4
telah diberikan sebagai pengetahuan dasar pengambilan keputusan dalam perlakuan uang kepada mahasiswa. Di sisi lain, pengetahuan pengelolaan
keuangan tidak hanya diharapkan untuk diaplikasikan pada mahasiswa ketika mereka berada pada organisasi dan perusahaan saja, akan tetapi juga
dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada pengelolaan keuangan pribadi.
Mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Ekonomi, beberapa dari mereka mengeluarkan uang untuk memenuhi kebutuhan diluar batas
kemampuan keuangan yang dimiliki. Hal ini menyatakan bahwa mahasiswa mengelola
keuangan mereka
tidak dengan
baik dan
tepat. Mahasiswamengelola keuangan pribadi dengan tidak mengaplikasikan
pengetahuan proses akuntansi dalam keuangan pribadi seperti yang diajarkan pada matakuliah Dasar Akuntansi dan Keuangan, seperti
pencatatan, pemenuhan kebutuhan sesuai sumber daya yang dimiliki.
1.2. Permasalahan Penelitian
Peneliti melakukan pengamatan pendahuluan terhadap beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW dari berbagasi konsentrasi.
Realita sosial yang ditemui selama pengamatan pendahuluan : 1.
Terdapat mahasiswa meminta uang tambahan diluar uang saku kepada orang tua, sebelum tanggal yang ditentukan.
5
2. Terdapat mahasiswa memilih untuk membelanjakan uang bonusyang
didapatkan. 3.
Terdapat mahasiswa ketika hendak membelanjakan kebutuhan tertentu menggunakan uang yang sudah direncanakan untuk kebutuhan lainnya.
4. Terdapat mahasiswa yang memiliki hutang untuk memenuhi
kebutuhannya. 5.
Terdapat mahasiswa yang memiliki hutang diatas dua bulan secara berturut-turut.
6. Terdapat mahasiswa yang bingung untuk memenuhi kebutuhan
mendadak. Masalah yang ditunjukkan berdasarkan hasil pengamatan
pendahuluan terlihat jelas bahwa mahasiswa masih harus mencari sumber uang tambahan sebagai sumber alat pemuas kebutuhan mereka. Pada
awalnya mahasiswa menggunakan uang untuk membelanjakan kebutuhan yang seharusnya tidak dibeli atau tidak direncanakan sebelumnya. Barang
yang dipenuhi ketika itu adalah barang yang bersifat konsumtif saja, mahasiswa tidak jelas pula tujuan dan kegunaan barang yang dibeli untuk
apa. Uang bonus yang seharusnya dapat digunakan untuk berjaga-jaga, mahasiswa justru memilih untuk membelanjaknanya. Dari keputusan
keuangan yang dibuat mahasiswa, membuat kebutuhan bersifat mendadak menjadi beban yang tidak diperkirakan dari mana sumber uang untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga mahasiswa memutuskan untuk
6
mencari sumber uang diluar kapasitas uang yang dimiliki. Hal ini dilihat dari kepemilikan hutang mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Pencarian sumber uang lainnya juga ditunjukkan dengan mahasiswa masih meminta uang tambahan diluar uang saku yang telah diberikan orang tua
mahasiswa. Latar belakang mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang telah
memperoleh matakuliah Dasar Akuntansi dan Keuangan, seharusnya dapat membuat keputusan yang bijak dan tepat dalam keuangan pribadi mereka
sendiri. Awal dari pembuatan keputusan keuangan pada perusahaan dan suatu organisasi, dimulai dari pola pikir dan keputusan yang diambil oleh
masing-masing individu dalam organisasi tersebut. Terlebih bagi mahasiswa calon guru Ekonomi, harus lebih bisa telihat perilakunya yang baik
mengenai keuangan agar dapat dijadikan contoh nyata kepada peserta didiknya nanti. Namun,pada kenyataannya, masih ada mahasiswa yang tidak
menjadikan pembelajaran akuntansi sebagai referensi pengelolaan keuangan pribadi mereka.
Melihat analisis realita sosial yang terjadi pada mahasiswa Pendidikan Ekonomi, penelitian ini hendak menjawab pertanyaan sebagai
berikut : 1.
Apakah mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW memiliki Mental Accounting sebagai wujud keberhasilan pembelajaran
akuntansi ?
7
2. Bagaimana mahasiswa Pendidikan Ekonomi menunjukkan Mental
Accounting yang dimiliki ?
1.3. Tujuan Penelitian