3.4.2 Validitas Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh
peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat warna merah, maka peneliti akan melaporkan
warna merah. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak valid Sugiono,
2013:361. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid
apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang dituju.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, dipergunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari:
:
3.5.1 Data Primer .
Adalah data yang diperoleh melalui penelitian langsung dengan cara wawancara interview.
1. Wawancara
Walaupun wawancara adalah proses percakapan yang berbentuk tanya jawab dengan tatap muka, wawancara adalah suatu proses pengumpulan data
untuk suatu penelitian. Beberapa hal dapat membedakan wawancara dengan percakapan sehari-hari adalah antara lain:
- Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal-mengenal
sebelumnya. -
Responden selalu menjawab pertanyaan. -
Pewawancara selalu bertanya. -
Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban, tetapi harus selalu bersifat netral.
- Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat
sebelumnya. Pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide. Dalam penelitian ini akan dilakukan melalui teknik wawancarainterview
langsung dengan responden dan informan. Responden merupakan siapa saja yang menjawab daftar pertanyaan dari peneliti saat wawancara yang dilakukan pada
usaha fotokopi di kawasan Universitas Negeri Semarang yang telah ditentukan menjadi responden dan Informan merupakan merupakan siapa saja yang
menjawab daftar pertanyaan dari peneliti saat wawancara yang dijadikan sebagai sumber informasi mengenai apa yang mereka ketahui dalam hal ini adalah pihak
instansi terkait yaitu Kemenkumham Kota Semarang. Wawancara dilakukan pada pengusaha fotokopi di kawasan UNNES, Mahasiswa UNNES dan Staff Bagian
Pelayanan Hukum Kementerian Hukum dan HAM yang telah ditentukan. Adapun yang menjadi responden dan informan yaitu :
a. Frindi Selaku Staff Bagian Pelayanan Hukum di Kemenkumham Kota
Semarang; b.
Andi Setianto, selaku pegawai fotokopi anugrah 2; c.
Wasimin, selaku pegawai fotokopi mekarsari 1;
d. Fuad dan Agus, selaku pegawai fotokopi mekarsari 2;
e. Mulyono, selaku pegawai fotokopi murah;
f. Ramadhan, selaku pegawai fotokopi icha;
g. Muhammad Tohiri, selaku pegawai fotokopi anugrah 1;
h. Peni Dyah Arumsari dan Arditya Rahman, selaku mahasiswa FMIPA
Unnes; i.
Riwan Sutandi, Deni Hangyalesi dan Rizki Amaliyah, selaku mahasiswa FIS Unnes;
j. Adi Arfan Firmansyah dan Unik Setyaarum, selaku mahasiswa Fakultas
Teknik Unnes; k.
Faizal Ivanda, Ravika Dwi A dan Friska Dyah Aisya, selaku mahasiswa Fakultas Ekonomi Unnes;
l. Kharisul Anam, Dewi Atika dan Indika Murti, selaku mahasiswa FIK
Unnes; m.
Camelia R S, M. Rian Hidayat dan Harlinda Laeli Azmi, selaku mahasiswa Fakultas Hukum Unnes;
n. Tama Sura J. Saragih dan Novia Puri Wahyu Kemuning, selaku
mahasiswa FBS Unnes; o.
Irkham Mufrodin, Fitria Febriani, Beta Putu Adam, selaku mahasiswa FIP Unnes.
Pertanyaan-pertanyaan wawancara telah ditentukan dan disusun serta dapat ditambah atau dikembangkan sesuai dengan kebutuhan guna melengkapi
analisis terhadap permasalahan yang telah dirumuskan dalam penelitian ini.
2. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi. 3.5.2 Data Sekunder
Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi sebanyak- banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan. Data sekunder diperoleh melalui
kepustakaan dengan cara menelusuri dan melakukan analisis terhadap berbagai dokumen yang dapat berupa buku-buku, jurnal, hasil-hasil penelitian tesis dan
disertasi, tulisan-tulisan serta berbagai peraturan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Adapun data yang diperoleh dari penelitian
kepustakaan ini adalah data sekunder yang meliputi bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier.
1. Bahan Hukum Primer, terdiri dari :
a. Undang-Undang Dasar 1945
b. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Perubahan atas
Undang Undang Nomor 6 tahun 1982 c.
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 12 tahun 1997
d. Undang-Undang Nomor 28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta
2. Bahan hukum sekunder yaitu yang memberi penjelasan mengenai bahan
hukum primer seperti berbagai bahan kepustakaan berupa buku, majalah
atau artikel, hasil penelitian, makalah dalam seminar, dan jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Bahan Hukum Tersier yaitu bahan yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yang mana terdiri dari :
a. Kamus hukum
b. Kamus besar bahasa Indonesia
c. Buku pedoman penulisan skripsi
3.6 Analisis Data