Pengolahan Data 1. Pengukuran dan Pengambilan
6
3. 3. Pengolahan Data
Pengolahan data ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu analisis dan
pengolahan data. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Sifat Fisik Tanah,
Departemen Ilmu Tanah IPB sedangkan pengolahan data di Laboratorium
Hidrometeorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB.
3. 3. 1. Pengukuran dan Pengambilan
Sampel di Lapangan.
Pengukuran infiltrasi
dan pengambilan sampel tanah untuk analisis
sifat fisik tanah yang meliputi Berat isi, pF, permeabilitas dan tekstur dilakukan di petak
sawah beririgasi milik petani setempat yang berada di kampung Cikalong, kecamatan
Cidahu, kabupaten Sukabumi. Petak sawah yang digunakan meliputi 3 ketinggian, yaitu
teras atas, tengah dan bawah. Ketinggian antara teras atas, tengah
dan bawah kurang lebih 2 meter. Jumlah petak yang digunakan sebanyak: 2 petak
pada teras atas, 1 petak pada teras tengah dan 2 petak pada teras bawah. Pada masing-
masing teras pengukuran dan pengambilan sampel dilakukan sebanyak 3 ulangan.
kondisi lahan pada tiap teras berbeda. Pada teras atas lapisan bawah
didominasi oleh kerikil dan batuan berukuran sedang. teras tengah diisi batuan-
batuan yang padat pada lapisan bawahnya dan teras bawah berupa padatan tanah yang
licin dan halus. Gambar 3. adalah skema pengukuran di tiga ketinggian. Pemilihan
lokasi, penentuan teras di setiap ketinggian dan penempatan titik ulangan didasarkan
pada kondisi di lapangan.
Pengukuran dan pengambilan sampel dilakukan sebanyak empat kali
Gambar 2. Peta lokasi mikro DAS Cibojong
3 2
2 Air irigasi
Atas Tengah
Bawah
Gambar 3. Sistem teras di mikro DAS Cibojong
1 3
1 2
3 1
Sumber: CIFOR, 2005
7
fase. Setiap fase menunjukkan kondisi lahan serta tekhnik pemberian air dan
menggambarkan pertumbuhan sistem perakaran tanaman padi. Fase 1 di bulan Mei
merupakan awal lahan sawah akan ditanami. Pada fase ini akan dilihat proses infiltrasi
yang akan terjadi pada lahan yang tergenangdiairi. Fase 2 di pertengahan bulan
Juni merupakan fase dimana lahan sawah sudah ditanami padi umur 20 hari setelah
semai perakaran tanaman masih sedikit dan lahan sedang dalam masa pelumpuran. Fase
3 di akhir bulan Juli umur padi 49 hari dan biji padi sudah terbentuk dan perakaran
tanaman sudah kuat dengan kondisi lahan yang sudah mulai dikeringkan pada fase ini
akan dilihat sistem perakaran dan struktur tanah dalam mempengaruhi proses infiltrasi.
Fase 4 di pertengahan bulan September adalah fase pada lahan yang sudah melewati
masa panen, kondisi lahan tergenang dengan sisa-sisa perakaran dan jerami padi.
Penggenangan setelah panen ini untuk memudahkan pengolahan lahan untuk
musim tanam berikutnya.
3. 3. 1. 1. Pengukuran Infiltrasi Alat dan perlengkapan