“ANALISA TREND DAN PERILAKU KONSUMEN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus floridae) di CV. AGARICUS SIDO MAKMUR SENTOSA (ASIMAS) BEDALI – LAWANG KABUPATEN MALANG”

“ANALISA TREND DAN PERILAKU KONSUMEN JAMUR TIRAM PUTIH
(Pleurotus floridae) di CV. AGARICUS SIDO MAKMUR SENTOSA
(ASIMAS) BEDALI – LAWANG KABUPATEN MALANG”
Oleh: IMAM SUROSO ( 03720033 )
Agribisnis
Dibuat: 2008-08-25 , dengan 3 file(s).

Keywords: Analisis Trend dan Analisis Faktor
Secara sosial budaya, jamur tiram putih merupakan bahan pangan bergizi, berkhasiat obat yang
lebih murah dibandingkon obat modern. Secara ekonomis merupakan komoditas yang tinggi
harganya dan dapat meningkatkan pendapatan petani serta dapat dijadikan makanan olahan
untuk konsumsi dalam upaya peningkatan gizi masyarakat. Pada tahun ini persaingan perusahaan
semakin tajam, perusahaan semakin kompetitif menarik konsumen dalam usaha
mempertahankan keberadaannya agar tetap hidup dan berkembang. Konsumenpun semakin
selektif dalam menentukan keputusan pembelian. Menghadapi era perdagangan bebas ini,
Perusahaan harus meningkatkan kepekaannya terhadap perubahan lingkungan yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian.
Tujuan dalam penelitian ini adalah (1) Mengetahui saluran pemasaran jamur tiram putih di CV.
Agaricus Sido Makmur Sentosa (2) Mengetahui trend dan laju pertumbuhan penjualan jamur
tiram putih di CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa (3) Mengetahui segmen potensial jamur tiram
putih (4) Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian jamur tiram

putih di CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa. (5) Mengetahui faktor yang paling dominan yang
mempengaruhi konsumen dalam pembelian jamur tiram putih di CV. Agaricus Sido Makmur
Sentosa.
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atau purposive yaitu di CV. Agaricus Sido
Makmur Sentosa yang tempatnya terletak di Jl. Inspektur Polisi Soewoto No. 6A Bedali Lawang. dengan pertimbangan bahwa di daerah dan tempat tersebut merupakan tempat yang
dikenal sebagai homeindustri khususnya jamur tiram, disamping itu daerah tersebut merupakan
salah satu tempat yang dapat diwawancarai. Populasi dalam analisa perilaku konsumen dalam
penelitian ini adalah konsumen jamur tiram putih Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS).
Pengambilan sampel untuk analisa perilaku konsumen dilakukan secara accidental sampling,
yaitu dengan memberikan kuisioner kepada pembeli dan pengunjung CV. Agaricus Sido
Makmur Sentosa dengan jumlah sampel 98. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data yang berdasarkan metode pengumpulan data, yaitu data primer dan data
sekunder. Metode analisa dalam penelitian ini, yaitu analisis trend, analisa laju pertumbuhan dan
analisis perilaku konsumen dengan menggunakan analisis faktor program SPSS 12.0 for
Windows.
Berdasarkan hasil penelitian, saluran pemasaran jamur tiram putih di CV. Agaricus Sido
Makmur Sentosa (ASIMAS) adalah zero level marketing yaitu konsumen akhir (end user) dan
one level marketing yang terdiri dari agen, pedagang besar, pengecer dan tersebar di wilayah
Jawa Timur dan Bali. Segmen potensial jamur tiram putih di CV. Agaricus Sido Makmur
Sentosa (ASIMAS) adalah konsumen berpendidikan sarjana yang terdiri dari pegawai swasta

maupun pegawai negeri dan diikuti mahasiswa dengan usia antar 20 – 29 tahun yang sebagian
besar adalah pegawai swasta dan mahasiswa.
Trend harga, produksi dan permintaan jamur tiram putih (Pleurotus floridae) CV. ASIMAS

mempunyai slope positif (+) yang berarti harga, produksi dan permintaan pada satu tahun yang
akan datang akan mengalami peningkatan. Persamaan regresi linier harga jamur tiram putih
ASIMAS didapat Y = 8.000 + 166,7 X. Persamaan regresi linier produksi jamur tiram putih
ASIMAS adalah Y = 9.547 + 1725,9 X. Persamaan regresi linier Permintaan jamur tiram putih
ASIMAS didapat Y = 8.341,1 + 1.558,2 X. Berdasarkan prediksi (forecasting) pada tahun 2008 –
2011 yang akan datang, jumlah produksi jamur tiram putih ASIMAS masih lebih besar dari
jumlah permintaan. Laju pertumbuhan harga, produksi dan permintaan relatif konstan, dengan
rata-rata laju pertumbuhan harga tahun 2004 – 2007 sebesar 1,6%, sedangkan laju pertumbuhan
produksi tahun 2004 – 2007 sebesar 33,76% dan laju pertumbuhan permintaan tahun 2004 –
2007 sebesar 32,35%.
Berdasarkan analisis faktor terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
pembelian jamur tiram putih di CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) adalah sebanyak
7 faktor inti, yaitu inisiatif pribadi, penyajian produk, motivasi, informasi, kepribadian dan
konsep diri, pengalaman dan ketersediaan produk. Berdasarkan hasil penelitian perilaku
konsumen jamur tiram putih ASIMAS diperoleh satu faktor yang paling dominan, yaitu faktor
inisiatif pribadi yang terdiri dari 4 variabel, yaitu, membeli karena inisiatif sendiri, kebersihan

produk, kondisi kesegaran produk dan harga.
In socio-cultural, white oyster mushroom (Pleurotus floridae) is a full-nutrient food with and
virtue medicine which was cheaper than modern medicine. In economic way, it was a high price
commodity and able to increase the farmer income also could be a production food for
consumption in increasing people nutrition. In this year, company competition were sharpen, the
organization got more competitive in pulling consumer in order to defend its existences to be
lived and developed. Consumer became more selective in deciding the purchase action. Facing
this free market era, the company should increase their sensitivity to face the changing
environment which influenced the consumer in deciding the purchase decision.
The research aimed to (1) finding the market line of white oyster mushroom at CV. Agaricus
Sido Makmur Sentosa ; (2) finding out the trend and development of white oyster mushroom
selling at CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa; (3) Finding out the potential segment of white
oyster mushroom at CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa; (5) finding out the most dominant
factors influencing the consumer in white oyster mushroom trading at CV. Agaricus Sido
Makmur Sentosa.
The location was done in purposive way, it was in CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa which
was located in Jl. Inspektur Polisi Soewoto No.6A Bedali – Lawang with consideration that the
region was known as home-industry area, especially oyster mushroom. Population in consumer
behavior in this research used white oyster mushroom Agaricus Sido Makmur Sentosa
(ASIMAS). Sampling for consumer behavior was done with accidental sampling, by giving

questionnaire to the buyer and visitor of CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa with 98 samples.
Data used in this research was primary and secondary data. Data analysis in this research were
trend analysis, growth development analysis, and consumer behavior analysis using program
factor analysis SPSS 12.0 for Windows.
According to the research, the marketing line of white oyster mushroom at CV. Agaricus Sido
Makmur Sentosa (ASIMAS) was Zero level marketing which was end user and one level
marketing which consisted of agent, wholesaler, retailer, spread in East Java and Bali Area.
Potential Segment of white oyster mushroom at CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS)
was graduated consumer consisted of private employee or public employee and followed by

students in 20-29 years old which most of them private employee and students.
Price trend, production, and white oyster mushroom demands (Pleurotus floridae) CV. ASIMAS
has positive slope (+) which means price, production and demand in one next year would be
increased. The similarity of linear regression price of white oyster mushroom price got Y = 8.000
+ 166,7 X. Linear Regression of white oyster mushroom Production considered Y = 9.547 +
1725,9 X. Linear Regression of white oyster mushroom demand got Y = 8.341,1 + 1.558,2 X.
According to forecasting in next 2008 – 2011, white oyster mushroom production would be
larger than demand. The price velocity, production, and demand constant with the price rate at
2004-2007 was 1.6% while the production growth in 2004-2007 was 33.76% and demand
growth in 2004-2007 was 32.35%.

According to the factor analysis, there were factors influenced consumer in white oyster
mushroom purchasing at CV. Agaricus Sido Makmur Sentosa (ASIMAS) were 7 factors. They
were private initiative, product presentation, motivation, information, personality, and selfconcept, experience and product availability. According to the consumer behavior research, there
found one dominant factors, personal initiative factor consisted of 4 variables. They were buying
by personal initiative, product cleanliness, product freshness and price.