26 tujuan kinerja berupaya memperoleh penilaian positif atas kinerja yang
dicapai, dan menghindari penilaian negatif. Sedangkan menurut Eysenck dalam Slameto 2003: 170. Motivasi
merupakan suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan
konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya. Siswa yang tampaknya tidak
bermotivasi, mungkin pada kenyataannya cukup bermotivasi tapi tidak dalam hal-hal yang diharapkan pengajar. Mungkin siswa cukup
bermotivasi untuk berprestasi disekolah, akan tetapi pada saat yang sama ada kekuatan-kekuatan lain, seperti misalnya teman-teman, yang
mendorongnya untuk tidak berprestasi disekolah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, motivasi sangat
penting, bahkan tanpa kesepakatan tertentu mengenai definisi konsep tersebut. Apabila terdapat dua anak yang memiliki kemampuan sama dan
memberikan peluang dan kondisi yang sama untuk mencapai tujuan, kinerja dan hasil yang dicapai oleh anak yang termotivasi akan lebih baik
dibandingkan dengan anak yang tidak termotivasi.
2.4.2 Ciri-ciri Motivasi Belajar
Menurut Sardiman 2006: 83 motivasi yang ada dalam diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas dapat belajar terus menerus dalam waktu yang
lama dan tidak berhenti sebelum menyelesaikannya.
27 b.
Ulet menghadapi kesulitan dan tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin.
c. Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah yang dihadapi.
d. Lebih senang untuk bekerja sendiri.
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal yang bersifat mekanis
sehingga kurang kreatif. f.
Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah meyakini akan sesuatu. g.
Tidak mudah melepaskan hal yang sudah diyakini tersebut. h.
Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
2.4.3 Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman 2007: 85 ada tiga fungsi motivasi antara lain:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan- perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang yang akan
menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau
membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan.
28 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi
seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
2.4.4 Macam Motivasi