Pengertian Peran Kader Bina Keluarga Balita Syarat-syarat Kader

Menurut Dwi Narwoko dan Bagong Suyanto 2007:158, peran role merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan status. Artinya, seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka orang tersebut telah melaksanakan suatu peran. Kader BKB adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membina dan menyuluh orangtua balita tentang bagaimana mengasuh anak secara baik dan benar BKKBN: 2008. Kader adalah anggota masyarakat yang telah mendapatkan pendidikan serta menjalankan tugasnya secara suka rela. Setiap kelompok ibu sasaran kelompok umur dibina 2 orang Pokja BKB Prop. Jateng, 1996:11. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa peran Kader Bina Keluarga Balita BKB merupakan status kedudukan seseorang dalam masyarakat yang dengan sukarela melakukan pembinaan terhadap keluarga dalam upaya membina dan memberikan penyuluhan mengenai tumbuh kembang anak.

2.3.2. Syarat-syarat Kader

Berdasarkan Pokja Bina Keluarga Balita BKB Propinsi Jateng, prasyarat kader BKB antara lain: 1 Diutamakan wanita berumur 20-44 tahun dan telah mengikuti KB. 2 Sehat jasmani dan rohani 3 Bertempat tinggal di lokasi kegiatan 4 Dapat membaca dan menulis serta menguasai Bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat. 5 Sebaiknya mempunyai pengalaman sebagai kader. 6 Bersedia mengikuti latihan BKB sesuai dengan petunjuk yang ada ditetapkan. 7 Bersedia menjalankan tugas-tugas kader BKB dengan penuh tanggung jawab. Syarat-syarat menjadi Kader Bina Keluarga Balita BKB menurut BKKBN tahun 2008 yaitu : 1 Laki-laki atau perempuan tinggal di lokasi kegiatan, mempunyai minat kepada anak. 2 Paling sedikit dapat membaca dan menulis, menguasai bahasa Indonesia dan bahasa daerah setempat. 3 Bersedia sebagai tenaga sukarela. 4 Bersedia di latih sebelum mulai melaksanakan tugas. 5 Mampu berkomunikasi dengan orangtua Balita secara baik. Berdasarkan syarat-syarat di atas, dapat disimpulkan bahwa syarat kader BKB antara lain: 1 Bertempat tinggal di lokasi kegiatan. 2 Memiliki minat terhadap anak-anak. 3 Menguasai bahasa Indonesia dan bahasa setempat. 4 Bersedia mengikuti pelatihan BKB. 5 Bersedia menjadi tenaga suka rela. 6 Bertanggungjawab dalam menjalankan tugasnya sebagai kader BKB. 7 Mampu berkomunikasi dengan masyarakat.

2.3.3. Tugas Kader BKB

Berikut merupakan penjelasan menngenai Kader BKB, menurut Judith L. Evans dan P. A. Stansbery 2006 : 4 Memotivasi orang tua untuk merujuk anak yang mengalami masalah tumbuh kembang. 5 Bersama PLKB membuat catatan dan laporan kegiatan dari masing-masing kelompok pada formulir yang disediakan. Jadi, kader Bina Keluarga Balita BKB memiliki tugas-tugas sebagai berikut : 1 Memberi penyuluhan kepada keluarga mengenai tumbuh kembang anak. 2 Melakukan pembinaan tumbuh kembang anak dan pemantauan tumbuh kembang anak, pemantauan dilakukan dengan menggunakan Kartu Kembang Anak KKA. 3 Mengadakan kunjungan rumah, dilakukan untuk melihat serta membimbng keluarga dalam proses pengasuhan serta pemahaman mengenai tumbuh kembang anak. 4 Mengatasi masalah yang dihadapi keluarga dalam proses tumbuh kembang anak, yaitu lambatnya proses perkembangan anak.

2.3.4. Sikap Kader dalam Penyuluhan

Sikap-sikap yang harus dimiliki oleh kader Bina Keluarga Balita BKB antara lain: 1 Ramah, menghargai para orangtua perserta BKB. 2 Mendorong dan mengajak orangtua peserta BKB untuk menerapkan bahan- bahan yang baru dipelajari. 3 Tidak bersikap menggurui, bersama orangtua peserta BKB mencari cara terbaik yang dapat diterapkan.