1. Pengambilan Sampel Tanah Terganggu 2. Analisa Data dan Sampel Tanah di Laboratorium
8
b. Kemudian menggali tanah di sekeliling tabung dengan
sekopcangkul membentuk parit kecil melingkar, dengan jarak kira-
kira 5-10 cm dari ring.
c. Lalu menekan ring dengan bantalan kayu berada di atasnya sampai ¾
bagian masuk ke dalam tanah, kemudian tumpangkan ring kosong
yang lain di atas ring yang pertama dan tekanlah sampai bagian bawah
ring kedua ini masuk kira-kira sedalam 1 cm.
d. Setelah itu mengangkat dan menggali ring dan tanahnya dengan
sekop. e. Selanjutnya memisahkan ring
kedua dari ring pertama secara hati- hati, kemudian potong kelebihan
tanah yang menonjol dari ujung- ujung ring dengan pisau tajam
sehingga rata dengan permukaan ring. Agar pemotongan tanahnya
betul-betul sejajarrata dengan ring dan untuk menjaga agar pori-pori
tanah tidak tertutup, kelebihan tanah yang menonjol dicacah
terlebih dahulu, baru diiris sedikit demi sedikit dengan pisau dengan
arah pisau sejajar ring.
f. Apabila telah selesai satu sisi,
langsung ditutup agar tanah di dalam ring tidak rontok. Kemudian
melakukan pemotongan pada sisi yang kedua, dan segera menutup
pula.
g. Selanjutnya Menulis label tentang informasi lokasi dan kedalaman
pengambilan contoh tanah pada tutup ring, kemudian masukkan
contoh tanah ke dalam peti.
h. Pengambilan contoh tanah utuh dilakukan pada tanah dalam kondisi
kapasitas lapang. Kalau tanah terlalu kering dapat dilakukan
penyiraman dahulu sehari sebelumnya. Apabila tanahnya
keras maka ring dimasukan dengan cara: di atas ring diberi bantalan
kayu dan dipukul perlahan-lahan. Masukkan ring ke dalam tanah
harus tetap tegak lurus dan tidak goncang.
3. 3. 1. 3. Pengambilan Sampel Tanah Terganggu
Alat dan Perlengkapan a. Sekop atau cangkul
b. Untuk contoh tanah terganggu, contoh tanah dapat langsung
dimasukkan ke dalam kantong plastik. Untuk tujuan penetapan
kadar air tanah yang sesuai dengan keadaan waktu pengambilan,
diperlukan tempat yang dapat tertutup rapat.
Cara Kerja
a. Menggali tanah sampai kedalaman atau lapisan yang diinginkan.
Untuk keperluan tanaman semusim tanah diambil pada kedalaman 0-20
cm.
b. Mencatat lokasi dan kedalaman pengambilan, beri label pada
kantong plastik.
3. 3. 2. Analisa Data dan Sampel Tanah di Laboratorium
Analisis yang dilakukan di laboratorium meliputi:
1. Penentuan Laju infiltrasi Double Ring Infiltrometer
2. BI dan porositas gravimetri 3. Permeabilitas bathing
- perendaman dan penirisan
4. Tekstur hidrometer 5. pF presuure plate apparatus dan
pressure membrane apparatus Data infiltrasi yang didapat dari
lapang sebanyak 9 data untuk setiap fase pengukuran dan untuk empat fase data yang
diperoleh sebanyak 36 data. Penilaian terhadap sifat fisika
tanah, merupakan bagian dari evaluasi kesuburan tanah. Untuk mendapatkan data
hasil analisis sifat fisika tanah yang akurat, diperlukan contoh tanah yang mewakili areal
di lapangan dengan cara pengambilan, pengepakan, pengangkutan dan
penyimpanan yang benar.
Contoh tanah untuk analisis sifat fisika tanah terdiri atas, yaitu: 1 contoh
tanah utuh tak terganggu undisturbed soil sample, digunakan untuk analisis berat isi
pada 5 kedalaman, yaitu 0-10 cm; 10-20 cm; 20-30 cm; 30-40 cm; dan 40-50 cm, pada
satu ketinggian akan diambil di 3 titik . Dan ruang pori total. Kebutuhan ring sampel
9
untuk satu kali pengukuran sebanyak 45 ring; kurva pF 3 kali pengukuran pada
kedalaman 0-30 di tiap-tiap ketinggian. Dibutuhkan 9 ring; dan permebilitas 3 kali
pengukuran pada kedalaman 0-30 di tiap- tiap ketinggian. Dibutuhkan 9 ring; 2
contoh tanah terganggu disturbed soil samples, untuk analisis tekstur dan kadar
air.
3. 3. 2. 1. Infiltrasi