populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data ya ng pokok”.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, pengertian dari penelitian survey adalah penelitian yang dalam pengumpulan datanya menggunakan kuosioner atau angket
dengan mengambil sampel dalam populasi.
3.2 Variabel Penelitian
Sugiyono 2010:3 menyatakan bahwa ” variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan”.
Sedangkan menurut Moh. Nazir 2005:123 mendefinisikan “variabel adalah konsep
yang mempunyai bernacam- macam nilai”. Variabel dalam penelitian ini adalah
variabel tungggal yaitu hambatan pelaksanaan layanan konseling kelompok.
3.3 Definisi Operasional
3.3.1 Pengertian Hambatan Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok
Definisi operasional hambatan pelaksanaan layanan konseling kelompok dalam penelitian ini adalah faktor-faktor prosedural yang dialami oleh seorang
konselor saat melakukan kegiatan layanan konseling kelompok. Adapun komponennya adalah :
3.3.2 Hambatan Internal Konselor, dengan deskriptor sebagai berikut :
Kompetensi konselor Kompetensi konselor dibagi menjadi 4 kompetensi yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi profesional. Dalam kompetensi pedagogik berhubungan dengan penguasaan
konselor terhadap pendidikan. Kompetensi kepribadian berhubungan dengan sikap dan tindakan konselor yang menampilkan pribadi yang sehat.
Kompetensi profesional, mengacu pada tingkat keprofesinalitasan konselor dalam menjalankan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Sedangkan
kompetensi sosial, berhubungan dengan penerimaan siswa yang berlatar belakang budaya yang berbeda-beda.
3.3.3 Hambatan Eksternal Konselor, dengan dekriptor sebagai berikut :
1. Peran Kepala Sekolah Kepala sekolah mempunyai peran untuk memberikan sarana dan prasarana
yang dapat menunjang pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di sekolah, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling di sekolah 2. Peran Guru Mata PelajaranWali Kelas
Membantu konselor sekolah dalam mengindentifikasikan siswa yang memerlukan layanan konseling kelompok, memberikan kemudahan dan
kesempatan kepada siswa untuk mengikuti layanan konseling kelompok di sekolah.
3. Peran Siswa Secara suka rela siswa mau untuk menjadi anggota kelompok, siswa mau
untuk mengungkapkan permasalahan yang sedang dihadapi, siswa mau untuk memberikan tanggapan terhadap permasalahan orang lain, dan siswa mau
untuk mendengarkan dan menghargai pendapat atau masukan dari orang lain. 4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam layanan konseling kelompok sangat dibutuhkan. Misalnya ketersediaannya tempat untuk melaksanakan layanan konseling
kelompok, sehingga dapat memperlancar jalannya kegiatan layanan 5. Administrasi BK
Ketersediaanya biaya untuk melakukan kegiatan bimbingan dan konseling misalnya home visit, perbandingan antara jumlah guru dengan siswa, dan
pelaksanaan jam pelajaran bimbingan dan konseling di sekolah
3.4 Populasi dan Sampel