Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI
berpengaruh terhadap penanganan pasien yang tidak tepat. Perawat yang menunjukkan stress akan mengalami ketidakpuasan kerja sehingga
melalukan beberapa tindak absensi kerja, dan datang terlambat. 3. Konflik pekerjaan-keluarga dan stres kerja berpengaruh terhadap kepuasan
kerja Seorang yang bekerja, dengan status menikah tidak bisa terhindar
dari konflik pekerjaan-keluarga. Pada satu sisi dirinya dibutuhkan lebih di pekerjaannya, namun di sisi lain dirinya akan diminta untuk berada dalam
peran keluarga. Hal tersebut yang menjadikan konflik tidak bisa dihindari. Seorang yang bekerja dengan berbagai tekanan baik dari luar maupun dari
dalam dirinya akan merasakan stress dalam pekerjaannya. Stress yang muncul dapat menyebabkan ketidakpuasan kerja.
Perawat RS PKU Muhammadiyah yang telah bekerja dan menikah mengalami konflik pekerjaan-keluarga. Mereka diminta untuk bekerja dan
ada situasi dimana keluarga harus ditinggalkan karena urusan dinas pekerjaan misal pelatihan atau studi lanjut dan hal tersebut menjadikan
perannya di keluarga berkurang bagi anggota keluarga lainnya. Belum lagi kondisi pekerjaan perawat sendiri yang penuh tekanan. Perawat RS PKU
Muhammadiyah sering menghadapi kondisi pasien yang kritis, yang segera membutuhkan pengobatan atau tindak medis namun tidak
tertangani karena urusan administrasi, dan atau perawat menghadapi tuntutan manajemen rumah sakit yang menyebabkan dirinya harus jaga
malam, serta beberapa pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh karyawan non medis tetapi dilakukan oleh perawat. Semua beberapa hal
tersebut mengakibatkan stressor meningkat dan memunculkan stress di kalangan perawat.
Perawat yang mengalami baik konflik pekerjaan-keluarga akan merasakan kegelisahan atau kondisi kurang nyaman dalam bekerja karena
terbawa konflik dalam rumah dan pikiran tidak tenang karena masalah terbawa hingga ke lingkungan kerja. Dampaknya pelayanan yang
diberikan kepada pasien kurang optimal. Kondisi tersebut akan semakin memburuk saat perawat mendapatkan tekanan baik dari pihak manajemen
maupun dari pasien atau keluarga pasien. Pikiran yang penuh dengan konflik keluarga ditambah tuntutan dari luar tersebut akan mengakibatkan
perawat sakit kepala, kemudian tidak mampu berpikir dengan baik, tidak terlalu fokus saat melayani pasien dan efek paling puncaknya yaitu
keinginan untuk keluar dari pekerjaan dan fokus pada keluarga atau mencari tempat kerja yang lebih nyaman.