D. Kerangka Berfikir Bagan No. 1
Kerangka Befikir Interaksi Sosial antara Siswa Muslim dengan Siswa Non Muslim di SMA Katolik Yos Soedarso Pati.
SMA Katolik Yos Soedarso Pati
Siswa Muslim Siswa non
Muslim Interaksi
Sosial Teori  Aksi
Talcott Parson
Bentuk Interaksi
-  Faktor-faktor  yang Mempengaruhi Interaksi
Sosial Meliputi;
1.Situasi Sosial, 2.Kekuasaan Norma
3.Tujuan Pribadi - Hambatan dalam
Interaksi Sosial yang Meliputi; Rasa Takut
Berkomunikasi dan Konflik.
- Upaya Mengatasi Konflik Meliputi Upaya
dari Siswa dan Guru
SMA  Katolik  Yos  Soedarso  Pati  merupakan  sekolah  menengah  atas yang  berada  di  bawah  naungan  Yayasan  Kanisius  Semarang.  Karakteristik
siswa  di  sekolah  tersebut  tidak  hanya  beragam  dari  segi ekonomi  dan  suku bangsa saja, melainkan juga agama. Dari segi agama, siswa di SMA Katolik
Yos  Soedarso  Pati  terdiri  dari  siswa  yang  beragama  nasrani  seperti  Katolik dan  Kristen  serta  siswa  beragama  Islam  dan  Budha.  Dalam  menjalankan
kegiatan  yang  ada  di  sekolah,  siswa  SMA  Katolik  Yos  Soedarso  Pati  yang terdiri  dari  siswa  muslim  dan  siswa  non  muslim  saling  berinteraksi  satu
dengan yang lain. Bentuk  interaksi yang terjalin antara  siswa muslim dengan siswa  non
muslim  di  SMA  Katolik  Yos  Soedarso  Pati  dapat  terlihat  melalui  berbagai kegiatan  yang  mereka  lakukan  bersama  di  sekolah.  Untuk  menganalisis
interaksi antara siswa muslim dengan siswa non muslim di SMA Katolik Yos Soedarso Pati digunakan teori aksi dari Talcott Parsons. Teori ini diharapkan
dapat  mengungkap  bagaimana  bentuk  interaksi  antara  siswa  muslim  dengan siswa  non  muslim,  bagaimana  faktor  yang  memengaruhi  siswa  muslim
berinteraksi dengan  siswa  non  muslim,  serta  bagaimana  hambatan  siswa muslim  dengan  siswa  non  muslim  dalam  berinteraksi
dan  upaya mengatasinya.  Faktor  yang  mempengaruhi  interaksi  merupakan  faktor  yang
menentukan  berhasil  atau  tidaknya  interaksi  antara  siswa  muslim  dan  siswa non  muslim  dalam  berinteraksi  sedangkan  hambatan  dalam  interaksi
merupakan  kendala  yang  dialami  oleh siswa  muslim  dan  siswa  non  muslim dalam berinteraksi di lingkungan sekolah.  Oleh karena itu, diperlukan upaya
untuk mengatasi hambatan tersebut agar proses interaksi antara siswa muslim dengan muslim dapat menjadi lancar.
22
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif,  sebab  hasil  penelitian  ini berupa  data  deskriptif  tidak  angka-
angka atau statistik. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Strauss  Corbin 2007:4 yang mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai jenis penelitian
yang  temuan-temuannya  tidak  diperoleh  melalui  prosedur  statistik  atau bentuk  hitungan  lainnya.  Penggunaan  metode  penelitian  ini  disesuaikan
dengan  tujuan  pokok  penelitian,  yaitu  untuk  mengetahui  dan mendeskripsikan bentuk-bentuk  interaksi  sosial  antara  siswa  muslim
dengan  siswa  non  muslim,  faktor  yang  memengaruhi  interaksi  dan hambatan  interaksi siswa muslim  dan  siswa  non muslim di SMA Katolik
Yos  Soedarso  Pati beserta  upaya  mengatasinya. Selain  itu, alasan  penulis menggunakan  metode  penelitian  kualitatif  yaitu karena  dalam  mengolah
data  dilakukan  dalam  bentuk  kata-kata  dan  tidak  berbentuk angka sehingga hasil dalam penelitian ini akan bersifat deskriptif.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi  penelitian  ini  yaitu di  SMA  Katolik  Yos  Soedarso  yang beralamat  di  Jl.  Raya  Tayu  Pati  Km  2,  Kutoharjo  Pati.  Alasan  dipilihnya
lokasi penelitian di SMA Katolik Yos Soedarso Pati didasarkan oleh beberapa pertimbangan seperti berikut: