Atletik Organisasi Atletik Persatuan Atletik Seluruh IndonesiaPASI

18 Setelah lengsernya pemerintahan Hindia Belanda, penggemar atletik tetap, bahkan bertambah. Sehingga pemerintahan Indonesia mendirikan organisasi yang menaungi atletik di Indonesia.Organisasi tersebut adalah Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PASI. PASI secara resmi berdiri pada 3 September 1950 di Semarang.

7. PON Remaja

PON Remaja Pekan Olahraga Nasional Remaja adalah kejuaraan multievent yang mengikutsertakan atlet usia 12-17 tahun sebagai peserta di tingkat nasional dalam “upaya strategis untuk mengungkit, memantapkan, dan mendorong pembinaan olahraga prestasi, sekaligus untuk menyongsong diselenggarakannya Asian Youth Games dan Olympic Youth Games ” KONI 2014. PON Remaja merupakan event besar yang diikuti oleh seluruh provinsi di Indonesia. Pada cabang olahraga atletik memperrebutkan 20 medali untuk remaja putera dan 20 medali untuk remaja puteri. Nomor yang diperlombakan adalah : 19 Tabel 1.Cabang Olahraga yang Diperlombakan KEPUTUSAN RAPAT KONI PUSAT TAHUN 2014 No. 05RA2014 No Cabor Jumlah Kontingen NomorDisiplin Putra Putri 1 Atletik 34 100 m 100 m 200 m 200 m 400 m 400 m 800 m 800 m 1500 m 1500 m 5000 m 5000 m 110 m Gawang 110 m Gawang 400 m Gawang 400 m Gawang 2000 m Steeplechase 2000 m Steeplechase Lompat Tinggi Lompat Tinggi Lompat Galah Lompat Galah Lompat Jauh Lompat Jauh Lompat Jangkit Lompat Jangkit Tolah Peluru Tolah Peluru Lempar Cakram Lempar Cakram Lontar Martil Lontar Martil Lempar Lembing Lempar Lembing 5000 m Jalan Cepat 5000 m Jalan Cepat 4 x 100 m 4 x 100 m 4 x 400 m 4 x 400 m

B. Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh Kusriyanti2014 yang berjudul: “Manajemen Pengelolaan Atlet di Pomnas Tahun 2013 Yogyakarta ”. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan metode survey . Populasi dan sempel pada penelitian ini adalah atlet dan pelatih seluruh kontingen tim atletik BAPOMI provinsi di Indonesia pada POMNAS tahun 2013 Yogyakarta. Teknik 20 pengambilan data yang digunakan adalah angket. Untuk menganalisis data menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan prosentase. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa manajeman pengelolaan atlet secara keseluruhan berada pada kategori baik 31,03, cukup baik 68,97, kurang baik 0, dan tidak baik 0. Dari 29 kontingen BAPOMI provinsi pada POMNAS tahun 2013 cabang olahraga atletik, sebanyak 9 provinsi masuk dalam kategori baik dan 20 provinsi berada pada kategori cukup baik. Manajemen terbaik dari kontingen Maluku 90,47, terendah dari kontingen Papua dan Jambi 65,7. Manajemen prakompetisi memiliki prosentase yang cukup tinggi yaitu 34,09, sedangkan manajemen kompetisi memiliki prosentase tertinggi yaitu 34,31, dan manajemen pascakompetisi memiliki prosentase terrendah yaitu 31,6, dikarenakan manajemen pada tahap pasca kompetisi yang meliputi bonus reward dan evaluasi tim tidak dilakukan secara maksimal. 2. Arifiyani Widiastutu 2008 yang berjudul “Penerapan Fungsi- fungsi Manajemen pada Klub Atletik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yang menggunakan metode survey dan teknik pengambilan data menggunakan angket dengan subjek pengurus, pelatih, daaan atlet senior pada empat klub atletik di Daerah 21 Istimewa Yogyakarta sebanyak 30 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi-fungsi maanajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, pengkoordinasian, an penyusunan laporan pada klub atletik di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dijelaskan bahwa fungsi- fungsi manajemen yang dilakukan klub atletikdi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berada pada kategori baik sebaanyak 0, cukup baik sebanyak 86,67, kurang baik sebanyak 13,33, daan tidak baik sebanyak 0. Secara lebih rinci fungsi manajemen yang dijalaankan klub atletik di DIY yaitu: 1. Fungsi perencanaan planing dalam kategori cukup baik. 2.Fungsi pengorganisasian organizing maasuk kategori cukup baik. 3. Fungsi penyusunan personaliaa stafing dalam kategori kuraang baik. 4. Fungsi pengkoordinasiaan coordinating dalam kategori kurang baik, dan 5. Fungsi penyusunan laporan reporting dalam kategori cukup baik.

C. Kerangka Berfikir

PON Remaja adalah kejuaraan