E. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir dan landasan teori yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang perlu dikaji adalah:
H = Harga saham berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split
H = Likuiditas saham berpengaruh negatif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split
H = Kinerja keuangan perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split
H = Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan stock split
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian mengenai faktor yang menyebabkan stock split ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif selanjutnya
diteliti dengan uji hipotesis statistik. Hipotesis statistik mengambil sampel dari beberapa populasi yang ada untuk digunakan dalam penelitian.
Penelitian ini bersifat penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih Sugiyono, 2009. Hubungan antara variabel dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Penelitian ini meneliti Pengaruh Harga Saham,
Likuiditas Saham, Kinerja Keuangan Perusahaan, Ukuran Perusahaan terhadap Keputusan Perusahaan Melakukan Stock Split pada perusahaan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono 2008, variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut. Dalam penelitian ini variabel yang dianalisis adalah:
1. Variabel Dependen Y Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah stock split. Stock split adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil Sartono, 1996. Pemilihan
stock split sebagai dependent variabel memiliki sifat kuantitatif sehingga pengukuran yang dilakukan dengan memberi nilai nol 0 dan
satu 1 untuk kategori tertentu. Variabel yang memberi nilai nol dan satu disebut variabel dummy.
Indikator yang digunakan untuk menilai variabel dummy pada penelitian ini adalah nilai nol untuk perusahaan yang tidak melakukan
stock split dan nilai satu untuk perusahaan yang melakukan stock split. 2. Variabel Independen X
a. Harga Saham Menurut Hendry dan Tjiptono 2001, PER menggambarkan
apresiasi pasar
terhadap kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba. PER dihitung dengan satuan kali. Misalnya jika suatu saham memiliki PER sebesar sepuluh kali, berarti pasar
menghargai sepuluh
kali atas
kemampuan perusahaan
menghasilkan laba. Bagi pemodal, semakin kecil PER suatu saham semakin bagus karena saham tersebut termasuk murah.Oleh karena
itu PER sangat efektif untuk mengukur kemahalan harga saham.PER dapat diukur dengan menggunakan rumus:
� = Harga pasar saham biasa
Laba per lembar saham
b. Likuiditas Saham Husnan dkk., 1996 mengukur kegiatan perdagangan saham
menggunakan indikator TVA untuk melihat apakah investor individual menilai laporan keuangan secara informatif, dalam arti
apakah informasi tersebut membuat keputusan perdagangan di atas keputusan perdagangan yang normal.
Perhitungan TVA dilakukan dengan membandingkan jumlah saham perusahaan yang diperdagangkan dalam suatu periode
tertentu dengan keseluruhan jumlah saham perusahaan yang beredar pada kurun waktu yang sama. TVA dapat diukur dengan
menggunakan rumus: �� =
Jumlah saham yang diperdagangkan Jumlah saham yang beredar
c. Kinerja Keuangan Perusahaan Earning Per Share EPS merupakan komponen penting pertama
yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan
yang siap dibagikan untuk semua pemegang saham perusahaan. EPS merupakan rasio yang menunjukkan berapa besar keuntungan
return yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar saham Tjiptono dan Hendry, 2001. EPS dapat diukur dengan
menggunakan rumus: �
= Laba bersih setelah bunga dan pajak
Jumlah saham yang beredar