15
Bahasa Indonesia
adalah melakukan presentasi laporan hasil percobaan, mempresentasikan peta konsep, memajang, memamerkan dengan penjelasan, memublikasikan, dan
lain-lain. Mengomunikasi dapat dalam bentuk lisan maupun tertulis. Publikasi dalam berbagai bentuk termasuk pada bagian mengomunikasi. Kegiatan
mengomunikasi dapat berbentuk presentasi, pameran hasil, pemajangan hasil, atau publikasi di media massa.
Aplikasi kegiatan saintiik dicontohkan pada kegiatan tiap unit pada buku guru ini. Pada buku guru ini penerapan pendekatan saintiik dipadukan pada kegiatan
pemodelan, prakonstruksi, dan konstruksi.
E. Asesmen Autentik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013
melaksanakan pembelajaran autentik. Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintiik, memahami aneka
fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Asesmen
autentik mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.
Asesmen autentik mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi
untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Asesmen autentik adalah penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
tentang subjek tertentu. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta
didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu,
guru dapat mengidentiikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
Hubungan Pembelajaran dan Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
Asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins
mendeinisikan asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktiitas-
aktiitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi dengan antarsesama
melalui debat, dan sebagainya.
Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signiikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Asesmen Autentik meniscayakan proses belajar yang autentik pula. Asesmen
16
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta
didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan
yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan
pengetahuan yang ada. Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi
mereka dalam pengaturan yang lebih autentik.
Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik, seringkali pelibatan
siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai. Peserta didik diminta untuk
mereleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong
kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan
pengalaman yang diperoleh dari luar sekolah.
Penilaian autentik yang baik mempersyaratkan adanya keterkaitan langsung dengan aktivitas proses belajar mengajar PBM. Demikian pula, PBM akan berjalan
efektif apabila didukung oleh penilaian kelas yang efektif oleh guru. Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Kegiatan penilaian harus
dipahami sebagai kegiatan untuk mengefektikan proses belajar mengajar agar sesuai dengan yang diharapkan. Keterkaitan dan keterpaduan antara penilaian dan PBM
dapat digambarkan pada siklus berikut ini.
Gambar 1.2
Siklus PBM dan Penilaian
Rencana Pembelajaran
Pelaksanaan Pembelajaran
Umpan Balik
Penilaian
Pada gambar tersebut tampak jelas bahwa langkah yang guru lakukan dalam rangkaian aktivitas pengajaran meliputi penyusunan rencana mengajar, proses
belajar mengajar, penilaian, analisis dan umpan balik. Dalam siklus pembelajaran,