dalam perlindungan hukum terhadap TKI dibagi menjadi 3, yaitu : pertama, dalam jangka pendek; kedua, dalam jangka menengah dan ketiga, dalam jangka panjang.
Faktor Penghambat yang terjadi dalam perlindungan hukum terhadap program kesehatan dan keselamatan kerja bagi tenaga kerja Indonesia yang di alami oleh
pihak BP3TKI adalah Faktor penghambat secara internal yang berasal dari pihak pemerintah dan balai dan Faktor penghambat secara eksternal yang berasal dari
pihak tenaga kerja Indonesia itu sendiri.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti mencoba memberikan saran perbaikan di masa
pendatang sebagai berikut: 1.
seharusnya dalam perlindungan hukum terhadap K3 lebih di perhatikan dari fase pra penempatan yang harus lebih sering memberikan sosialisasi
terhadap masyarakat tentang TKI, fase masa penempatan yang harus memperhatikan penempatan dan perlindungan yang akan diberikan ketika
TKI mengalami pelanggaran ataupun tidak mendapat hak-hak yang semestinya di peroleh dan fase purna penempatan yang harus lebih
memperhatikan keluhan-keluhan TKI yang telah kembali ke Indonesia selain itu harus benar-benar menjalankan perlindungan yang dilakukan
dalam jangka pendek, penengah dan panjang contohnya peningkatan kerja sama antara pihak kedutaan Luar Negeri dan pihak Indonesia supaya jika
terjadi masalah dengan tenaga kerja Indonesia segera di beri bantuan oleh pihak Luar sebelum ditangani oleh pihak Indonesia.
2. seharusnya dalam faktor penghambat secara internal pihak BP3TKI lebih
aktif dalam bekerja bersama Pemerintah yang berada di Lampung khususnya, dan dalam faktor penghambat secara eksternal seharusnya pihak
BP3TKI lebih memperhatikan TKI dari proses pemberkasan hingga apa saja syarat-syarat bagi masyarakat untuk menjadi TKI yang bermutu dan dapat
berguna bagi pendapatan Negara dan keuntungan bagi pihak TKI itu sendiri. Dalam faktor penghambat secara internal contohnya pihak Pemerintah
Lampung ikut memperhatikan perlindungan TKI yang berasal dari lampung, seperti ikut memberikan tunjangan-tunjangan bagi TKI yang mengalami
kecelakaan atau gangguan pada kesehatan dan mendukung program- program yang di buat oleh BP3TKI dengan cara memberikan dana
pelaksanaan program tersebut, dan dalam faktor penghambat secara eksternal contohnya pihak BP3TKI seharusnya melakukan lebih banyak
sosialisasi dan publikasi pemberian informasi tentang pendaftaran menjadi TKI hingga pemberangkatan dan penempatan serta perlindungannya.