BOS juga menjadi kendala tersendiri. Seperti kuitansi pembayaran, daftar belanja dan lainnya seringkali tidak lengkap. Ini memang masih membutuhkan perbaikan.
Salah satu indikator transparansi pengelolaan dana BOS adalah eksistensi Komite Sekolah. Komite sekolah dibentuk dari stakeholder sekolah, yaitu guru
dan orang tua murid. Namun, dalam kenyataanya banyak orang tua murid tidak mengetahui keberadaan dan fungsi komite sekolah. Ketidaktahuan itu adalah
kesengajaan dari kepala sekolah dan pejabat sekolah lainnya yang merasa takut terhadap kontrol kebijakan yang akan dijalankan oleh komite. Pengelolaan dana
BOS harus dilakukan secara transparan dengan melibatkan Komite Sekolah. Hal itu dimaksudkan agar ada mekanisme kontrol yang efektif dalam pemanfatan dana
tersebut. Dampak dari tidak adanya keterbukaan informasi dalam pengelolaan dana BOS memungkinan terjadinya praktik korupsi berkedok BOS.
Dengan dilatarbelakangi permasalahan diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui sejauh mana peran Komite Sekolah dalam pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah BOS di Sekolah Dasar se Gugus 1 Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat ditarik beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Pembentukan komite sekolah di SD yang telah dilaksanakan pada saat ini
baru dilakukan secara terburu-buru.
9
2. Komite sekolah sebagai mitra sekolah seharusnya dapat membantu sekolah
dalam menangani pengelolaan dana BOS melalui implementasi perannya, akan tetapi hal ini belum dilaksanakan.
3. Sebagian komite sekolah belum melaksanakan perannya memberikan
pertimbangan mengenai pengelolaan dana BOS. 4.
Implementasi peran komite sekolah dalam pengelolaan dana BOS dalam bentuk gagasan maupun inovasi belum dilaksanakan.
5. Peran komite sekolah sebagai pemantau dalam pengelolaan dana BOS masih
sering diabaikan oleh sekolah. Hal ini menyebabkan komite sekolah tidak dapat menilai efisiensi dan efektifitas pengelolaan dana BOS.
6. Sebagian komite sekolah dengan peran sebagai penghubung belum dapat
menjalin kerjasama dengan pihak lain. 7.
Kecenderungan pengelolaan dana BOS oleh Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah tanpa melibatkan Komite Sekolah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasikan di atas, maka dalam penelitian ini perlu diberi batasan permasalahan yaitu pada peran Komite Sekolah
dalam pengelolaan dana BOS di Sekolah Dasar se Gugus 1 Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo.
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran Komite Sekolah sebagai pemberi pertimbangan dalam
pengelolaan dana BOS di Di Sekolah Dasar se Gugus 1 Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo?
2. Bagaimana peran Komite Sekolah sebagai pendukung dalam pengelolaan
dana BOS di Di Sekolah Dasar se Gugus 1 Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo?
3. Bagaimana peran Komite Sekolah sebagai pengontrol dalam pengelolaan
dana BOS di Di Sekolah Dasar se Gugus 1 Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo?
4. Bagaimana peran Komite Sekolah sebagai penghubung dalam pengelolaan
dana BOS di Di Sekolah Dasar se Gugus 1 Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo?
E. Tujuan Penelitian