Penentuan Lokasi SD - SMP Satu Atap

Kepala Desa dan Tokoh Masyarakat setempat, ada kesanggupan dari pemerintah kabupatenkota untuk mengadakan tenaga pendidik dalam jumlah dan kualifikasi yang memadai dan menyediakan anggaran biaya operasional SMP yang bersangkutan mulai tahun ke dua pada tahun pertama disediakan oleh Satker Perluasan dan Peningkatan Mutu Pembelajaran SMP melalui dana pengembangan, dibuktikan dengan pernyataan dari Kepala Dinas Pendidikan KabupatenKota

2.9.5 Penentuan Lokasi SD - SMP Satu Atap

Salah satu strategi kebijakan pemerintah adalah pemerataan kesempatan pendidikan dengan mempertimbangkan aspek geografis dan status sosial masyarakat BAPPENAS,2000. Salah satu upaya untuk merealisasikan pemerataan pendidikan SMP adalah dengan membangun Unit Sekolah Baru USB. Pembangunan USB terkendala pada dana kerena krisis yang melanda Indonesia dan kesulitan karena siswa yang menyebar sehingga pembangunan USB tidak efisien. Untuk itu pemerintah mengeluarkan kebijakan SD-SMP Satu Atap. Penentuan lokasi gedung SD-SMP Satu Atap yang tepat harus memperhatikan konsep-konsep penentuan lokasi fasilitas umum khususnya fasilitas pendidikan. Gedung sekolah seharusnya dibangun pada lokasi yang dapat dijangkau oleh seluruh siswa yang akan bersekolah pada sekolah tersebut. Cristaller berpendapat bahwa cara yang baik untuk menyediakan pelayanan bedasarkan aspek keuangan adalah dengan menempatkan pelayanan tersebut pada tempat yang sentral pusat. Lokasi sentral merupakan tempat yang memungkinkan partisipasi masyarakat secara maksimum dalam hal jumlah Djojodipuro,1992:134. Dalam pemilihan lokasi SD-SMP Satu Atap berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasonal Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar sarana dan prasarana untuk SDMI, SMPMTs dan SMAMA yang mencakup kriteria minimal sarana dan kriteria minimum prasarana dan penyelenggaraan pendidikan bagi satu kelompok pemukiman permanen dan terpencil yangpenduduknya kurang dari 1000 jiwa yang tidak bias dihubungkan dengan kelompok yang lain dalam jarak tempuh 3 kilo meter melalui lintas jalan kaki. Selain itu lebih memperhatikan kondisi lokasi seperti hal-hal berikut 1 Luas lahan minimum 2500 m persegi; 2 Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa serta memiiki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat; 3 Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15 tidak berada dalam garis sempa dan sungai dan jalur kereta api. Selain itu Juga berpedoman pada panduan pelaksanaan program Block Grant Unit Sekolah Baru dan Pengembangan SD-SMP Satu Atap yang memuat tentang kriteria- kriteria umum dan khusus untuk kelayakan lokasi SD-SMP Satu Atap.

2.9.6 Persyaratan Lokasi SD-SMP Satu Atap Panduan Pelaksanaan