Tempat dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian
40
hanya memberi tanda √. Check list merupakan alat observasi yang praktis sebab
semua aspek yang diteliti sudah ditentukan terlebih dahulu. Instrumen ini dikembangkan dari pendapat Dini P. Daeng Sari 1996: 721 yang menyatakan
bahwa keterampilan motorik halus adalah aktivitas motorik yang melibatkan aktivitas otot-otot kecil atau halus, gerakan ini menuntut koordinasi mata dan
tangan serta pengendalian gerak yang baik yang memungkinkannya untuk melakukan ketepatan dan kecermatan dalam gerakannya. Berikut adalah kisi-kisi
instrumen observasi. Tabel. 1. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
Motorik Halus
Komponen-Komponen Motorik Halus Ketepatan
Kerapian Kelentukan Jari
4 3
2 1
4 3
2 1
4 3
2 1
Tabel. 2. Rubrik penilaian indikator kerapian Kriteria Skor
Deskripsi BSB
4 Anak mampu menjiplak bentuk maze dengan
tidak berulang-ulang rapi dan antusias BSH
3 Anak mampu menjiplak bentuk maze dengan
tidak berulang-ulang rapi MB
2 Anak mampu menjiplak bentuk maze dengan
bimbingan guru BB
1 Anak tidak mampu menjiplak bentuk maze
walaupun sudah di motivasi guru.
41
Tabel. 3. Rubrik penilaian indikator ketepatan Kriteria Skor
Deskripsi BSB
4 Anak mampu menjiplak bentuk maze sesuai pola
dengan tepat dan antusias BSH
3 Anak mampu menjiplak maze bentuk sesuai pola
dengan tepat MB
2 Anak mampu menjiplak bentuk maze sesuai
pola dengan bimbingan guru BB
1 Anak tidak mampu menjiplak maze bentuk
sesuai pola walaupun sudah di motivasi guru.
Tabel 4. Rubrik penilaian indikator kelentukan jari Kriteria Skor
Deskripsi BSB
4 Anak mampu menjiplak maze dengan lentur dan
cepat BSH
3 Anak mampu menjiplak maze dengan lentur
MB 2
Anak mampu menjiplak maze dengan bimbingan guru
BB 1
Anak tidak mampu menjiplak maze walaupun sudah di motivasi guru.
Lembar observasi dalam penelitian ini berisi 12 butir indikator, butir-butir indikator tersebut memiliki skor 1-4. Total skor maksimal yang mungkin
diperoleh anak sebesar 12 sedangkan total skor terendahnya sebesar 3.