Teknik Pengambilan dan Analisis Sampel untuk Analisis Keragaman
51 membandingan antara jumlah jenis biota pada lahan yang menerapkan integrasi
SISK dan lahan konvensional Non SISK. Rumus Indeks Kesamaan Jenis yang digunakan menurut Sorenson 1948 dalam Odum 1971, yaitu:
IS = 2C A+B x 100
IS = Indeks Sorensen A = jumlah jenis yang ada di habitat pertama lahan SISK
B = jumlah jenis yang ada di habitat kedua lahan non SISK C = jumlah jenis yang ada di kedua daerah
Kriteria Indeks Similaritas IS : IS
≤ 50 Indeks Similaritas rendah IS 50 Indeks Similaritas tinggi
Nilai suatu indeks kesamaan yang tinggi menunjukkan bahwa jenis satwafauna yang terdapat pada 2 dua habitat yang dibandingkan, banyak yang sama.
Lain halnya dengan Indeks Similaritas, Indeks Dominansi menunjukkan nilai dominansi suatu jenis satwa di daerahlokasi tertentu. Rumus Indeks
Dominansi Simpson, 1949 dalam Odum, 1971 yang digunakan adalah:
C = pi
2
=
niN
2
C = nilai Indeks Dominansi Simpson Ni = jumlah individu suatu jenis
N = jumlah total individu dari seluruh jenis. Nilai Indeks Dominansi berkisar antara 0
–1 Odum, 1971. Jika nilai dominansi yang mendekali 1 menunjukkan bahwa ada salah satu biota yang mendominansi di
lokasi tersebut. Namun sebaliknya, jika nilai dominansi mendekati 0, maka berarti tidak ada biota yang mendominasi di lokasi tersebut. Komposisi populasi
dapat dibedakan menjadi tiga golongan Odum, 1971 yaitu:
52 0 C ≤ 0,5 berarti dominasi fauna rendah
0,5 C ≤ 0,75 berarti dominasi fauna sedang 0,75 C ≤ 1 berarti dominasi fauna tinggi
Selanjutnya, data hasil analisis sifat fisik, kimia dan biologi tanah pada kedua tipe penggunaan lahan tersebut dilakukan Analisis Statistik dengan
menggunakan Uji-T dengan bantuan Software Minitab 16. Uji-T dua variabel bebas ini dilakukan dengan tujuan untuk membandingkan membedakan apakah
kedua variabel tersebut sama atau berbeda. Gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan dua rata-rata
sampel.