Teknik Pengumpulan Data Data dan Sumber Data
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
distribusi normal.
30
Uji normalitas juga dapat dilakukan menggunakan uji kolmogorov-smirnov K-S. Uji K-S dilakukan
dengan menggunakan taraf signifikansi 5 sign.0,05. Jika signifikansi lebih besar dari 5 sign. 0,05 maka data
berdistribusi normal.. 2
Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi yang terbentuk ada korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas atau tidak. Jika dalam model
regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi atau sempurna diantara variabel bebas maka model regresi tersebut dinyatakan
mengandung gejala multikolinier. Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya masalah
multikolinieritas adalah dengan metode Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan
tidak terdapat gejala multikolinier.
31
3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
disebut homoskedastisitas
dan jika
berbeda disebut
30
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate …, 160.
31
Ibid., 90.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
heteroskedasitas.
32
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.
Uji ini menggunakan uji sperman’s Rho, antar nilai prediksi
variabel dependen dengan variabel independen. Apabila nilai signifikan 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 4
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
korelasi antara satu variabel error dengan variabel error yang lain. Untuk mendeteksi adanya autokrelasi dalam model regresi linier
berganda dapat digunakan metode Durbin-Watson. Berikut ini pedoman ketentuannya:
a Jika nilai DW dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
b Jika nilai DW diantara angka -2 sampai +2, berarti tidak ada
autokorelasi. c
Jika nilai DW diatas +2, maka terjadi autokorelasi negatif.
33
d. Koefisien Beta
Koefisien beta ini digunakan untuk menguji variabel bebas mana yang paling menentukan dominan berpengaruh terhadap
variabel terikat dalam suatu model regresi linier. Nilai Beta terbesar
32
Ibid., 139.
33
Ibid, 153.