57
Tabel 3.6 Daftar Hasil Pengembangan Soal Pemahaman Konsep No.
Jenis Perangkat
Sumber Revisi
Sebelum Revisi Sesudah Revisi
1. Soal Pemahaman
Konsep Momen Gaya
Validasi Pakar
Banyak kesalahan penulisan kata-kata
pada no. 1, 9; no 3 dan 4 saling
berhubungan Kesalahan penulisan
diperbaiki yaitu no 1,9 perbaikan pada
option; no. 3 dan 4 saling berhubungan
sehingga salah satu diganti.
Hasil ujicoba
soal No. 6 dan 10
sangat sukar No.2, 5 tidak
memiliki daya beda No. 4 tidak jelas
pada soal No. 6 dan 10
direvisi pada soal No. 2, 5 direvisi
pada option No.4 diganti
2 Soal Pemahaman
Konsep Debit Zat Cair
Validasi Pakar
Banyak kesalahan penulisan kata-kata
pada no. 1 dan 8 Kesalahan penulisan
diperbaiki yaitu no. 1 perbaikan pada
option; no. 8 perbaikan pada
indikator
Hasil ujicoba
soal No. 3 dan 8 sangat
sukar No.2, 4, 5 dan 9
tidak memiliki daya beda
No. 3 dan 8 direvisi pada soal
No. 2, 5 direvisi pada option
3 Soal Pemahaman
Konsep Kesetimbang
an benda tegar
Validasi Pakar
Banyak kesalahan penulisan kata-kata
pada no. 9 dan 10 Kesalahan penulisan
diperbaiki yaitu no.9 dan 10
3.4 Teknik Analisis Data
Tehnik Analisis Data berupa data Pengamatan Kemampuan Bekerja Ilmiah, Data Tes Pemahaman Konsep, Data Kemampuan Bekerja kelompok, dan data
Pembiasaan Bekerja Ilmiah serta Data Respon sikap siswa dilakukan secara deskriptif
58
dengan menggunakan persentase , yakni banyaknya setiap aktivitas dibagi dengan seluruh aktivitas dikali 100 . Kemudian dicari gain pada setiap tahapan untuk
mendeskripsikan profil pembiasaan bekerja ilmiah.
pre pre
post
S S
S g
− −
= 100
Keterangan : g= gain S
pre
= rata-rata tes awal S
pos
= rata-rata tes akhir Savinainen Scott, 2002. Besarnya faktor gain dikatagorikan sebagai berikut.
Tinggi : g 0,7 Sedang : 0,3 g 0,7
Rendah : g 0,3 Instumen keberhasilan indikator pemahaman konsep siswa dilakukan dalam
bentuk tes. Bentuk soal disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Instrumen tes terlebih dahulu dilakukan uji taraf kesukaran soal, daya pembeda, reliabilitas, dan validitas.
Setelah dilakukan uji coba akan dipilih soal yang tingkat kesukaran mudah, sedang hingga sulit, daya beda yang baik, reliable, dilanjutkan dengan me-revisi pada soal-
soal yang kurang memiliki daya beda, kurang reliabel atau soal yang terlalu sulit. 1. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran didefinisikan sebagai persentase subjek yang menjawab benar soal tersebut. Jika taraf kesukaran dilambangkan dengan p maka:
59
T B
P =
Keterangan :P = taraf kesukaran B = banyaknya subjek yang menjawab butir soal dengan benar
T= banyaknya subjek yang mengerjakan soal. Klasifikasi taraf kesukaran adalah sebagai berikut:
0,00 – 0,30 soal sukar 0,31 – 0,70 soal sedang
0,71 – 1,00 soal mudah. Winarni, 2005
2. Daya Pembeda Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa
yang berkemampuan tinggi dan siswa yang berkemampuan rendah. Interval daya pembeda terletak antara -1,00 sampai dengan 1,00.
Seluruh perangkat tes diurutkan menurut besarnya skor total yang diperoleh, mulai dari skor yang tertinggi dan dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu
kelompok atas kelompok dengan skor tinggi dan kelompok bawah kelompok dengan skor rendah. Pada butir tertentu jika kelompok atas dapat
menjawabsemuanya dengan benar dan kelompok bawah menjawab salah semuanya maka butir soal tersebut mempunyai daya pembeda paling besar 1,00 sebaliknya
jika kelompok atas semua menjawab salah dan kelompok bawah semua menjawab benar maka soal tersebut tidak mampu membedakan sama sekali hingga daya
pembedanya paling rendah -1,00. Untuk mencari daya pembeda dapat ditentukan rumus sebagai berikut:
60
Pb Pa
Tb Bb
Ta Ba
D −
= −
=
Keterangan D = daya pembeda
Pa = taraf kesukaran kelompok A Pb = taraf kesukaran kelompok B
Bb = banyaknya kelompok bawah yang menjawab soal dengan
benar Ta = banyaknya peserta kelompok atas.
Klasifikasi daya pembeda D 0,00 - 0,20
jelek 0,21 – 0,40
cukup 0,41 – 0,70
baik 0,71 – 0,72
baik sekali Winarni 2005
3. Reliabilitas. Reliabilitas tes adalah ketetapan suatu tes apabila diberikan pada subjek yang
sama. Untuk mengetahui koefisien reliabilitas tes objektif digunakan rumus
[ ]
X S
Pi Pi
X S
N N
Rxx
N i
2 1
2
1 1
∑
=
− −
− =
Keterangan: Rxx = koefisien reliabilitas
N = banyaknya butir soal
S
2
X = varian skor total
Pi = proporsi jawaban benar siswa
dengan seluruh peserta tes taraf kesukaran
61
4. Validitas Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu tes melakukan
fungsi ukurannya. Untuk menghitung validitas digunakan rumus
{ }
{ }
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Rxy Keterangan
Rxy = koefisien korelasi antara X dan Y X = skor butir
Y = skor total Winarni, 2005
3.5 Matrik Metode Penelitian