efesiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan nasional”. Reformasi lingkungan hidup harus mengacu kepada
upaya penguatan ketahanan dan keberlanjutan fisik dan sosial. Jadi selain berkaitan dengan ketahanan dan keberlanjutan fisik,
reformasi lingkungan hidup mencakup pula upaya-upaya untuk memajukan ketahanan dan keberlanjutan sosial artinya
menyangkut pula pemajuan hak-hak asasi yang menyangkut bidang politik, ekonomi dan budaya. Sehingga pemajuan
terhadap hak-hak atas lingkungan hidup mencakup pula prasyarat pemenuhan hak-hak politik, ekonomi dan budya.
Dengan demikian hak atas lingkungan hidup menegaskan pentingnya memandang upaya-upaya pemajuan hak asasi
manusia sebagai upaya-upaya yang sistematis, integral dan komprehensif. Jadi hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi,
sosial, budaya, serta hak-hak generasi ketiga tidak bisa dilihat sebagai hirarki, yang satu lebih penting dari yang lain
http:lingkungan_hidup_sebagai_ham.go.id yang diakses pada tanggal 5 Desember 2012.
2.2.3 Modal Pemeliharaan Lingkungan Hidup
Dengan menempatkan negara sebagai benteng Hak Asasi Manusia, maka dalam penataan ulang relasi negara, modal dan
rakyat terutama dalam lapangan perekonomian, rakyat harus ditempatkan sebagai kepentingan yang utama. Sedangkan
negara sepenuhnya berperan sebagai instrumen kepengurusan dan
penyelenggaraan kebijakan
yang ditujukan
untuk melindungi dan memajukan hak asasi manusia. Pengertian
tentang Hak Menguasai Negara HMN atas cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang serta atas bumi, air dan kekayaan alam untuk sepenuh- penuhnya kemakmuran rakyat, memiliki legitimasi apabila di
tundukan kepada kepentingan hak asasi warganya. Sehingga kepentingan rakyat atau hak asasi rakyat terutama dalam akses
terhadap bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya harus dijadikan sarana utama dan tujuan akhir dari
HMN. Dengan demikian maka peran modal bersifat sekunder dan komplementer, bukan substitusi pengelolaan oleh rakyat.
Dalam hal ini bertentangan dengan kenyataan yang berlangsung selama ini bahwa dengan alas hak menguasai
negara pemerintah dengan sewenang-wenang meniadakan hak rakyat atas bumi, air dan kekayaan alam tersebut dengan
memberikan konsensi yang seluas-luasnya kepada kepentingan modal. Jelas dengan mengabaikan hak-hak rakyat dalam
penguasaan dan pengelolaan bumi,air dan kekayaan alam maka sebenarnya hak menguasai negara kemudian tidak akan dapat
memenuhi tujuan akhirnya yakni sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Pertama, untuk mendekatkan kepentingan negara
dengan kepentingan rakyat yang beragam dan spesifik menurut karakteristik politik, ekonomi, sosial, budaya serta kondisi
alamnya, maka HMN harus didesentralisasikan ke tingkat kesatuan politik yang lebih kecil. Baik itu propinsi, kabupaten
atau kotamadya bahkan sampai tingkat desa. Kedua, HMN harus pula dikontrol baik oleh wakil-wakil rakyat di parlemen maupun
melalui mekanisme-mekanisme demokrasi langsung. Demokrasi langsung dapat dilakukan melalui penyerapan aspirasi yang
disampaikan
melalui berbagai
sarana demokrasi
yang dimungkinkan selain melalui parlemen, juga melalui
mekanisme persetujuan rakyat secara langsung atau hak veto atas proyek-proyek pembangunan dan ekonomi lainnya.
Demokrasi langsung menjadi penting karena wakil-wakil rakyat atau partai-partai politik saat ini masih diragukan dalam hal
akuntabilitas dan representasinya http:modal_plh yang diakses pada tanggal 7 Desember 2012.
2.4 Kerangka Berfikir