Mekanika Kuantum dan Model Atom Lintasan dan bilangan kuantumnya Bilangan Kuantum Utama ‘n’

Kimia untuk SMA dan MA kelas XI 2

1.1. Mekanika Kuantum dan Model Atom

Bohr Erwin Schrödinger 1926 mengemukakan pemikiran tentang partikel sub-atom, yang dikenal sebagai teori mekanika gelombang atau mekanika kuantum. Hasil persamaan Schrödinger dinamakan fungsi gelombang, dengan simbol y psi, yang tidak memiliki makna fisik, tapi nilai y 2 menjelaskan distribusi probabilitas elektron. Heissenberg, dengan asas ketakpastian Heissenberg, yang menyatakan posisi dan kecepatan sebuah elektron tidak dapat diketahui secara tepat pada waktu yang bersamaan. Sehingga persamaan Schrödinger tidak memberitahukan tepatnya keberadaan elektron itu, melainkan menjelaskan kemungkinan bahwa elektron akan berada pada daerah tertentu pada atom. Pada model Bohr, elektron berada pada garis edar tertentu, pada model Schrödinger kemungkinan untuk tingkat energi elektron yang diberikan. Misal- nya, elektron pada keadaan dasar dari atom hidrogen memiliki distribusi kebo- lehjadian yang terlihat seperti Gambar 1.1 dimana intensitas warna yang semakin kuat menunjukkan semakin besar nilai y 2 , yang memiliki makna bahwa kemungkinan untuk menemukan elektron pada daerah tersebut lebih besar, dan juga kerapatan elektronnya lebih besar.

1.2. Lintasan dan bilangan kuantumnya

Pada model atom Bohr, energi elektron yang sama, tetapi dengan garis edar tertentu. Pemecahan persamaan Schrödinger atom hidrogen menghasilkan bebe- rapa fungsi gelombang atau kebolehjadian menemukan elektron dan tingkatan energi yang terkait. Fungsi gelombang ini disebut orbital dan mempunyai karak- teristik energi dan bentuk orbital elektron. Model atom Bohr menggunakan satu bilangan kuantum n untuk menerangkan garis edar atau orbit, sedangkan model Schrödinger menggunakan tiga bilangan kuantum: n, l dan m untuk menerangkan orbital.

a. Bilangan Kuantum Utama ‘n’

 Mempunyai nilai 1, 2, 3 dan seterusnya  Semakin naik nilai n maka kerapatan elektron semakin jauh dari inti  Semakin besar nilai n, maka semakin tinggi energi elektron dan ikatan kepada inti semakin longgar Gambar 1.1 Rapat kebolehjadian elektron pada hidrogen Teori Atom dan mekanika Kuantum 3

b. Bilangan kuantum Azimut ‘l’