Liofil dan Liofob Cara Kondensasi

KOLOID 159

a. Koagulasi dengan penambahan zat kimiaelektrolit

Ion yang efektif untuk menggumpalkan koloid ialah ion yang muatannya berlawanan dengan muatan koloid. „ „ Contoh : 1 Koloid FeOH 3 dicampur dengan koloid As 2 S 3 . 2 Sol emas yang bermuatan negatif dapat dikoagulasikan dengan NaCl, CaCl 2 , atau AlCl 3 3 Partikel-partikel karet dalam lateks digumpalkan dengan penambahan asam cuka

b. Koagulasi mekanik

Koagulasi dengan cara mekanik dapat dilakukan dengan pemanasan, pendi- nginan atau pengadukan. „ Contoh : 1 Telur rebus 2 Pembuatan agar-agar 3 Pembuatan lem Apakah kamu pernah berjalan-jalan di sekitar muara sungai, jika pernah mungkin kamu pernah melihat daratan kecil di tengah muara tersebut. Daratan kecil tersebut sering dinamai sebagai delta. Delta terbentuk dari pengendapan partikel koloid, karena partikel koloid yang bermuatan mengalami reaksi dengan muatan lawannya ketika partikel tersebut terbawa oleh air sungai dan bertemu dengan air laut yang kaya dengan elektrolit. Hal itu terjadi karena keberadaan ion pasangannya menyebabkan partikel koloid berkumpul bersama akibat menghilangkannya tolakan muatan antar partikel. Atau mungkin kamu pernah merebus telur? Telur yang berbentuk cairan kental menggumpal ketika terkena panas, hal ini dikarenakan pemanasan atau penambahan elektrolit dapat menyebabkan partikel koloid berkumpul bersama atau terkoagulasi. Panas meningkatkan energi kinetik dan kecepatan tumbukan antar molekul pada partikel koloid. Partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk berkumpul bersama, sehingga terbentuk gumpalan yang semakin membesar. Proses koagulasi koloid dapat dimanfaatkan untuk proses penjernihan air. Air sungai yang mengandung partikel koloid lumpur halus yang bermuatan negatif dicampur dengan koloid AlOH 3 yang bermuatan positif sehingga terjadi koagulasi dan mengendap. Disamping itu ion Al 3+ yang terdapat dalam medium koloid AlOH 3 secara langsung menetralkan muatan koloid Lumpur. Setelah itu air dipisahkan dari endapan dengan cara disaring. Koloid AlOH 3 diperoleh dari hidrolisis Al 3+ dari aluminium sulfatAl 2 SO 4 3 atau tawas aluminium.

6. Liofil dan Liofob

Berdasarkan daya tarik-menarik antar partikel fase terdispersi dan medium pendispersinya, sol dibedakan menjadi sol liofil dan sol liofob. Sol liofil adalah sol Kimia untuk SMA dan MA kelas XI 160 yang fase terdispersinya mempunyai kemampuan menarik medium pendispersi. Contoh, gelatin dalam air dan putih telur dalam air. Sol liofob adalah sol yang fase terdispersinya tidak menarik medium pendispersi. Contoh, As 2 S 3 dalam air, garam sulfida dalam air, dan belerang dalam air. Perbedaan sol liofil dengan sol liofob dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 8 .2 Perbedaan sol liofil dan sol liofob 8.4. Pem bu at an Koloid Pada prinsipnya pembuatan koloid adalah mengubah partikel-partikel beru- kuran ion, atom, atau molekul menjadi partikel-partikel koloid. Atau mengubah partikel besar menjadi koloid. Untuk memperoleh suatu sistem koloid dapat dilaku- kan dengan cara kondensasi, dispersi, dan cara gabungan.

1. Cara Kondensasi

Cara kondensasi yaitu dengan mengubah partikel-partikel yang lebih kecil menjadi partikel yang lebih besar yaitu partikel koloid. Hal yang harus diperhatikan pada pengerjaan cara kondensasi adalah menjaga ukuran partikel koloid, karena partikel yang terlalu besar akan mengendap. Untuk menghindari penggumpalan selama kondensasi berlangsung maka selama konden- sasi dimulai, larutan sudah harus lewat jenuh dan bibit-bibit kondensasi harus sudah terbentuk. Bibit kondensasi ini sangat diperlukan bagi pembentukan partikel. Partikel sistem koloid yang dihasilkan umumnya bergantung pada: a. Tingkatan lewat jenuh yang diperoleh, b. Jumlah bibit kondensasi yang menjadi pusat proses kondensasi, c. Kecepatan perpindahan partikel berukuran kecil ke arah bibit kondensat. Untuk memperoleh ukuran partikel koloid yang sama maka pada saat permulaan kondensasi, bibit kondensat harus sudah terbentuk. Sol Liofil z Reversibel z Stabil z Gerak Brown kurang jelas z Efek Tyndall lemah z Sukar diendapkan dengan penambahan elektrolit z Kebanyakan dapat dibuat gel z Partikel terdispersi dapat menyerap molekul z Penyusunnya senyawa organik, Contoh: protein Sol Liofob z Tidak reversibel z Kurang stabil z Gerak Brown sangat jelas z Efek Tyndall kuat z Mudah diendapkan dengan penambahan elektrolit z Hanya beberapa yang dapat dibuat gel z Partikel terdispersi menyerap ion z Penyusunnya senyawa anorganik .Contoh: As 2 S 3 KOLOID 161 Cara kondensasi dapat dilakukan dengan reaksi hidrolisis, reaksi oksidasi, reaksi reduksi, kesetimbangan ion, dan mengubah pelarut.

a. Reaksi hidrolisis