Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan hambatan pelaksanaan layanan konseling kelompok. Dalam bab ini juga diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan penelitian ini.

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh peneliti dengan mendapatkan hasil yang empiris. Tujuan dari penelitian terdahulu yakni sebagai bahan pemula dan untuk membandingkan antara peneliti satu dengan peneliti yang lainnya. Dari penelitian terdahulu yang dijadikan praktikan rujukan adalah sebagai berikut : Penelitian oleh Nurjanah Hanif 2007, yang berupa skripsi yang berjudul ”Pengaruh Persepsi Konselor Tentang Konseling Kelompok Terhadap Minat Menyelenggarakan Konseling Kelompok”. Berdasarkan penelitian tersebut, persepsi konselor tentang layanan konseling kelompok sangat tinggi yaitu 56,25 , sedangkan dalam minat konselor dalam menyelenggarakan pada konselor Kota Semarang pada tahun 20062007 termasuk dalam kriteria yang tinggi, yaitu 64,58. Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya konselor sekolah mempunyai minat dalam menyelenggarakan layanan konseling kelompok di sekolah., yaitu terlihat pada tingginya kriteria dalam minat 9 menyelenggarakan layanan konseling kelompok. Tidak hanya minat dalam menyelenggrakan layanan konseling kelompok, seorang gueru pembimbing harus mempunyai ketrampilan dalam melaksanakan layanan konseling kelompok. Sehingga hal ini bisa memungkinkan terjadinya hambatan pelaksanaan layanan konseling kelompok Penelitian oleh H. Kamaludin 2011 berupa jurnal yang berjudul ”Bimbingan dan Konseling di Sekolah”. Hasil dari penelitian ini adalah pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling belum dapat dilaksanakan secara maksimal.. Hambatan yang muncul adalah jumlah guru bimbingan dan konseling di masing-masing sekolah belum sesuai dengan ratio 1:150, guru BK belum sepenuhnya menguasai dan memiliki kompetensi sebagai konselor, guru BK umumnya belum menguasai pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang konselor, guru BK masih bertugas rangkap. Penelitian oleh Akhmad Sudrajat 2006 berupa jurnal yang berjudul ”Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di SMA di Kabupaten Kuningan”. Hasil dari penelitian tersebut menyebutkan bahwa layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan konseling individual, layanan bimbingan kelompok dan layanan konseling kelompok berjalan pada tingkatan yang cukup. Masih terdapat kendala atau hambatan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di masing-masing sekolah. Yaitu tentang sarana dan prasana yang menunjang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling masih terbilang cukup, guru pembimbing atau konselor sekolah cukup menguasai dan mempunyai latar pendidikan yang cukup, pengunaan jam pelaksanaan kegiatan belum sepenuhnya digunakan. Berdasarkan beberapa penelitian di atas dapat dijadikan kajian untuk penelitian yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui hal- hal apa saja yang menghambat pelaksanaan layanan konseling kelompok disekolah.

2.2 Hambatan Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok