5
Akses radio Jarlokar, yatiu jaringan yang menggunakan radio sebagai media aksesnya. Teknologi ini terdiri dari radio wireless, Wireless
Local Loop,WLL, cordless dan radio point to point[1].
Jaringan Lokal Akses Fiber Optik Jarloka fl, jaringan ini
menggunakan serat optic sebagai medianya. Aplikasinya terdiri dari
FTTZ, FTTC, FTTB, FTTO dan FTTH[1].
Jaringan Akses Hibrid, jaringan ini menggunakan media transmisi
gabungan, aplikasinya antara lain teknologi HFC, PON dan lain-
lain[1]. 2.2
Transmisi Data
Semua peralatan elektronika digital bekerja menggunakan digit-digit biner yang jumlahnya tetap untuk mewakili satu elemen data yang sebut juga dengan
word. Satu elemen data word bias terdiri dari 8, 16 atau 32 bit. Pada banyak aplikasi, biasanya unutk mewakili satu karakter baik huruf atau angka, digunakan
8 bit[2].
2.3 Mode Pentransferan
Mode pentransferan bit dibagi menjadi dua, yaitu:
a Mode Paralel
Mode paralel dilakukan bila jarak peralatan yang berkomunikasi sangat dekat, sehingga panjang kabel penghubung kedua peralatan, pendek. Pada
prakteknya, unutk mentransferkan data diantara sub-unit bagian-bagian peralatan dilakukan dengan menggunakan kabel yang terpisah untuk membawa
setiap bit data. Ini membuktikan bahwa banyak kabel yang menghubungkan tiap- tiap bagian peralatan bersama-sama dan data dikatakan dipertukarkan untuk
Universitas Sumatera Utara
6 menggunakan mode transfear paralel. Mode operasi ini mengakibatkan delay yang
minimal dalam pentransferan tiap-tiap word[2]. Gambar 2.1 menunjukkan mode pentransferan secara paralel.
Gambar 2.1 Mode Transfer Paralel[2]
b Mode seri
Mode seri dilakukan bila jarak pemisah fisik diantara dua peralatan yang berkomunikasi jauh lebih dari beberapa meter. Karena alasan biaya dan
perbahan-perubahan delay transmisi didalam sebuah kabel, digunakanlah sepasang kawat. Pentransmisisan tiap-tiap octet menggunakan interval waktu
yang tetap bagi setiap bit. Mode operasi seperti ini disebut bit-serial transmission[2]. Gambar 2.2 menunjukan mode pentransferan data secara serial.
Universitas Sumatera Utara
7 Gambar 2.2 Mode Transfer Serial[2]
2.4 Mode Transmisi
Bagi peralatan
penerima, untuk
mengkodekan kembali
dan menginterpretasikan pola bit yang ditermimanya secara benar maka receiver harus
mengetahui[2]: 1. Bit rate yang digunakan lamanya waktu tiap-tiap sel bit.
2. Awal dan akhir dari setiap elemen karakter atau byte. 3. Awal dan akhir dari tiap-tiap blok pesan lengkap atau frame.
Ketiga hal diatas masing-masing dikenal dengan sinkronisasi bit atau karakter dan sinkronisasi byte atau karakter dan sinkronisasi blok atau frame. Pada
umumnya sinkronisasi dilakukan dengan satu dari dua cara. Cara yang digunakan dengan menentukan apakah clock transmitter dan receiver independen asinkron
ataukah sinkron. Jika data yang ditransmisikan tersusun dari string karakter dengan interval waktu random diantara tiap-tiap karakter, maka setiap karakter
biasanya ditransmisikan secara independen dan receiver mesinkronkan kembali awal dari setiap karakter baru yang diterimanya. Transmisi seperti ini disebut
Transmisi Asinkron[2]. Pada Gambar 2.3 memperlihatkan transmisi asinkron.
Universitas Sumatera Utara
8 Gambar 2.3 Transmisi Asinkron[2]
Jika data yang ditransmisikan tersusun dari blok data yang lengkap yang masing-masing berisi banyak byte atau karakter, maka clock transmitter dan
receiver haruslah serempak dalam interval waktu yang panjang. Transmisi seperti ini disebut Transmisi Sinkron[2]. Pada Gambar 2.4 menunjukkan transmisi
sinkron.
Gambar 2.4 Transmisi Sinkron[2]
Universitas Sumatera Utara
9
2.5 Media Transmisi