22
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di greenhouse Departemen Teknik Pertanian – Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor yang berada di Leuwi
Kopo, Dramaga – Bogor. Pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan Maret 2007 sampai dengan Juli 2007.
B. Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. Rumah Kaca Greenhouse
Greenhouse berfungsi untuk melindungi tanaman dari faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan, seperti terpaan angin, cahaya
matahari yang berlebih serta curah hujan. Konstruksi greenhouse menggunakan besi stal dan pipa galvanis
sebagai tiang utama. Atap greenhouse menggunakan plastik PVC transparan 0.2 mm. Greenhouse berbentuk segi empat berukuran 6 m x 12
m. Greenhouse dibangun membujur utara selatan. Sisi samping dari greenhouse ini sebagai dinding digunakan kawat nyamuk dengan lubang
anyaman 1 mm
2
. Lantai greenhouse dilapisi semen dengan pondasi bangunan sedalam 50 cm bertipe pondasi setempat.
2. Bedeng Tanaman Bedeng tanaman berfungsi untuk menempatkan tanaman dan
mengalirkan larutan nutrisi. Bedeng tanaman dibuat dari bahan kayu lapis setebal 4 mm dengan ukuran 0.2 m x 10 m. Bagian dasar bedeng dilapisi
dengan plastik polyethylene hitam dengan ketebalan 0.2 mm. Pada sisi samping kiri dan kanan terdapat dinding bedeng yang terbuat dari kayu
lapis 4 mm dengan ketinggian 10 cm. Isolator bedeng terbuat dari styrofoam setebal 2 cm. Isolator diberi lubang dengan diameter 4 -5 cm
dan jarak antar lubang 30 cm. Bedeng tanaman berjumlah 3 unit. Kemiringan bedeng tanaman yang dipergunakan yaitu sebesar 5. Skema
bedeng tanaman dan titik pengukuran terdapat pada Lampiran 10.
23 3. Saluran Sirkulasi
Saluran sirkulasi dibuat dari bahan PVC sepanjang 10 m dengan diameter pipa ½”. Saluran ini digunakan untuk mengalirkan larutan nurisi
dari tangki larutan ke bedeng tanaman. 4. Penyangga Bedeng
Bagian ini menggunakan kerangka dari bahan bambu. Ketinggian penyangga bedengan adalah 100 cm dari lantai dan dibuat menurun hingga
ketinggian penyangga sekitar 50 cm. Agar larutan nutrisi dapat mengalir dengan baik.
5. Tangki Larutan Tangki larutan berfungsi untuk menampung larutan nutrisi yang akan
dan telah dirsirkulasikan. Tangki yang digunakan terbuat dari bahan plastik. Tangki ini dilapisi dengan styrofoam setebal 3 cm pada bagian
luarnya untuk mengurangi kehilangan energi dari tangki ke lingkungan. Selain itu, pada bagian atas tangki juga ditutup styrofoam dengan
ketebalan 2 cm. 6. Pompa Air
Pompa air berfungsi untuk mensirkulasikan larutan nutrisi dari tangki penampungan ke bedeng tanaman. Pompa air yang digunakan memiliki
debit 3000 ljam dengan daya 120 W. Pompa air yang digunakan 3 buah, dimana masing-masing pompa akan mengairi 1 bedeng tanaman. Debit
aliran nutrisi pada awal pindah tanam sebesar 8 lmenit. Setelah tanaman memasuki fase generatif awal pembungaan, debit aliran diturunkan
menjadi 4 lmenit. 7. Unit Pendingin
Unit pendingin berfungsi untuk mendinginkan larutan pada tangki larutan sehingga temperatur larutan nutrisi dapat dipertahankan pada suhu
20 - 24
o
C. Unit pendingin yang digunakan berdaya ¼ PK atau 186.4 W dengan tegangan 220 volt yang biasa digunakan untuk lemari pendingin.
Unit pendingin yang digunakan berjumlah 2 buah, dimana unit pendingin yang satu akan digunakan untuk mendinginkan larutan nutrisi pada siang
24 dan malam hari sedangkan yang satunya hanya digunakan untuk
mendinginkan larutan pada malam hari. 8. Hybrid Recorder
Hybrid Recorder merek: Yokogawa, tipe HR 2300 ini digunakan untuk mencatat temperatur pada titik pengukuran tertentu yang
dihubungkan dengan termokopel.
Gambar 2. Hybrid recorder Peralatan lainnya yang digunakan antara lain: emberwadah larutan
stok, gelas ukur, termometer air raksa, pyranometer, EC meter dan meteran.
Bahan yang digunakan pada penelitian ini antara lain benih tomat, larutan nutrisi dan air.
C. Metoda Penelitian