34
Selain alat peraga tersebut di atas, juga digunakan alat peraga lain yng terkait dengan pelaksanaan penelitian. Dalam hal ini
penulis menyediakan berbagai jenis makanan yang dapat digunakan sebagai alat peraga, seperti: roti, buah apel, mentimun, dan lainnya.
B. KERANGKA BERPIKIR
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah. Dalam proses
pembelajaran komponen utamanya adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus dapat membimbing siswa, sehingga dapat
mengembangkan pengetahuannya. Untuk mencapai keberhasilan tersebut guru harus memahami sepenuhnya materi yang diajarkan. Namun pada
kenyataannya siswa cenderung enggan untuk belajar jika materi tidak dapat dipahami, sehingga konsep-konsep baru akan sulit dipahami apabila konsep-
konsep yang relevan belum dimiliki oleh siswa. Pada pembelajaran matematika khususnya materi pecahan, siswa
masih mengalami kesulitan dalam mengenal pecahan, membandingkan pecahan, dan dalam pengoperasiannya, sehingga hasil belajarnya pun tidak
maksimal. Padahal materi pecahan pada kelas III SD merupakan konsep dasar yang harus dipahami oleh siswa agar dalam menerima konsep-konsep
yang baru pada kelas yang lebih tinggi nantinya tidak mengalami kesulitan. Oleh sebab itu pada kesempatan ini peneliti menekankan
pembelajaran matematika pada penggunaan alat peraga benda konkret untuk membantu mengungkap dan menjelaskan materi pecahan pada siswa kelas
35
tiga, sehingga diharapkan siswa akan memahami materi pecahan dengan baik dan dapat lebih berkembang. Hal ini dapat diperkuat menurut pendapat John
and Rising dalam Sugiarto dan Isti Hidayah, 2004:5 bahwa pentingnya media atau alat peraga dalam pembelajaran matematika menunjukkan,
persentase yang diingat dari informasi yang diperoleh dengan kegiatan melihat, mendengar, sekaligus melakukan, lebih besar daripada hanya
melihat atau mendengar saja, sehingga hasil belajar akan lebih meningkat. Untuk itu melalui penelitian tindakan kelas ini peneliti mencoba
menanamkan pada siswa tentang konsep pecahan ini melalui bantuan alat peraga benda konkret, sehingga diharapkan siswa memiliki pengetahuan
dasar yang kuat khususnya pada konsep pecahan ini.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Melalui pembelajaran dengan alat peraga benda konkret maka hasil belajar siswa kelas III semester I SD Bulakpacing 02 Dukuhwaru tahun
pelajaran 20052006 dalam materi pecahan dapat ditingkatkan.
36
BAB III METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Bulakpacing 02 pada siswa kelas III semester I tahun pelajaran 20052006 yang beralamat di Desa
Bulakpacing Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal. Sebuah desa yang dikelilingi tanah persawahan dan mayoritas penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani.
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III semester I SD Negeri Bulakpacing 02 Kecamatan Dukuhwaru Kabupaten Tegal tahun pelajaran
20052006. Jumlah siswa kelas III sebanyak 24 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Mereka berasal dari kalangan ekonomi
dan status yang beragam.
C. PROSEDUR KERJA DALAM PENELITIAN
Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini ditempuh secara bertahap. Tahapan tersebut meliputi tahapan perencanaan, tahap pelaksanaan
atau tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Tahapan tersebut disusun dalam tiga siklus.