15 zona perakaran ini dilakukan dengan cara mendinginkan larutan nutrisi unsur
hara dan mineral. Hal ini telah dilakukan pada tanaman tomat dimana dengan mempertahankan temperatur larutan nutrisi pada 22
o
C dan dengan menggunakan sirkulasi larutan nutrisi secara berkala pada sistem NFT pertumbuhan tanaman
tetap baik, walaupun temperatur udara dalam greenhouse mencapai 37
o
C Syam, 1995.
B. Sistem Nutrient Film Technique NFT
Istilah hidroponik berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata “hydro” yang berarti air dan “ponos” yang berarti kerja. Ditinjau dari segi asal katanya,
hidroponik berarti pengerjaan atau pengelolaan air yang digunakan sebagai media tumbuh tanaman yang dibudidayakan. Media tumbuh adalah tempat melekatnya
akar tanaman dan juga sebagai tempat akar tanaman mengambil unsur hara yang diperlukan tanaman Soeseno, 1985.
Hidroponik dapat digolongkan menjadi dua berdasarkan tempat tumbuh dan perkembangan akar, yakni hidroponik kultur airlarutan, dalam sistem tersebut
akar tanaman tumbuh dan berkembang dalam larutan nutrisi. Hidroponik substratagregat, dimana akar tanaman tumbuh dan berkmbang didalam media
agregatsubstrat seperti kerikil, pasir, rockwool, ataupun campuran media organik. Saat ini dikenal 8 macam teknik hidroponik modern, yakni Nutrient Film
Technique NFT, Static Aerated Technique SAT, Ebb and Flow Technique EFT, Deep Flow Technique DFT, Aerated Flow Technique AFT, Drip
Irrigation Technique DIT, Root Mist Technique RMT, dan Fog Feed Technique FFT Chadirin, 2006.
Nutrient film technique NFT adalah metode budidaya tanaman yang akar tanamannya berada di lapisan air dangkal tersirkulasi yang mengandung nutrisi
sesuai kebutuhan tanaman. Perakaran bisa jadi berkembang di dalam larutan nutrisi dan sebagian lainnya diatas permukaan larutan. Aliran larutan sangat
dangkal, jadi bagian atas perakaran berkembang di atas air yang meskipun lembab tetap berada di udara. Di sekeliling perakaran itu terdapat selapis larutan nutrisi
Chadirin, 2006.
16 Kata
“film” pada nutrient film technique NFT menunjukkan aliran tipis. Dengan demikian, hidroponik ini hanya menggunakan aliran air nutrien sebagai
medianya. Keunggulan sistem hidroponik ini antara lain air yang diperlukan tidak banyak, kadar oksigen terlarut dalam larutan hara cukup tinggi, air sebagai media
mudah didapat dengan harga murah, pH larutan mudah diatur dan ringan sehingga dapat disangga dengan talang Sutiyoso, 2004.
Pada pangkal talang bagian atas dikucurkan larutan hara. Secara gravitasi, larutan hara meluncur ke bagian bawah, membasahi helaian plastik dan kubus
rockwool serta akar anak semai. Di ujung talang bagian bawah, kelebihan larutan ditampung dan dialirkan kembali ke tangki tandon larutan hara untuk
disirkulasikan ke talang lagi Sutiyoso, 2004. Untuk membuat selapis nutrisi, diperlukan syarat-syarat Chadirin, 2006:
1. Kemiringan talang tempat mengalirnya larutan nutrisi kebawah benar-benar seragam.
2. Kecepatan aliran nutrisi masuk tidak boleh terlalu cepat dipertimbangkan dengan kemiringan talang.
3. Lebar talang memadai untuk menghindari terbendungnya aliran nutrisi oleh kumpulan akar.
4. Dasar talang harus rata dan tidak melengkung untuk mencapai kedalaman larutan nutrisi yang disyaratkan.
Komposisi berat garam-garaman murni untuk dilarutkan dalam 1000 liter air tertera pada tabel 1.
17 Tabel 1. Berat g garam-garaman murni untuk dilarutkan ke dalam 1000 l air
Bahan Formula Berat
gram Potassium dihydrogen phosphate
KH
2
PO
4
263 Potassium nitrate
KNO
3
583 Calcium nitrate
CaNO
3 2
.4H
2
O 1003
Magnesium sulphate MgSO
4
.7H
2
O 513 Fe-EDTA [CH
2
.NCH
2
.COO
2
]
2
FeNa 79 Manganous sulphate
MnSO
4
.H
2
O 6.1 Boric acid
H
3
BO
3
1.7 Copper sulphate
CuSO
4
.5H
2
O 0.39 Ammonium molybdate
NH
4 6
Mo
7
O
24
.4H
2
O 0.37 Zinc sulphate
ZnSO
4
.7H
2
O 0.44 Sumber: Cooper dalam Chadirin, 2006
C. Rumah Kaca