Kerangka Berpikir Pendekatan Penelitian

32 Demikian pula situasi sosial yang melatarbelakangi stimulus person juaga akan ikut berperan dalam hal mempersepsi seseorang. Bila situasi sosial yang melatarbelakangi berbeda, hal tersebut akan dapat membawa perbedaan hasil persepsi seseorang. Orang yang biasa bersikap keras, tetapi karena situasi sosialnya tidak memungkinkan untuk menunjukkan kekerasaannya, hal tersebut akan mempengaruhi dalam seseorang berperan sebagai stimulus person. Keadaan tersebut dapat mempengaruhi orang yang mempersepsinya. Karena itu situasi sosial yang melatarbelakangi stimulus person mempunyai peran yang penting dalam persepsi, khususnya persepsi sosial.

C. Kerangka Berpikir

Faktor-faktor yang melatar belakangi mahasiswi merokok Stimulus Internal Stimulus Eksternal Drive dorongan untuk merokok Respon perilaku merokok Perilaku menyimpang mahasiswi UNNES Kebiasaan merokok mahasiswi UNNES 33 Bermacam-macam perilaku menyimpang yang dilakukan oleh mahasiswi UNNES satu diantaranya adalah kebiasaan merokok. Adapun faktor-faktor yang melatar belakangi mahasiswi UNNES untuk merokok dipengaruhi oleh stimulus rangsangan, baik yang datang dari dalam diri individustimulus internal atau dari luar diri individu yang berupa lingkungan sosial. Stimulus rangsangan kemudian memunculkan drive dorongan pada diri individu untuk merokok. Kemudian drive dorongan tersebut akan direspon ditanggapi dengan mencoba untuk merokok, namun ternyata respon tersebut akan kembali muncul jika terjadi drive dalam stimulus yang sama, kemudian hal tersebut akan terjadi secara berulang-ulang dan menjadi perilaku yang biasa dilakukan seseorang. 34 BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Moleong 2005:3, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll, secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Pada dasarnya metode penelitian ini dipilih dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan dengan menggunakan proses berpikir induktif, dimana peneliti terlibat dalam situasi dan latar fenomena dengan memusatkan perhatian pada kenyataan atau kejadian dalam konteks suatu kejadian yang unik dengan memperhatikan perbedaan konteks yaitu antara harapan dan kenyataan. Sementara yang dimaksud dengan studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari, menerangkan atau menginterpretasikan suatu kasus case dalam konteksnya secara natural tanpa adanya kontrovensi dari pihak luar Salim, 2001:93. Studi kasus bisa berarti strategi dalam penelitian, bisa juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu. Inti studi 35 kasus ini adalah berusaha untuk mengungkap bagaimana perilaku merokok pada mahasiswi UNNES, apa yang melatar belakangi mahasiswi UNNES merokok dan bagaimana persepsi masyarakat sekitar Masyarakat Sekaran terhadap perilaku mahasiswi UNNES yang merokok.

B. Fokus Penelitian