Serbuk sabut kelapa. Pakis

Junaedhie 2007 menyebutkan bahwa bahan organik yang digunakan bisa berupa serbuk sabut kelapa, pakis, arang sekam dan humus.

1. Serbuk sabut kelapa.

Serbuk sabut kelapa berasal dari sabut kelapa yang sudah dipisahkan dari seratnya, dan telah direbus untuk menghilangkan zat tanin zat yang dapat mematikan tanaman. Proses perebusan berarti juga sterilisasi untuk menghilangkan benih-benih penyakit yang mungkin ada di dalamnya. Kelebihan serbuk sabut kelapa sebagai media tanam adalah memiliki kemampuan mengikat air dan menyimpan air dengan kuat, serbuk sabut kelapa mengandung unsur-unsur hara esensial, seperti kalsium Ca, magnesium Mg, kalium K, natrium Na, dan Fosfor P serta dapat menetralkan keasaman tanah Prayugo, 2007. Penelitian Susilawati 2007 menunjukkan bahwa campuran serbuk sabut kelapa, tanah dan kompos dengan perbandingan 3:2:1 pada tanaman bunga kertas Zinnia elegans memiliki serabut akar yang banyak dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Campuran media tersebut mempunyai jumlah dan penyebaran pori-pori yang cukup besar sehingga ujung akar mudah untuk masuk dan memungkinkan perluasan akar. Campuran media serbuk sabut kelapa, tanah dan kompos dengan perbandingan 3:2:1 pada tanaman bunga kertas memberikan rata- rata daya berkecambah terbanyak. Wuryaningsih dan Andyantoro 1998 menjelaskan bahwa campuran media pasir dan serbuk sabut kelapa dengan perbandingan 1:1 pada tanaman melati memberikan rata-rata panjang akar, volume akar dan jumlah akar terbaik dibanding perlakuan lain.

2. Pakis

Karateristik yang menjadi keunggulan media batang pakis adalah sifat- sifatnya yang mudah mengikat air karena mempunyai rongga udara yang banyak serta bertekstur lunak sehingga mudah ditembus oleh akar tanaman dan membuat akar tanaman bisa berkembang dengan nyaman dan memperoleh air dengan mudah Prayugo, 2007. Pakis dikenal sebagai bahan campuran media yang bisa menyimpan air dalam jumlah cukup, sekaligus drainase dan aerasinya baik. Daya tahannya sebagai bahan media juga baik, yakni tidak mudah lapuk sehingga dapat digunakan di daerah dengan curah hujan tinggi Junaedhie, 2007. Sriyanti 1989 memaparkan bahwa campuran media pakis dan pecahan genting dengan perbandingan 1:1 pada tanaman anggrek memberikan rata-rata jumlah daun, jumlah bulb dan jumlah akar lebih besar dibanding perlakuan lain. Wijayanti 2006 menyatakan bahwa media pakis pada tanaman Anthurium memberikan rata-rata jumlah daun lebih besar dan warna daun lebih mengkilat dibanding perlakuan lain.

3. Arang Sekam