31
struktur kognitif. Pengembangan konsep berlangsung paling baik apabila unsur-unsur yang paling umum, paling inklusif dari suatu konsep diperkenalkan terlebih dahulu
kemudian baru diberikan hal-hal yang lebih mendetail dan lebih khusus dari konsep itu. Penyesuaian integratif adalah bagaimana konsep-konsep baru dihubungkan dan
dipertentangkan dengan konsep-konsep sebelumnya yang lebih sempit, dan bagaimana konsep-konsep yang tingkatnya lebih tinggi mengambil arti baru.
2.5 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Dalam pengembangan perangkat pembelajaran umumnya ada tiga model rancangan pengembangan perangkat yang dipakai. Ketiga model tersebut secara
singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
2.5.1 Model 4-D Four D Models
Sesuai dengan namanya model ini terdiri dari empat tahapan dalam pengembangan perangkat yaitu; Pendefinisian Define, Perancangan Design,
Pengembangan Develop, and Penyebaran Disseminate. Dalam penggunaannya, tahap pertama dari model 4-D dimulai dari Pendefinisian Define. Kemudian diikuti
dengan tahap Design, Develop, dan Disseminate. Untuk keperluan terbatas, misalnya hanya digunakan di sekolah sendiri, maka tahapan keempat yaitu penyebaran belum
dilaksanakan. Tahapan ini digunakan apabila pengembangan perangkat digunakan pada skala yang lebih luas, misalnya untuk sekolah yang lain oleh guru yang lain.
Selain itu, tujuan tahap Disseminate ini adalah untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat dalam pembelajaran.
2.5.2 Model Kemp
32
Menurut Kemp rancangan pengembangan perangkat pembelajaran merupakan suatu lingkaran yang kontinum. Rancangan pengembangan perangkat pembelajaran
model ini terdiri dari sembilan komponen tahapan dan tidak mempunyai titik awal tertentu.
Tiap-tiap langkah dalam rancangan pengembangan berhubungan secara langsung dengan aktivitas revisi, sehingga memungkinkan sejumlah perubahan dari
segi isi atau perlakuan terhadap semua unsur tersebut selama program berlangsung. Pada model Kemp ini, seorang pengembang perangkat dapat memulai proses
pengembangan dari komponen yang manapun dalam siklus yang berbentuk bulat telur tersebut. Namun karena kurikulum yang berlaku secara nasional berorientasi
kepada tujuan pembelajaran komptensi dasar dan tujuan pembelajaran khusus, maka proses pengembangan perangkat seyogyanya dimulai dari tujuan pembelajaran.
Kesembilan komponen tahapan model Kemp tersebut adalah masalah pengajaran Problems Instructional, karakteristik siswa Learner Characteristics,
analisis tugas Task Analysis, tujuan pengajaran Instructional Objectives, urutan materi Content Sequencing, strategi pengajaran Instructional Strategies, cara
penyampaian pengajaran Instructional Delivery, instrumen evaluasi Evalution Instrumens
, dan sumber pengajaran Instructional Resources.
33
2.5.3 Model Dick dan Carey
Model ini terdapat beberapa komponen yang akan dilalui dalam proses perancangan pengembangan perangkat. Komponen-komponen tersebut adalah
identifikasi tujuan Identify Instructional, melakukan analisis pengajaran Conduct Instructional Analysis
, identifikasi tingkah laku awal Identify Entry Behaviors, Characteristics
, menulis tujuan kinerja Write Performance Objectives, pengembangan tes acuan patokan Develop Criterion-Referenced Test Items,
pengembangan strategi pengajaran Develop Instructional Strategy, pengembangan dan memilih perangkat pengajaran Develop and Instructional Materials, merancang
dan melaksanakan tes formatif Design and Conduct Formative Evaluation, merancang dan melaksanakan tes sumatif Design and Conduct Sumative
Evaluation .
Berdasarkan uraian dari ketiga model rancangan pengembangan perangkat pembelajaran di atas, pada dasarnya komponen-komponen dari ketiga model tersebut
subtansinya sama, kalaupun ada perbedaan, maka perbedaan itu tidak terlalu prinsip. Ketiga model itu bertujuan agar perangkat pembelajaran yang dikembangkan benar-
benar handal dan berfungsi untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Dari ketiga model pengembangan pembelajaran di atas, model dipakai pada
penelitian ini adalah model Dick dan Carey. Hal ini didasarkan pada pembelajaran inkuiri
tidak menggunakan urutan materi seperti dalam model Kemp karena siswa diharapkan mampu menemukan konsep sendiri. Dalam penelitian ini juga tidak ada
tahap penyebaran seperti pada model –D.
34
2.6 Penelitian yang Relevan