digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah
ada.
23
4. Teknik Analisa Data
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, maka dilanjutkan dengan analisa data. Ini dimaksudkan untuk menginterprestasikan data dari hasil
penelitian. Untuk mengolah data yang terkumpul maka dalam penulisan skripsi ini akan menggunakan metode yang sesuai dengan sifat dan jenis
datanya. a.
Data kualitatif data yang tidak berupa angka
Untuk menganalisis data yang bersifat kualitatif ini akan digunakan teknik reflektif tingking yaitu dengan mengkombinasikan
cara berfikir deduktif dan induktif. Dengan cara ini maka analisanya bersumber dari hasil file, dokumentasi MTs. Wachid Hasyim
Surabaya. b.
Data kuantitatif Selanjutnya setelah data diperoleh dan dikumpulkan, maka
data diklasifikasikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisa data Product Moment yaitu mencari hubungan antara
latar belakang keluarga dengan karakter siswa di MTs. Wachid Hasyim Surabaya.
23
Ibid., hal. 132.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Rumus Product Moment yaitu:
� = �
∑
−
∑ ∑ �[
�
∑
2
−
∑
2
][
�
2
∑
2
]
Keterangan : N = Jumlah Frekuensi
� = Angka indeks korelasi “ r ” product moment.
2
= Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan.
2
= Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan.
24
I. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian yang berjudul hubungan Latar belakang keluarga terhadap pembentukan karakter siswa di MTs. Wachid Hasyim Surabaya,
menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan, dalam bab ini memuat latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan definisi operasional, tujuan dan kegunaan penelitian, manfaat penelitian, asumsi peneliti hipotesis peneliti,
ruang lingkup keterbatasan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan yang dibahas
sebagai pengantar untuk memasuki bab-bab berikutnya.
24
Hotman Simbolon, Statistika Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009, hal. 270.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
BAB II: Landasan teori, pada bab ini berisi penjelasan secara teoritis tentang hal-hal yang berhubungan dengan latar belakang keluarga yang
mempengaruhi pembentukan karakter siswa. Yaitu, pembahasan tentang karakter siswa, meliputi pengerian, faktor-faktor yang
pembentukan karakter. Kemudian pengaruh latar belakang keluarga terhadap pembentukan karakter siswa.
BAB III: Metode Penelitian terdiri dari jenis penelitian, rancangan penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, instrument
penelitian dan analisis data.
BAB IV: Hasil Laporan hasil penelitian, dalam bab ini menguraikan tentang laporan hasil penelitian yang meliputi subbab pertama, yaitu:
gambaran umum obyek penelitian yang meliputi letak geografis, sejarah singkat berdirinya keadaan guru, karyawan dan siswa,
keadaan sarana dan prasarana, struktur organisasi MTs. Wachid Hasyim Surabaya. Subbab ke dua yaitu penyajian dan analisis data
yang merupakan hasil empiris yang di teliti dari lapangan. BAB V: Penutup, dengan rincian kesimpulan dan saran-saran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
18
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembentukan Karakter
1. Pengertian karakter
Karakter berasal dari bahasa latin “kharakter”, “kharassein”, “Kharax”,
dalam baha sa inggris: charakter dan Indonesia “karakter”, Yunani Character,
dari charassein yang berarti membuat tajam.
25
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
26
, karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
seseorang dengan yang lain. Sementara dalam kamus sosiologi
27
, karakter diartikan sebagai ciri khusus dari struktur dasar kepribadian seseorang
karakter; watak.
Griek, seperti yang dikutip Zubaedi mengemukakan bahwa karakter
dapat di definisikan sebagai panduan dari pada segala tabiat manusia yang bersifat tetap, sehingga menjadi tanda yang khusus untuk membedakan orang
yang satu dengan yang lain.
28
25
Abdul Majid Dian Andayani, Pendidikan Karakter Perspektif Islam Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2012, h. 11.
26
Ira M. Lapindus, Kamus Umum Bahasa Indonesia Jakarta: Balai Pustaka, 1982, h. 445.
27
Soerjono Soekanto, Kamus Sosiologi Jakarta: Rajawali Pers, 1993, h. 74.
28
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter Konsepsi dan Aplikasinya dalam Dunia Pendidikan Jakarta: Kencana, 2012, h. 9