yang belum mendapatkan layanan pendidikan SMP tersebut dengan mengembangkan Pendidikan Dasar Terpadu di SD yang sudah ada atau bisa
disebut sebagai SD-SMP Satu Atap. Pengembangan SD-SMP Satu Atap ini menyatukan lokasi SMP dan lokasi SD dengan memanfaatkan berbagai
sumberdaya dan sarana prasaranayang ada pada SD yang telah ada tersebut.Sekolah Satu Atap pada dasarnya adalah penyelenggaraan pendidikan
yang mencakup Pendidikan Layanan Khusus antar jenjang danatau antar jenis dengan sistem pengelolaan yang terpadu.
Sistem kelembagaan SD-SMP Satu Atap adalah tetap ada 2 lembaga yaitu SD dan SMP. Masing - masing memiliki kepala sekolah atau kepala sekolah
hanya satu,tetapi ada wakil kepala SD dan ada wakil kepala SMP dari keduanya mana yang akandipilih ditetapkan oleh Pemerintah Daerah PEMDA setempat.
Jadi bisa memiliki satu pimpinan atau dua pimpinan.Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum yang berlaku secara nasional. Proses belajar mengajar dilandasi
oleh prinsip-prinsip pembelajaran yang dikembangkan secara nasional.
2.9.1 Model Pengembangan SD - SMP Satu Atap Panduan Pelaksanaan
Pengembangan SD-SMP Satu Atap 2008:9. Berdasarkan model pengembangannya, SD-SMP Satu Atap dapat
dibedakan menjadi: 1
Sebuah SD dikembangkan menjadi SD-SMP Satu Atap dengan cara menambah sumber daya pendidikan. Sebuah SD dikembangkan menjadi SD-
SMP Satu Atap dengan cara menambah sumber daya pendidikan misalnya guru, tenagaadministrasi, ruang kelas, ruang perpustakaan dan laboratorium
sesuai yangdibutuhkan hingga memenuhi setidak-tidaknya persyaratan minimum. Apabila disekitar SD-SMP Satu Atap terdapat SD-SD lainnya,
secara administrative mereka bukan merupakan bagian dari SD-SMP Satu Atap tersebut, tetapi lulusannya dapat melanjutkan ke SD-SMP Satu Atap
yang dimaksud. 2
Beberapa SD dalam satu daerah yang relatif berdekatan dikembangkan menjadiSD-SMP Satu Atap. Beberapa SD dalam satu daerah yang relatif
berdekatan dikembangkan menjadi SD-SMP Satu Atap dengan cara menambahkan sumberdaya misalnya guru, tenaga administrasi, ruang kelas,
ruang perpustakaan dan laboratorium pada SD yang dianggap paling tepat ditinjau dari aspek-aspek seperti letak, jumlah lulusan, dan kelengkapan
sumber daya yang telah ada hingga memenuhi setidak-tidaknya persyaratan minimum. SD-SD yang lain tetapdipertahankan tidak ditiadakan atau di-
regrouping. 3
Sebuah atau beberapa SD dan sebuah SMP yang sudah ada pada area jangkauan dikembangkan menjadi SD-SMP Satu Atap. Sebuah atau beberapa
SD dansebuah SMP yang sudah ada pada area jangkauan dikembangkan menjadi SD-SMP Satu Atap. Pada model pengembangan ini pada dasarnya
yang terjadiadalah pengembangan keterpaduan dalam pengelolaan dan atau pembinaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan tidak dilakukan
peniadaan atau regrouping SD-SD yang ada. Untuk thap awal, model pengembangan yang diterapkan adalah model pertama pada SD negeri
2.9.2 Model Pengelolaan SD - SMP Satu Atap Panduan Pelaksanaan