Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan
SKRIPSI
PENGARUH LEARNING ORGANIZATION DAN
KOMPETENSI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT BANK
NEGARA INDONESIA
(PERSERO), Tbk.
OLEH
WIDY AMIR SARAGIH 070502026
PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Learning Organization dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat pengaruh learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda pada α=5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan sebanyak 58 orang dengan menggunakan rumus slovin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel learning organization dan kompetensi secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa learning organization berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.519, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan dipengaruhi oleh variabel learning organization dan kompetensi sebesar 51.9% dan sisanya 48.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(3)
ABSTRACT
The title of this survey is “Influence of Learning Organization and
Competency to Employe Performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.” The purpose of this survey is to know
and to analyse learning organization and competency to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.
This survey is asociative survey which watch influence of learning organization and competency to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan and test of hypothesis use Multiple Linear Regression Analysist on α=5%. This survey used SPSS 16.00 version for windows. Research population is employes of PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Sample was used in this survey from employes of PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan and the number of this sample is 58 employes when using slovin formula.
This survey result is influence of learning organization and competency to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan positive and significantive. F test shows both of learning organization and competency influential to employe performance positive and significantive. T test shows learning organization is domineer to influence employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.519, it means learning organization and competency influential to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan as 51.9% and the rest as 48.1% is explained by other variable which not examinated by examinator.
(4)
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillah, puji dan syukur Penulis mengucapkan kepada Allah Swt.
atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai Penulis dalam
menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Learning Organization dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.” Skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.
Penulis mempersembahkan rasa hormat dan terimakasih kepada kedua
orangtua Penulis, ayahanda W. Amir Saragih dan Ibunda Ratna Juwita yang
dengan ikhlas dan penuh dukungan disertai kasih sayang dan do’a menuntun
Penulis dalam hidup.
Selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini, Penulis telah banyak
menerima saran, motivasi, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini Penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara ke arah yang lebih baik.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.Si. dan Ibu Dra. Marhayanie, M.Si. selaku
Ketua Departemen dan Sekretaris Departemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan mendorong
(5)
3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si selaku Ketua Program Studi
Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang selalu
membimbing Mahasiswa/i untuk mempersiapkan diri untuk masa depan.
4. Ibu Dr. Yeni Absah, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing. Penulis
mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu atas kesabaran dan
kesediaan Ibu atas waktu yang Ibu berikan untuk skripsi ini.
5. Ibu Friska Sipayung, S.E., M. Si. dan Ibu Dr. Dra. Siti Raha Agoes Salim,
M. Sc. selaku dosen penguji I dan dosen penguji II. Penulis mengucapkan
banyak terimakasih atas kesedian Bapak dan Ibu memberikan waktu dan
saran serta nasehat dari Bapak dan Ibu untuk Penulis.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen
yang telah memberikan pelajaran yang berharga selama di perkuliahan.
7. Seluruh pegawai Departemen Manajemen, Penulis mengucapkan
terimakasih.
8. Oma Saya tersayang, Desy Hardiyanti Srg, Ika Fitria, Haryani Tri Puteri
Hasman, Eva, Iyo, dan Dita. yang telah memberikan semangat dalam
penyelesaian skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
seluruh teman di Fakultas Ekonomi khususnya stambuk 2007 dan 2006
Departemen Manajemen.
Medan, 2011
Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 8
1.3 Tujuan Penelitian ... 8
1.4 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis... 9
2.2 Penelitian Tedahulu ... 22
2.3 Kerangka Konseptual... 24
2.4 Hipotesis ... 25
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 26
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 26
3.3 Batasan Operasional ... 26
3.4 Defenisi Operasional ... 27
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 30
3.6 Populasi dan Sampel ... 30
3.7 Jenis Data ... 32
3.8 Metode Pengumpulan Data ... 32
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33
3.10 Teknik Analisis Data ... 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 40
4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 43
4.3 Metode Analisis Data ... 47
4.4 Pembahasan ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 66
5.2 Saran ... 67
(7)
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
Tabel 1.1 Profitabilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk .
diantara Bank-Bank BUMN lainnya Tahun 2010 ... 4
Tabel 1.2 Jumlah Karyawan PT Bank Negara Indonesia(Persero), Tbk. Cabang USU Medan Yang Melakukan Pelatihan dan Pengembangan dan Jumlah Nasabah Pada Tahun 2008-2010 ... 5
Tabel 1.3 Tingkat Pendidikan Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan ... 6
Tabel 1.4 Jenis pelatihan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan yang dilakukan setiap Divisi pada tahun 2008-2010 ... 7
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 29
Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert 30 Tabel 3.2 Distribusi Sampel Karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,Cabang USU Medan... 32
Tabel 4.1 Uji Validitas 1 ... 44
Tabel 4.2 Uji Validitas 2 ... 45
Tabel 4.3 Uji Validitas 3 ... 46
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas ... 47
Tabel 4.5 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Learning Organization ... 48
Tabel 4.6 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kompetensi ... 50
Tabel 4.7 Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Kinerja Karyawan 51 Tabel 4.8 Kolmogrov Smirnov ... 54
Tabel 4.9 Uji Glejser ... 56
Tabel 4.10 Uji Nilai Tolearance dan VIF... 57
Tabel 4.11 Analisis Linear Berganda... 58
Tabel 4.12 Pengujian Koefidien Determinasi (R2) ... 59
Tabel 4.13 Uji F ... 61
Tabel 4.14 Uji t ... 63
(8)
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 24
Gamabr 4.1 Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan ... 42
Gambar 4.2 Histogram Uji Normalitas ... 53
Gambar 4.3 Plot Uji Normalitas ... 53
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran I Kuesioner Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan ... 70
Lampiran II Distribusi Jawaban Responden Pada Validitas ... 73
Lampiran III Distribusi Jawaban Responden Pada Uji Regresi Linear Berganda ... 74
Lampiran IV Output SPSS Versi 16.00 Pada Regresi Linear Berganda ... 76
Lampiran V Output SPSS Versi 16.00 Pada Uji Validitas ... 77
Lampiran VI Output SPSS Versi 16.00 Pada Uji Asumsi Klasik ... 84
(10)
ABSTRAK
Judul penelitian ini adalah “Pengaruh Learning Organization dan
Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.” Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui dan menganalisis pengaruh learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif yang melihat pengaruh learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan dan pengujian hipotesis menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda pada α=5%. Pengujian menggunakan SPSS versi 16.00 for windows. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan sebanyak 58 orang dengan menggunakan rumus slovin.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya pengaruh secara positif dan signifikan antara variabel learning organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Pada uji F diketahui bahwa variabel learning organization dan kompetensi secara bersama-sama mempengaruhi variabel kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan secara positif dan signifikan. Pada uji t diketahui bahwa learning organization berpengaruh lebih dominan terhadap kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Pada pengujian koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) diperoleh nilai sebesar 0.519, yang memiliki arti bahwa variabel kinerja karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan dipengaruhi oleh variabel learning organization dan kompetensi sebesar 51.9% dan sisanya 48.1% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
(11)
ABSTRACT
The title of this survey is “Influence of Learning Organization and
Competency to Employe Performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.” The purpose of this survey is to know
and to analyse learning organization and competency to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan.
This survey is asociative survey which watch influence of learning organization and competency to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan and test of hypothesis use Multiple Linear Regression Analysist on α=5%. This survey used SPSS 16.00 version for windows. Research population is employes of PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Sample was used in this survey from employes of PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan and the number of this sample is 58 employes when using slovin formula.
This survey result is influence of learning organization and competency to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan positive and significantive. F test shows both of learning organization and competency influential to employe performance positive and significantive. T test shows learning organization is domineer to influence employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan. Determination coefficient test shows Adjusted R Square is 0.519, it means learning organization and competency influential to employe performance in PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan as 51.9% and the rest as 48.1% is explained by other variable which not examinated by examinator.
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tingginya tingkat persaingan yang dihadapi oleh perusahaan atau
organisasi telah memberikan tekanan yang besar terhadap organisasi tersebut
untuk merubah dirinya. Perubahan yang dilakukan bersifat menyeluruh, tidak
hanya pada tahap organisasi saja melainkan juga mencakup individu-individu
dalam organisasi.
Semua individu dalam organisasi harus berubah, belajar, dan tumbuh lebih
cepat dibandingkan masa lalu. Kemampuan organisasi dan individu dalam
merespon perubahan lingkungan di sekitar mereka akan menjadi bekal untuk
menghadapi persaingan di era informasi ini. Lebih jauh lagi, sebuah organisasi
tidak hanya harus menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang sedang
terjadi saat ini tetapi juga dituntut untuk mampu mengembangkan kapabilitas unik
yang memungkinkan organisasi dan individu merespon potensi
perubahan-perubahan di masa datang Kahle (dalam Haryanti, 2006:8). Kemampuan
organisasi untuk belajar secara cepat menjadi kunci bagi keberhasilan organisasi
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya terutama di bidang perbankan.
Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang
digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan
membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.
(13)
pendayagunaan SDM, yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat
kreativitas dan semangat bagi perusahaan serta memegang peranan penting dalam
fungsi operasional perusahaan. Sumber daya manusia harus selalu diperhatikan,
dijaga, dipertahankan serta dikembangkan oleh organisasi. Berkaitan dengan
adanya tuntutan SDM yang terampil dan kompeten, maka munculah sebuah
konsep atau paradigma baru dalam dunia bisnis yang dikenal dengan sebutan
organisasi pembelajaran (learning organization).
Organisasi pembelajaran (learning organization) merupakan organisasi
yang memberdayakan seluruh anggotanya untuk melakukan aktivitas
pembelajaran. Inti dari organisasi belajar terletak pada kemampuan organisasi
untuk selalu belajar dari perubahan yang terjadi. Semua pelaku yang terlibat
didalam perusahaan dituntut untuk selalu mengadakan perbaikan (continuous
improvement) dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya Parmono (dalam Haryanti, 2006:8). Setiap perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu,
dan apabila tercapai barulah dapat dikatakan berhasil.
Selain learning organization untuk mencapai keberhasilan tujuan
perusahaan, maka diperlukan landasan yang kuat berupa kompetensi. Kompetensi
merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan
demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan dan pengetahuan yang dicirikan
oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu yang terpenting
(14)
bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif apabila didukung oleh
pegawai-pegawai yang berkompeten di bidangnya. Kompetensi pegawai yang
terdiri dari pengetahuan (knowledge), kemampuan/keterampilan (skill), sikap
(attitude) disesuaikan dengan bidang pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi,
sehingga dapat menghasilkan kinerja pegawai yang berprestasi (Ayuningrum,
2010).
Kinerja karyawan mengacu pada prestasi karyawan yang diukur
berdasarkan standar atau kriteria yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Upaya
pengelolaan kinerja karyawan yang lebih tinggi ini terutama dimaksudkan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. (Robbins, 2002:272)
menjelaskan bahwa kriteria yang paling umum untuk menilai kinerja karyawan
dapat dilihat dari tugas individu yang diberikan, perilakunya, dan ciri individunya.
Ketiga hal ini akan menentukan cara karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
yang diberikan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk merupakan badan usaha yang
bergerak di bidang perbankan. Badan usaha yang pertumbuhannya sangat
tergantung pada besarnya dana pihak ketiga yang dihimpun dan disalurkan
kembali ke masyarakat. Perusahaan ini berperan penting dalam pertumbuhan
ekonomi suatu negara untuk masa yang akan datang, sehingga perusahaan harus
terus-menerus meningkatkan pelayanan kepada nasabah, kinerja dan profitabilitas
perusahaan agar mampu mempertahanakan dan meningkatkan sumbangan bidang
(15)
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk diantara bank-bank BUMN lainnya
berdasarkan jumlah profitabilitas pada tahun 2010.
Tabel 1.1
Profitabilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk diantara bank-bank BUMN lain pada tahun 2010.
No. Nama Bank-Bank BUMN Profitabilitas
1. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Rp9,03 triliun
2. PT Bank Mandiri Tbk Rp8,8 triliun
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk Rp4,2 triliun
4. PT Bank Tabungan Negara Tbk Rp805,05 miliar
Sumber : http://www.bumn.go.id/40310/publikasi/berita/laba-bni-tembus-rp4-triliun/
Kaitan antara learning organization dengan sumber daya manusia dapat
dilihat dari peran SDM atau para karyawan di dalamnya. Sumber daya manusia
merupakan tulang punggung kehidupan organisasi atau perusahaan. Maju
tidaknya suatu perusahaan sangat tergantung dari kualitas SDM yang dimilikinya.
Seiring dengan perubahan lingkungan yang cepat maka perusahaan dituntut untuk
selalu mampu mengantisipasinya. Dalam hal ini, kebutuhan akan SDM yang
tangguh menjadi penting. Konsep pengembangan SDM di dalam PT Bank Negara
Indonesia (Pesero) Tbk tidak lagi dapat dilakukan seperti dulu yang lebih
menekankan pada sistem rekrutmen atau penggajian saja, konsep pelatihan dan
pengembangan SDM harus berlangsung terus menerus sepanjang individu bekerja
di perusahaan tersebut. Perusahaan perlu menyiapkan diri secara berkelanjutan
melalui proses belajar. Oleh karena itu, organisasi masa depan adalah organisasi
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada seluruh karyawannya untuk
terus menerus belajar dan memecahkan masalah bersama-sama agar tercapai
tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama Tjiptoherijanto (dalam Haryanti,
(16)
Pada Tabel 1.2 dapat dilihat jumlah pegawai yang melakukan pelatihan
dan pengembangan pada tahun 2008 sampai tahun 2010 serta kontribusi karyawan
tersebut dalam meningkatkan jumlah nasabah.
Tabel 1.2
Jumlah Karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan yang Melakukan Pelatihan dan Pengembangan dan Jumlah
Nasabah Pada Tahun 2008-2010
Tahun Jumlah Pelatihan Pegawai yang
Melakukan Pelatihan dan Pengembangan
Jumlah Nasabah
2008 38 173.486
2009 46 169.211
2010 50 163.429
Jumlah 134 506.126
Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. cabang USU Medan
Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa pelatihan dan pengembangan yang
dilakukan oleh karyawan lebih dari satu kali yang jumlahnya semakin meningkat
dari tahun 2008-2010 berbanding terbalik dengan jumlah nasabah yang setiap
tahunnya mengalami penurunan dari tahun 2008-2010.
Selain learning organization, kompetensi juga berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, pengembangan SDM berbasis kompetensi dilakukan agar
dapat diberikan hasil yang sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan dengan
standar kinerja yang telah ditetapkan perusahaan. PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang USU Medan memiliki metode penilaian kompetensi seperti
berdasarkan tingkatan pendidikan karyawan. Dalam hal ini tingkat pendidikan
sangat mempengaruhi kompetensi karyawan karena karyawan yang memiliki
(17)
menjelaskan tingkat pendidikan karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang USU Medan.
Tabel 1.3
Tingkat pendidikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah Karyawan
1. Pascasarjana (S2) 11
2. Sarjana (SI) 91
3. Akademi/DIII 28
4. SMA 4
Total Jumlah Karyawan 134
Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. cabang USU Medan
Setelah karayawan diterima di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Cabang USU Medan diberikan jenis pelatihan sesuai dengan divisinya masing
agar dapat meningkatkan kompetensinya untuk memaksimalkan kinerja karyawan
(18)
Tabel 1.4
Jenis pelatihan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan yang dilakukan setiap Divisi pada tahun 2008-2010
Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. cabang USU Medan
Pada Tabel 1.4 dapat dilihat jumlah karyawan PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang USU Medan setiap divisi yang diberikan pelatihan sesuai
dengan bidang masing-masing dan setiap divisi. Jenis pelatihan yang diberikan
bervariasi dari tahun ke tahun namun jenis pelatihan terbanyak pada divisi PNC
yaitu pelatihan KYC (Know Your Customers).
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk Cabang USU Medan.”
Tahun Divisi Jenis Pelatihan Jumlah
Karyawan
2008 ASC-1 Pengadaan Barang dan Jasa 4
ASC-2 Pelatihan Pajak dan Administrasi Kredit 4
JUC Pelatihan Sales dan Telemarketing 8
PUT Pelatihan Grafonomi 7
PNC Pelatihan KYC (Know Your Customers) 15
2009 ASC-1 Pengadaan Barang dan Jasa 4
ASC-2 Pelatihan Pajak dan Administrasi Kredit 2
JUC Pelatihan Sales dan Telemarketing 11
PUT Pelatihan Grafonomi 12
PNC Pelatihan KYC (Know yYour Customers) 17
2010 ASC-1 Pengadaan Barang dan Jasa 2
ASC-2 Pelatihan Pajak dan Administrasi Kredit 5
JUC Pelatihan Sales dan Telemarketing 13
PUT Pelatihan Grafonomi 13
(19)
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: “Apakah learning
organization dan kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk Cabang USU Medan?”
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan
Pada PT Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk Cabang USU Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
a. Bagi Perusahaan yang Diteliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam
peningkatan kinerja karyawan dengan memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan.
b. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan wawasan
yang berkaitan dengan Learning Organization dan kompetensi serta
hubungannya terhadap kinerja karyawan sebagai kajian dalam bidang
manajemen.
c. Bagi Peneliti Lanjutan
Penelitian ini dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian
yang terkait dengan Learning Organization dan kompetensi terhadap kinerja
(20)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Uraian Teoritis
2.1.1 Learning Organization
Organisasi pembelajaran didefinisikan sebagai organisasi yang memiliki
kemampuan untuk selalu memperbaiki kinerja secara berkelanjutan dan siklikal,
karena anggota-angotanya memiliki komitmen dan kompetensi individual yang
mampu belajar dan berbagi pengetahuan pada tingkat superfisial dan subtansial.
Organisasi pembelajaran adalah kata kiasan yang menggambarkan suatu
organisasi sebagai sebuah sistem yang terintregasi dan senantiasa selalu berubah,
karena individu-individu anggota organisasi tersebut mengalami proses belajar,
yang dilandasi oleh budaya kerjanya. Proses belajar individual terjadi jika anggota
organisasi mengalami proses pemahaman terhadap konsep-konsep baru (know
why), yang dilanjutkan dengan meningkatnya kemampuan dan pengalaman untuk merealisasikan konsep tersebut (know how), sehingga terjadi perubahan atau
perbaikan nilai tambah organisasi. (Tjakraatmadja, 2006:123). Learning
organization adalah suatu perusahaan yang menyadari pentingnya pelatihan dan pengembangan yang terkait dengan kinerja berkelanjutan dan mau mengambil
tindakan yang tepat (Mondy, 2008:211).
West dan Burnes (dalam Haryanti, 2006:16) memberikan penjelasan yang
baik mengenai perbedaan antara pembelajaran organisasi (organizational
learning) dan organisasi pembelajaran (learning organization). Pembelajaran organisasi merupakan konsep yang digunakan untuk menggambarkan tipe-tipe
(21)
aktifitas yang terdapat dalam organisasi pada waktu pembelajaran organisasi
mengacu pada keadaan di dalam maupun di luar organisasi tersebut. Sedangkan
organisasi pembelajaran adalah kemampuan organisasi dalam menciptakan,
mengakuisisi, dan mentransfer pengetahuan serta perilaku-perilakunya dalam
menyongsong pengetahuan dan wawasan baru.
Parmono 2001 (dalam Haryanti, 2006:16) menyatakan bahwa upaya
menjadi sebuah organisasi pembelajaran bukanlah hal yang mustahil. Upaya
pembentukan organisasi pembelajaran ini harus memperhatikan faktor-faktor
budaya, strategi, struktur dan lingkungan organisasi yang bersangkutan. Lebih
jauh dikemukakan bahwa ada delapan karakteristik yang harus dimiliki oleh
organisasi agar berhasil menjadi organisasi pembelajaran, yaitu :
1. Adanya peluang untuk belajar bagi seluruh komponen yang ada dalam
organisasi, bukan hanya secara formal tetapi juga terwujud dalam aktivitas
sehari-hari.
2. Adanya perancangan struktur dan budaya organisasi yang menjamin,
merangsang, dan memungkinkan seluruh komponen yang ada dalam
organisasi untuk belajar, menanyakan praktek manajemen yang ada selama
ini, bereksperimen, dan berkontribusi dengan ide-ide baru yang lebih segar.
3. Adanya insentif bagi para manajer yang selalu menggunakan prinsip
keterbukaan dan partisipatif dalam setiap proses pengambilan keputusan.
4. Adanya prinsip penerimaan terhadap kemungkinan timbulnya kesalahan
(22)
5. Adanya kesempatan dan hak yang sama bagi seluruh karyawan tanpa
terkecuali untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
6. Adanya keterbukaan sistem manajemen data dan akuntansi yang bisa diakses
oleh para pengguna yang lebih luas namun berkompeten.
7. Semakin kaburnya batas-batas yang ada antar karyawan dan antar departemen
sehingga memungkinkan terciptanya keterbukaan komunikasi dan hubungan
pemasok-pelanggan (supplier-customer relationship) dalam setiap tahapan
proses manajemen.
8. Adanya pemahaman bahwa keputusan pimpinan bukanlah solusi yang lengkap
tetapi lebih sebagai eksperimen yang masuk akal (rational experiment).
Indikator-Indikator Learning Organization
Adapun yang menjadi indikator learning organization menurut
Senge(dalam Tjakraatmadja, 2006:153) yaitu:
1. Disiplin Personal Mastery
Disiplin yang mendorong sebuah organisasi untuk terus-menerus belajar
bagaimana menciptakan masa depannya, yang hanya akan terbentuk jika
individu-individu para anggota organisasi mau dan mampu terus belajar menjadikan
dirinya seorang master di bidang ilmunya. Disiplin personal mastery terbentuk
dicirikan oleh tumbuhnya keterampilan-keterampilan individual para anggota
organisasi kontemplasi (refleksi) diri; keterampilan untuk memahami akan
kelebihan dan kelemahan kompetensi intelektual, emosional maupun sosial
(23)
kemudian keterampilan untuk membangun kondisi kerja yang sesuai dengan
keadaan organisasinya.
2. Disiplin Berbagi Visi
Oganisasi pembelajaran membutuhkan visi bersama, visi yang disepakati
oleh seluruh anggota organisasinya. Visi bersama ini akan menjadi kompas dan
sekaligus pemicu semangat dan komitmen untuk selalu bersama, sehingga
menumbuhkan motivasi kepada para karyawan untuk belajar dan terus belajar
meningkatkan kompetensinya. Keterampilan untuk menyesuaikan antara visi
pribadi dengan visi organisasi, serta keterampilan berbagi visi agar mencapai
tujuan pribadi yang terkandung dalam visi bersama organisasi, merupakan disiplin
individual yang dibutuhkan untuk membangun disiplin berbagi visi. Artinya,
untuk menumbuhkan komitmen dan performansi yang tinggi dari seluruh
karyawan, harus dimulai dari adanya visi bersama.
3. Disiplin Mental Model
Organisasi akan mengalami kesulitan untuk secara akurat mampu melihat
berbagai realitas yang ada, jika para anggota organisasi tidak mampu merumuskan
asumsi serta nilai-nilai yang tepat untuk digunakan sebagai basis cara berpikir
maupun cara memandang berbagai permasalahan organisasi. Keterampilan untuk
menemukan prinsip dan nilai-nilai bersama, serta tumbuhnya semangat berbagi
nilai untuk menumbuhkan keyakinan bersama sehingga menguatkan semangat
dan komitmen kebersamaan, merupakan disiplin yang dibutuhkan untuk
(24)
4. Disiplin Pembelajaran Tim
Disiplin pembelajaran tim akan efektif jika para anggota kelompok
tersebut memiliki rasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya untuk dapat
bertindak sesuai dengan rencana bersama. Kemampuan untuk bertindak
merupakan prasyarat untuk menciptakan nilai tambah organisasi, karena rencana
tanpa diikuti tindakan nyata merupakan ilusi belaka. Masalahnya, kemampuan
untuk bertindak sesuai dengan rencana bersama sering terhambat hanyalah karena
kita tidak mampu berkomunikasi dan berkoordinasi secara benar dengan pihak
lain. Untuk itu, semangat berdialog, keterampilan bekerjasama tim, kemampuan
belajar dan beradaptasi, serta usaha untuk meningkatkan partisipasi, merupakan
disiplin yang dibutuhkan untuk membangun disiplin pembelajaran tim.
5. Disiplin Berpikir Sistemik
Peter Sange (1990) melengkapi keempat disiplin di atas dengan disiplin
berpikir sistemik, yaitu keterampilan untuk memahami stuktur hubungan antara
berbagai faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi eksistensi
organisasi, keterampilan untuk berpikir integrative dan tuntas, keterampilan untuk
berpikir komprehensif, serta keterampilan untuk membangun organisasi yang
adaptif, merupakan disiplin yang dibutuhkan untuk membangun disiplin belajar
sistemik.
2.1.2 Kompetensi
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
(25)
tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau
pengetahuan yang dicirikan oleh profesionalisme dalam bidang tertentu sebagai
sesuatu yang terpenting, sebagai unggulan di bidang tersebut. (Wibowo, 2007:86)
Sedangkan menurut Amstrong (dalam Dharma, 2005:102) kompetensi
mengacu kepada dimensi prilaku dari sebuah peran atau prilaku yang diperlukan
seseorang untuk dapat melaksanakan pekerjaannya secara memuaskan.
Spencer dan Spencer (dalam Wibowo, 2007:87) menyatakan bahwa
kompetensi merupakan landasan dasar karakteristik orang dan mengindikasikan
cara berprilaku atau berpikir, menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode
waktu cukup lama. Dengan demikian kompetensi merupakan suatu kemampuan
melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan keterampilan dan pengetahuan yang
dimiliki. Kompetensi meliputi sekumpulan luas pengetahuan, keterampilan, sifat
dan perilaku yang bersifat teknis, bekaitan dengan keterampilan antar pribadi, atau
berorentasi bisnis.(Mondy:2008:261)
Menurut Alwi (2006: 6) Sumber Daya Manusia atau human resource
adalah orang yang bekerja dalam suatu organisasi yang sering pula disebut
karyawan atau pegawai. Sedangkan menurut Nawawi (2001: 57) sumber daya
manusia adalah manusia atau orang yang bekerja atau menjadi anggota suatu
organisasi yang disebut personil, pegawai, karyawan, tenaga kerja, dll. Menurut
Mangkunegara (2005: 40) kompetensi sumber daya manusia adalah kompetensi
yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, dan
karakteristik kepribadian yang mempengaruhi secara langsung terhadap
(26)
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya
manusia adalah suatu yang dapat memberikan gambaran tentang kemampuan
suatu individu sumber daya manusia untuk melaksanakan tugas tertentu.
Kompetensi sumber daya manusia juga dapat diartikan sebagai karakteristik dasar
individu yang dalam hubungan sebab akibat berkaitan dengan performa yang
efektif atau superior dalam suatu pekerjaan atau jabatan.
2.1.2.1Tujuan Kompetensi
Menurut Hutapea dan Nurianna (2008: 16-19) kompetensi dalam
organisasi atau perusahaan pada umumnya bertujuan untuk:
a. Pembentukan pekerjaan (job design)
Kompetensi teknis dapat digunakan untuk menggambarkan fungsi, peran,
dan tanggung jawab pekerjaan di suatu organisasi. Besarnya fungsi, peran, dan
tanggung jawab tersebut tergantung dari tujuan perusahaan, besar kecilnya
perusahaan, tingkat atau level pekerjaan dalam organisasi serta jenis usaha.
Sedangkan kompetensi perilaku digunakan untuk menggambarkan tuntutan
pekerjaan atas prilaku pemangku jabatan agar dapat melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan prestasi luar biasa.
b. Evaluasi pekerjaan (job evaluation)
Kompetensi dapat dijadikan salah satu faktor pembobot pekerjaan, yang
digunakan untuk mengevaluasi pekerjaan. Pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan serta tantangan pekerjaan merupakan
(27)
pekerjaan. Pengetahuan dan keterampilan tersebut adalah komponen dasar
pembentuk kompetensi.
c. Rekrutmen dan seleksi (recruitment and selection)
Pembentukan organisasi biasanya diikuti dengan pembentukan pekerjaan
serta penentuan persyaratan atau kualifikasi orang yang layak melaksanakan
pekerjaan tersebut. Kompetensi dapat digunakan sebagai salah satu komponen
dalam persyaratan jabatan, yang kemudian dijadikan pedoman untuk menyeleksi
calon karyawan yang akan menduduki jabatan atau melaksanakan pekerjaan
tersebut.
d. Pembentukan dan pengembangan organisasi (organization design and
development)
Organisasi yang kukuh adalah organisasi yang mempunyai kerangka
fondasi yang kuat. Kekuatan kerangka dan fondasi ditentukan oleh kemampuan
teknis, nilai atau budaya organisasi serta semangat kerja atau motivasi
orang-orang yang bekerja dalam organisasi. Kompetensi dapat menjadi fondasi yang
kuat untuk pembentukan dan pengembangan organisasi kearah organisasi yang
produktif dan kreatif apabila semua orang kearah organisasi.
e. Membentuk dan memperkuat nilai dan budaya perusahaan (company culture)
Peran kompetensi prilaku sangat diperlukan untuk membentuk dan
mengembangkan nilai budaya perusahaan (culture) sistem budaya kerja yang
produktif. Pembentukan nilai-nilai produktif dalam organisasi akan mudah
tercapai apabila pemilihan nilai-nilai budaya perusahaan sesuai dengan
(28)
f. Pembelajaran organisasi (organizational learning)
Peran kompetensi bukan hanya untuk menambah pengetahuan dan
keterampilan, melainkan juga untuk membentuk karakter pembelajaran yang akan
menopang proses pembelajaran yang berkesinambungan.
g. Manajemen karier dan penilaian potensi karyawan (career management &
employee’s assessment)
Kerangka dan tindakan kompetensi dapat digunakan untuk membantu
perusahaan atau organisasi menciptakan pengembangan ruang karir bagi
karyawan untuk mencapai jenjang karir yang sesuai dengan potensi yang dimiliki.
Melalui assessment centre (pusat penilaian potensi karyawan), penggunaan
kompetensi dapat mendorong pengembangan karier yang lebih terpola dan sejalan
dengan kebutuhan perusahaan.
h. Sistem imbal jasa (reward system)
Sistem imbal jasa akan memperkuat dan diperkuat oleh kerangka pekerjaan yang
berbasis kompetensi. Artinya, pemberian imbalan jasa yang dihubungkan dengan
pencapaian kompetensi individu akan mendukung pelaksanaan sistem kompetensi
yang digunakan oleh perusahaan secara keseluruhan. Sebaliknya, sistem
kompetensi yang baik akan membantu mengefektifkan sistem imbal jasa yang
berlaku dalam perusahaan.
2.1.2.2 Indikator Kompetensi Sumber Daya Manusia
Adapun yang menjadi indikator kompetensi sumber daya manusia menurut
(29)
a. Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan yang meliputi:
1) Mengetahui dan memahami pengetahuan di bidangnya masing-masing
yang menyangkut tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja.
2) Mengetahui pengetahuan yang berhubungan dengan peraturan, prosedur,
teknik yang baru dalam perusahaan.
3) Mengetahui bagaimana menggunakan informasi, peralatan, dan teknik
yang tepat dan benar.
b. Keterampilan individu meliputi
1) Kemampuan dalam berkomunikasi dengan baik secara tulisan.
2) Kemampuan dalam berkomunikasi dengan jelas secara lisan.
c. Sikap kerja
1) Memiliki kemampuan dalam berkreativitas dalam bekerja.
2) Adanya semangat kerja yang tinggi.
3) Memiliki kemampuan dalam perencanaan/ pengorganisasian.
2.1.2.3 Kategori Kompetensi
Zwell (dalam Wibowo, 2007: 93) memberikan lima kategori kompetensi yang
terdiri dari task achievement, relationship, personal attribute, managerial, dan
leadership.
a. Task achievement merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan
kinerja baik. Misalnya orientasi pada hasil, mengelola kinerja, mempengaruhi,
inisiatif, efisiensi produksi, inovasi, dan lain sebagainya.
b. Relationship merupakan kategori kompetensi yang berhubungan dengan
(30)
kebutuhannya. Kompetensi yang berhubungan dengan relationship meliputi,
kerja sama, orientasi pada pelayanan, kepedulian antarpribadi, kecerdasan
organisasional, membangun hubungan, penyelesaian konflik, dll.
c. Personal attribute merupakan kompetensi intrinsik individu dan
menghubungkan bagaimana orang berpikir, merasa, belajar, dan berkembang.
Personal attribute merupakan kompetensi yang meliputi: integritas dan
kejujuran, pengembangan diri, ketegasan, kualitas keputusan, dll.
d. Managerial merupakan kompetensi yang secara spesifik berkaitan dengan
pengelolaan, pengawasan dan mengembangkan orang.
e. Leadership merupakan kompetensi yang berhubungan dengan memimpin
organisasi dan orang untuk mencapai maksud, visi, dan tujuan organisasi.
Kompetensi yang berkenaan dengan ini meliputi berpikir strategis, orientasi
kewirausahaan, manajemen perubahan, membangun komitmen organisasional,
membangun fokus dan maksud, dasar, dan nilai-nilai.
2.1.2.4 Tingkatan Kompetensi
Spencer dan Spencer (dalam Wibowo, 2007: 96) mengelompokkan tiga tingkatan
kompetensi yaitu:
1. Behavioral Tools
a. Knowledge merupakan informasi yang digunakan orang dalam bidang
tertentu, misalnya membedakan antara akuntan senior dan junior.
b. Skill merupakan kemampuanorang untuk melakukan sesuatudengan baik.
(31)
2. Image Attribute
a. Social Role merupakan pola perilaku orang yang diperkuat oleh kelompok
social atau organisasi. Misalnya menjadi pemimpin atau pengikut, menjadi
agen perubahan atau menolak perubahan.
b. Self Image merupakan pandangan orang terhadap dirinya sendiri, identitas,
kepribadian, dan harga dirinya. Misalnya melihat dirinya sebagai
pengembang atau manajer yang berada di atas.
3. Personal Charasteristic
a. Traits merupakan aspek tipikal berprilaku misalnya, menjadi pendengar
yang baik.
b. Motive merupakan apa yang mendorong perilaku seseorang dalam bidang
tertentu (prestasi, afiliasi, kekuasaan). Misalnya, ingin mempengaruhi
perilaku orang lain untuk kebaikan organisasi.
2.1.3 Kinerja Karyawan
Pengertian kinerja (dalam Tika, 2006: 121) telah dirumuskan oleh beberapa ahli
manajemen antara lain sebagai berikut:
1. Stoner mengemukakan kinerja adalah fungsi dari motivasi, kecakapan, dan
persepsi peranan.
2. Bernardin dan Russel mendefenisikan kinerja sebagai pencatatan hasil-hasil
yang diperoleh dari fungsi-fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama
kurun waktu tertentu.
3. Handoko mendefenisikan kinerja sebagai proses di mana organisasi
(32)
4. Prawiro Suntoro mengemukakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.
5. Sedangkan menurut Amstrong dan Baron (dalam Wibowo, 2007: 7) kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan yang kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi
pada ekonomi.
John Bernadin (dalam Edwardin 2006:12-13) menyatakan ada 6 indikator
kinerja pegawai secara individu, namun dalam penelitian ini digunakan 5
indikator yang relevan antara lain sebagai berikut :
1. Kualitas
Tingkat dimana hasil aktifitas yang dilakukan mendekati sempurna dalam arti
menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktifitas ataupun
memenuhi tujuan yang diharapkan dari suatu aktifitas.
2. Ketepatan waktu
Tingkat suatu aktifitas diselesaikan pada waktu awal yang diinginkan dilihat
dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk aktifitas yang lain.
3. Efektifitas
Tingkat pengguna sumber daya organisasi dengan maksud menaikan
keuntungan atau mengurangi kerugian dari setiap unit dalam pengguna sumber
(33)
4. Kemandirian
Tingkat dimana seorang pegawai dapat melaksanakan fungsi kerja nya tanpa
meminta bantuan, bimbingan dari pengawas atau meminta turut campurnya
pengawas guna menghindari hasil yang merugikan.
5. Komitmen kerja
Tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan dan
tanggung jawab kerja dengan perusahaan.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia
Terhadap Kinerja Karyawan di PT.PP London Sumatra Tbk, Medan” yang
dilakukan oleh Ayuningrum (2010). Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kuantitatif dengan maksud mencari pengaruh antara variabel X dan
variabel Y. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data
primer terdiri dari metode angket dan observasi, dan data skunder terdiri dari studi
kepustakaan dan studi dokumenter. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat
dilihat bahwa kompetensi sumber daya manusia di PT.PP Lonsum, Tbk sudah
baik sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Berdasarkan hasil koefisien
korelasi antara kompetensi sumber daya manusia dengan kinerja karyawan adalah
0,46. Artinya, hubungan antara kedua variabel positif. Dan berdasarkan hasil uji
signifikan didapat t hitung > t tabel atau 4,75 > 2,028 yang berarti terdapat
hubungan yang positif dan signifikan anatara kompetensi sumber daya manusia
dengan kinerja karyawan. Sedangkan berdasarkan hasil determinasi bahwa kinerja
(34)
sedangkan sisanya 75,99 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Menjadi Prediktor
Organisasi Pembelajaran Untuk Meningkatkan kinerja Karyawan (Study Kasus
pada PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta)” yang dilakukan oleh Haryanti, ST
(2006). Hasil analisis data menunjukkan bahwa model penelitian dan hasilnya
dapat diterima. Hasil penelitian membuktikan bahwa pelatihan dan
pengembangan, aliran informasi, visi dan strategi mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap organisasi pembelajaran. Selanjutnya, organisasi
pembelajaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Semakin tinggi pelatihan dan pengembangan, aliran informasi, visi dan strategi
maka akan semakin meningkat kinerja karyawan melalui organisasi pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka implikasi teoritis yang dapat memberikan
justifikasi yang lebih kuat bagi anteseden yang mempengaruhi organisasi
pembelajaran, seperti pelatihan dan pengembangan, aliran informasi, visi dan
strategi. Implikasi manajerial menyarankan agar PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta lebih memberikan perhatian terhadap visi dan strategi karena faktor ini
merupakan faktor yang paling dominan untuk membangun organisasi
pembelajaran. Keterbatasan penelitian adalah penggunaan data yang hanya berasal
dari para karyawan di PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta. Penelitian mendatang
perlu mengembangkan model ini pada cabang yang berbeda dan menambahkan
(35)
2.3. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti yaitu learning organization dan kompetensi sebagai variabel
independen dan kinerja kerja karyawan sebagai variable dependen.
John Bernadin (dalam Edwardin 2006:12) menjelaskan kinerja karyawan
dipengaruhi oleh seberapa banyak mereka memberikan kontribusi pada organisasi,
kontribusi itu dapat diukur dari kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, efektifitas
kinerja, kemandirian dan komitmen kerja. Kinerja karyawan yang baik dapat
terbentuk jika terdapat learning organization dan kompetensi yang kuat di dalam
perusahaan (Haryanti, 2006:11). Learning organization adalah suatu perusahaan
yang menyadari pentingnya pelatihan dan pengembangan yang terkait dengan
kinerja berkelanjutan dan mau mengambil tindakan yang tepat.(Mondy 2008:211).
Sedangkan kompetensi meliputi sekumpulan luas pengetahuan, keterampilan, sifat
dan perilaku yang bersifat teknis, bekaitan dengan keterampilan antar pribadi, atau
berorentasi bisnis (Mondy:2008:261).
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Mondy (2008) dan John Bernadin (dalam Edwardin 2006:12-13) (Haryanti, 2006:11)
Learning Organization
(X1)
Kompetensi (X2)
Kinerja Karyawan
(36)
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2009:84).
Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini adalah: “Learning Organization dan kompetensi
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja kerja karyawan PT Bank Negara indonesia Cabang USU Medan.”
(37)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting,
2008:57). Dalam penelitian ini, peneliti ingin melihat pengaruh learning
organization dan kompetensi terhadap kinerja karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang USU Medan.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk,
Cabang USU Medan yang beralamat di Jalan Dr. Mansyur No.11 Medan.
Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2011 sampai bulan Agustus 2011.
3.3. Batasan Operasional
Penelitian yang baik adalah penelitian yang dilakukan secara terfokus dan
mendalam. Batasan variabel yang akan diteliti serta hubungan antara satu variabel
yang lain sangat diperlukan agar penelitian data dilakukan secara terfokus.
Penelitian ini hanya dibatasi mengenai pengaruh Learning organization dan
Kompetensi terhadap kinerja kerja karyawan PT Bank Negara Indonesia (Persero)
(38)
3.4. Definisi operasional
Definisi operasional penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independen variabel dari
penelitian ini adalah :
1. Learning organization (X1)
Learning organization adalah kemampuan suatu organisasi untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran sehingga organisasi tersebut
memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon berbagai
perubahan yang muncul. Indikatornya antara lain :
a. Disiplin Personal Mastery
Kemampuan untuk secara terus menerus dan sabar memperbaiki wawasan
agar objektif dalam melihat realitas dengan pemusatan energi pada hal-hal
yang strategis. Organisasi pembelajaran memerlukan karyawan yang
memiliki kompetensi yang tinggi, agar bisa beradaptasi dengan tuntutan
perubahan, khususnya perubahan teknologi dan perubahan teknologi
bisnis.
b. Disiplin Berbagi Visi
Komitmen untuk menggali visi bersama tentang masa depan secara murni
tanpa paksaan. Oleh karena itu organisasi terdiri atas berbagai orang yang
berbeda latar belakang pendidikan, kesukuan, pengalaman serta
budayanya, maka akan sangat sulit bagi organisasi untuk bekerja sama
(39)
c. Disiplin Mental Model
Suatu proses menilai diri sendiri untuk memahami, asumsi, keyakinan,
dan prasangka atas rangsangan yang muncul. Mental model
memungkinkan manusia bekerja lebih cepat.
d. Disiplin Pembelajaran Tim
Kemampuan dan motivasi untuk belajar secara adaptif, generatif, dan
berkesinambungan. Disiplin pembelajaran tim akan efektif jika para
anggota kelompok tersebut memiliki rasa saling membutuhkan satu
dengan yang lainnya untuk dapat bertindak sesuai dengan rencana
bersama.
e. Disiplin Berpikir Sistemik
Pada dasarnya organisasi terdiri atas unit yang harus bekerja sama untuk
menghasilkan kinerja yang optimal. Kesuksesan suatu organisasi sangat di
tentukan oleh kemapuan organisasi untuk melakukan pekerjaan secara
sinergis. Kemampuan untuk membangun hubungan yang sinergis ini
hanya akan dimiliki kalau semua anggota unit saling memahami pekerjaan
unit lain dan memahami juga dampak dari kinerja unit tempat dia bekerja
pada unit lainnya.
2. Kompetensi (X2)
Kompetensi adalah kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan serta didukung
(40)
b. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya
tergantung pada variabel adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan adalah hasil
kerja yang dicapai oleh karyawan baik secara kualitas dan kuantitas dalam kurun
waktu tertentu berdasarkan standar kerja yang ditetapkan. Kinerja karyawan
mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi pada organisasi,
kontribusi itu dapat diukur dari kualitas hasil kerja, ketepatan waktu, efektifitas
kinerja, kemandirian dan komitmen kerja.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Variabel Indikator Skala
Learning organization
(X1)
Kemampuan suatu organisasi untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran sehingga organisasi tersebut memiliki kecepatan berpikir dan bertindak dalam merespon berbagai perubahan yang muncul.
a. Disiplin
Personal Mastery
b. Disiplin Berbagi Visi
c. Disiplin Mental Model d. Disiplin Pembelajaran Tim e. Disiplin Berpikir Sistemik Likert Kompetensi (X2)
Kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan
yang dilandasi oleh keterampilan dan pengetahuan serta didukung
oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut a. Pengetahuan yang berkaitan dengan pekerjaan b. Keterampilan individu c. Sikap kerja
Likert
Kinerja (Y) Hasil kerja yang dicapai
oleh karyawan baik secara kualitas dan kuantitas dalam kurun waktu tertentu berdasarkan standar kerja yang ditetapkan. a. Kualitas b. Ketepatan waktu c. Efektifitas d. Kemandirian
e. komitmen kerja
(41)
Sumber : Mondy (2008), John Bernadin (dalam Edwardin 2006:12-13), Hutapea dan Nurianna (2008:28),Senge(dalam Tjakraatmadja, 2006:153)
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran yang digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel
yaitu variabel X1 (Learning organization), X2 (Kompetensi), dan variabel Y
(Kinerja Karyawan) adalah Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial (Situmorang 2010:5).
Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini maka setiap pernyataan
akan diberi skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju dimana skala tersebut
memiliki poin, seperti pada Tabel 3.2 sebagai berikut :
Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
No Skala Likert Skor
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Ragu-ragu (R) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber : Situmorang (2010:5)
3.6 Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009:61).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai PT Bank Negara
(42)
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa
mewakili keseluruhan populasi. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan
diambil di gunakan rumus Slovin (Ginting, 2008:132).
Rumus Slovin :
Dimana:
n = jumlah sampel N = jumlah populasi
e = taraf kesalahan. Dalam penelitian ini digunakan α = 10% , maka jumlah sampel yang diperoleh adalah
Melalui perhitungan rumus Slovin di peroleh sebesar 57,26 , angka
tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 58 karyawan.
Kemudian untuk menarik sampel dari polulasi digunakan teknik Proporsional
Random Sampling, yaitu membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen dan kemudian diambil acak dari setiap bagian.
(43)
Tabel 3.3
Distribusi Sampel Karyawan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Cabang USU Medan
Divisi/Bagian Jumlah
Populasi (orang)
Jumlah sample (orang)
Jumlah pembulatan
sampel (orang)
PNC 5 5/134 x 58=2,1 2
PUT 8 8/134 x 58=3,4 3
ASC-1 6 6/134 x 58=2,5 3
ASC-2 5 5/134 x 58=2,1 2
JUC 15 15/134x 58=6,4 7
KLN 88 88/134 x 58=38 38
KK 7 7/134 x 58=3 3
Jumlah 134 58
Sumber : Data PT. Bank Negara Indonesia Cabang USU Medan
3.7 Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer Data yang diperoleh langsung dari responden melalui
kuesioner atau pernyataan tentang variabel yang di teliti dan wawancara
langsung dengan atasan.
b. Data Sekunder Data yang diperoleh dari buku pedoman dari perusahaan
(sejarah perusahaan, struktur organisasi, dll), buku ilmiah dan literatur
lainnya yang diperoleh sehubungan dengan masalah penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Daftar pertanyaan (kuesioner) yaitu pertanyan-pertanyaan yang tersusun
sccara sistemalis dan standar tentang variabel yang diteliti di dalam
(44)
merupakan variabel X dan variabel kinerja karyawan yang merupakan
varaibel Y) yang dibagikan secara langsung olch penulis kepada karyawan
yang ditemui secara langsung di perusahaan.
b. Studi Dokumentasi yaitu mempelajari atau menelaah dokumen yang ada
dalam perusahaan yang berhubungan dengan judul penelitian. Antara lain :
jurnal-junal,buku-buku.
3.9 Uji validitas dan Reliabilitas
a. Uji validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid
apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur (Situmorang, dkk., 2010 : 68).
Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah
sebagai berikut :
a) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid
b) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid
Uji validitas dalam penelitian ini berjumlah 30 orang karyawan PT. Bank
Negara Indonesia Cabang USU Medan di luar sampel.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Bila suatu alat pengukur di pakai
2 (dua) kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil yang diperoleh
(45)
2010 :72). Uji reliabilitas ini dapat menunjukkan konsistensi dari
jawaban-jawaban responden yang terdapat pada kuesioner.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 16.00,
butiran pernyataan yang sudah valid dalam uji validitas ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :
a) Jika r alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel
b) Jika r alpha < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel
3.10 Teknik Analisis
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau Iebih
(independent) tanpa membuat perbandingan. atau menghubungkan dengan
variabel lain. Penganalisaan data dengan cara menyusun data,
mengelompokkannya, selanjutnya mcnginteprestasikannya, sehingga
diperoleh gambaran yang sebenamya mengenai kondisi perusahaan.
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi, agar didapat perkiraaan yang
tidak bias dan efesiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang
harus di penuhi yaitu :
a. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
(46)
dengan bentuk lonceng (Situmorang dkk, 2010:91).
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat
signifikan 5% maka jika nilai asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan
5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang dkk,
2010:97).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Homoskedasitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah
grup mempunyai varians yang sama antara anggota grup tersebut
(Situmorang dkk, 2010:98). Heteroskedastisitas diuji dengan
menggunakna uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,
maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Jika probabilitas
signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
menguji terjadinya perbedaaan varians residual suatu periode pengamatan
ke periode pengamatan lainnya.
c. Uji Multikolinearitas
Artinya istilah multikolinearitas berarti adanya hubungan linear
yang sempurna atau eksak (perfect or exact) di antara variabel-variabel
bebas dalam model regresi (Situmorang, dkk, 2010:129). Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
(47)
program SPSS. Nilai umum yang bia dipakai adalah Tolerance > 1, atau
nilai V1F < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang dkk,
2010:136).
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan
linear antara beberapa variabel bebas yang biasa disebut X1 dan X2 dengan
variabel terikat yang disebut Y (Situmorang, dkk., 2010:141). Dalam
penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang menggunakan
persamaan:
Y = a + b1X1+b2X2+e
Keterangan:
Y = Kinerja kerja
a = konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi Berganda
X1 =Skor Learning organization
X2 = Skor Kompetensi
e = Standar error
Data diolah secara statistik disebut signifikan sacara statistik untuk
keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu
program SPSS 16.0 for Windows.
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai
uji statistiknya berada dalam daerah krisis (daerah dimana Ho ditolak).
(48)
daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteri ketepatan
yaitu:
a. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)
Uji-F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas
yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel terikat.
H0 : b1 = b2 = 0 Artinya, secara serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat.
H1 : b1 ≠ b2≠ 0, Artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel-variabel bebas (X1,X2) terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5 %
H1 diterima jika Fhitng > Ftabelpada α = 5%
b. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Nilai-nilai koefisien regresi dalam persamaan regresi merupakan
hasil perhitungan berdasarkan sampel yang terpilih. Oleh karena itu,
disamping uji-F. dilakukan juga uji-t untuk masing-masing nilai koefisien
regresi dalam persamaan regresi. Pengujian ini dimaksudkan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
parsial.
Variabel bebas dikatakan berpengaruh terhadap variabel terikat
bisa dilihat dari probabilitas variabel bebas dibandingkan dengan tingkat
(49)
kesalahannya (α) maka variabel bebas tidak berpengaruh, tetapi jika probabilitas variabel bebas lebih kecil dari tingkat kesalahannya (α) maka variabel bebas tersebut oerpengaruh terhadap variabel terikat.
Model pengujiannya adalah:
H0: b1: b2 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh
positif terhadap variabel terikat.
H1: b1: b2 ≠ 0, Artinya variabel bebas sccara parsial berpengaruh positif
terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5 %
H1 diterima jika thitng > ttabelpada α = 5%
c. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
Digunakan untuk melihat besar pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dari persamaan dengan model persainaan tersebut akan
dapat dihitung R2 atau coefficient of determination yang menunjukkan persentasi dari variasi variabel kinerja yang mampu dijelaskan oleh model.
Selanjutnya, dengan membandingkan besarnya nilai R2 untuk masing-masing variabel learning organization (X1) dan kompetensi (X2)
dapat diketahui faktor terpenting atau dominan yang menentukan
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian ulang.
Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa kemampuan variasi dari variabel bebas, dalam menjelaskan variasi
(50)
maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil
(51)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan dua
metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif yang digunakan untuk
melihat Pengaruh Learning Organization dan Kompetensi Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk Cabang USU.
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk adalah sebuah bank pemerintah
di Indonesia. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dipimpin oleh seorang
Direktur Utama yang saat ini dijabat oleh Gatot M. Suwondo. PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk adalah bank komersial tertua dalam sejarah Republik
Indonesia. Bank ini didirikan pada tanggal 5 Juli tahun 1946. Saat ini PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk mempunyai 914 kantor cabang di Indonesia dan
5 di luar negeri. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk juga mempunyai unit
perbankan syariah. PT Bank Negara Indonesia didirikan dan dipersiapkan pada
tahun 1946 menjadi Bank Sirkulasi atau Bank Sentral yang bertanggung jawab
menerbitkan dan mengelola mata uang Republik Indonesia.
Beberapa bulan setelah pendiriannya PT Bank Negara Indonesia mulai
mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yaitu Oeang Republik Indonesia
atau ORI. Pada tahun 1955, peran PT Bank Negara Indonesia beralih menjadi
bank pembangunan dan kemudian mendapat hak untuk bertindak sebagai bank
(52)
Negara Indonesia beralih menjadi bank umum dengan penetapan secara yuridis
melalui Undang-Undang Darurat No. 2 tahun 1955. Di tahun yang sama PT Bank
Negara Indonesia membuka cabang pertamanya di luar negeri, yaitu di Singapura.
Dibawah ini akan diuraikan visi dan misi PT Bank Negara Indonesia, antara lain :
a. Visi PT Bank Negara Indonesia
Menjadi bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan
kinerja. Pernyataan misinya adalah menjadi bank kebanggaan nasional
yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada
segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer.
b. Misi PT Bank Negara Indonesia
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah dan selaku mitra pillihan utama (the bank choice).
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. Menciptakan
kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi.Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap
lingkungan sosial. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola
perusahaan yang baik.
c. Budaya Kerja PT Bank Negara Indonesia
”PRINSIP 46” merupakan tuntutan perilaku insan PT BNI yang terdiri dari
4 nilai budaya kerja, yaitu:
− Profesional
− Integritas
(53)
− Perbaikan tiada henti
Enam nilai perilaku utama insan PT Bank Negara Indonesia:
− Meningkatkan kompetensi dan memberikan hasil terbaik
− Jujur, tulus dan ikhlas
− Disiplin, konsisten dan bertanggungjawab
− Memberikan layanan terbaik melalui kemitraan yang sinergis
− Senantiasa melakukan penyempurnaan kreatif dan inovatif
Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. Cabang USU Medan
4.2 Uji Validitas Dan Reliabilitas
Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika
rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan
alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik.
(54)
dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten
atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini
menggunakan bantuan software SPSS 16.0 for windows.
4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan
kriteria sebagai berikut :
a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid.
b. Jika rhitung positif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.
Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation.
Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian yang hasilnya dapat
(55)
Tabel 4.1 Uji Validitas 1
Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22 P23 P24 P25 P26 0.502 0.260 0.650 0.566 0.620 0.639 0.279 0.501 0.497 0.601 0.636 0.362 0.509 0.451 0.538 0.364 0.623 0.378 0.403 0.158 0.345 0.424 0.424 0.268 0.594 0.600 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian (Juli, 2011)
Pada Tabel 4.1 di atas menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor
total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk
mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom corrected
item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel
untuk mengetahui validitas pada setiap butir pertanyaan. Adapun pada α = 0,05
dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r (0,05:30), diperoleh rtabel adalah 0.361.
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan P1, P3-P6, P8-P19,
(56)
corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel
(0.361). Sedangkan P2, P7, P20, P21, P24 tidak valid karena rhitung<rtabel. Dengan
demikian, butir-butir pertanyaan dilanjutkan ke uji validitas kembali yang
hasilnya dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Uji Validitas 2
Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
P1 P3 P4 P5 P6 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P22 P23 P25 P26 0.522 0.679 0.596 0.660 0.600 0.457 0.497 0.608 0.671 0.325 0.483 0.409 0.546 0.333 0.619 0.401 0.400 0.427 0.533 0.565 0.617 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian (Juli, 2011)
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa butir pertanyaan P1, P3-P6, P8-P15, P17-P19, P22,
P23, P25, P26 valid karena rhitung>rtabel yang dapat dilihat dari rhitung pada corrected
item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0.361).
Sedangkan P12 dan P16 tidak valid karena rhitung<rtabel. Dengan demikian,
butir-butir pertanyaan dilanjutkan ke uji validitas kembali yang hasilnya dapat dilihat
(57)
Tabel 4.3 Uji Validitas 3
Butir Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
P1 P3 P4 P5 P6 P8 P9 P10 P11 P13 P14 P15 P17 P18 P19 P22 P23 P25 P26 0.539 0.695 0.595 0.641 0.593 0.439 0.505 0.599 0.657 0.512 0.409 0.530 0.644 0.401 0.398 0.409 0.520 0.574 0.645 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil Penelitian (Juli, 2011)
Tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan P1, P3-P6, P8-P11,
P13-P15, P17-P19, P22-P23, P25-P26 valid karena rhitung>rtabel yang dapat dilihat
dari rhitung pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih
besar dari rtabel (0.361). Dengan demikian, pengujian dapat dilanjutkan ke tahap uji
reliabilitas.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows dengan
kriteria sebagai berikut:
a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.
(58)
Menurut Ghozali dan Kuncoro (Situmorang dkk, 2010:75) butir
pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:
a. Menurut Ghozali jika nilai Cronbach’s alpha > 0.60
b. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbach’s alpha > 0.80
Tabel 4.4 Reliability Statistics
Cronbcah’s alpha N of Item
.902 19
Sumber: Penelitian (Juli, 2011)
Pada Tabel 4.4 terlihat bahwa nilai cronbach's alpha 0,902 > 0,60 dan
0.902 > 0.80 maka ke 19 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.
4.3 Metode Analisis Data 4.3.1 Analisis Deskriptif
Pada penelitian ini akan dijelaskan secara deskriptif persentase hasil
penelitian setiap variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan PT Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 8 butir variabel Learning
Organization (X1), 4 butir variabel kompetensi (X2), dan 7 butir variabel kinerja
karyawan (Y) jadi jumlah seluruh pertanyaan adalah 19 butir.
Kuesioner yang disebarkan dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala Likert dengan tanggapan responden sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : diberi skor 5
(59)
Kurang Setuju (KS) : diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) : diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1
4.3.1.1 Variabel Learning Organization sebagai variabel X1
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Tentang Variabel Learning Organization
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total (%) Skor: 5
SS
Skor: 4 S
Skor: 3 RG
Skor: 2 TS
Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 50 86.2 8 13.8 - - - 58 100
2 29 50.0 27 46.6 2 3.4 - - - - 58 100
3 20 34.5 32 52.2 5 8.6 2 1.7 - - 58 100
4 17 29.3 40 69.0 1 1.7 - - - - 58 100
5 17 29.3 37 63.8 4 6.9 - - - - 58 100
6 21 36.2 31 53.4 6 10.3 - - - - 58 100
7 18 31.0 35 60.3 4 6.9 1 1.7 - - 58 100
8 22 37.9 34 58.6 1 1.7 1 1.7 58 100
Sumber: Hasil Penelitian (Juli, 2011)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 56 orang responden untuk
variabel Learning Organization pada Tabel 4.5 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama (Pelatihan yang diikuti Bapak/Ibu dari perusahaan
menambah wawasan), Tbk sebanyak 50 orang atau 86.2% yang menyatakan
(60)
b. Pada pertanyaan kedua (Visi PT Bank Negara Indonesia menjadi panduan atau
kompas bagi Bapak/Ibu dalam melakukan kegiatan) sebanyak 29 orang atau
50.0% yang menyatakan sangat setuju, 27 orang atau 46.6% menyatakan setuju, 2
orang atau 3.4% menyatakan ragu-ragu.
c. Pada pertanyaan ketiga(Visi PT Bank Negara Indonesia memberikan arahan
untuk menjaga kelangsungan proses belajar dalam PT Bank Negara Indonesia)
sebanyak 20 orang atau 34.5% yang menyatakan sangat setuju, 32 orang atau 52.2
% menyatakan setuju, 5 orang atau 8.6% menyatakan ragu-ragu,2 orang atau 1.7%
menyatakan tidak setuju.
d. Pada pertanyaan keempat (Bapak/Ibu memiliki sensitifitas terhadap perubahan)
sebanyak 17 orang atau 29.3% yang menyatakan sangat setuju, 40 orang atau
69.0% menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7% menyatakan ragu-ragu.
e. Pada pertanyaan kelima (Bapak/Ibu mampu menjalankan peran sesuai dengan
harapan perusahaan) sebanyak 17 orang atau 29.3% yang menyatakan sangat
setuju, 37 orang atau 63.8% menyatakan setuju, 4 orang atau 6.9% menyatakan
ragu-ragu.
f. . Pada pertanyaan keenam (Proses pembelajaran dalam tim menciptakan
keputusan kelompok atau perusahaan) sebanyak 21 orang atau 36.2% yang
menyatakan sangat setuju, 31 orang atau 53.4% menyatakan setuju, 6 orang atau
10.3% menyatakan ragu-ragu.
g. Pada pertanyaan ketujuh (Bapak /Ibu menyadari dengan berpikir sistem dapat
membantu mencapai perubahan yang berguna bagi PT Bank Negara Indonesia)
(61)
60.3% menyatakan setuju, 4 orang atau 6.9% menyatakan ragu-ragu,1 orang atau
1.7% menyatakan tidak setuju.
h. Pada pertanyaan kedelapan (Bapak/Ibu mampu memahami kekuatan PT Bank
Negara Indonesia) sebanyak22 orang atau 37.9% yang menyatakan sangat setuju,
34 orang atau 58.6% menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7% menyatakan ragu-ragu
dan 1 orang atau 1.7% menyyatakan tidak setuju.
4.3.1.2 Variabel Kompetensi sebagai variabel X2
Tabel 4.6
Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kompetensi
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total
(%) Skor: 5
SS
Skor: 4 S
Skor: 3 RG
Skor: 2 TS
Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 32 55.2 25 43.1 - - 1 1.7 - - 58 100
2 20 34.5 36 62.1 1 1.7 1 1.7 - - 58 100
3 32 55.2 24 41.4 2 3.4 - - - - 58 100
4 28 48.3 28 48.3 2 3.4 - - - - 58 100
Sumber: Hasil Penelitian (Juli, 2011)
Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 56 orang responden untuk
variabel Learning Organization pada Tabel 4.6 yaitu:
a. Pada pertanyaan pertama (Bapak/Ibu memahami teori yang berkaitan dengan
pekerjaan Bapak/Ibu dengan pekerjaan) sebanyak 32 orang atau 55.2% yang
menyatakan sangat setuju, 25 orang atau 43.1% menyatakan setuju, dan 1 orang
atau 1.7% menyatakan tidak setuju.
b. Pada pertanyaan kedua (Keterampilan yang dimiliki mampu melaksanakan
(62)
setuju, 36 orang atau 62.1% menyatakan setuju, 1 orang atau 1.7 % menyatakan
ragu-ragu, dan 1 orang atau 1.7% menyatakan tidak setuju.
c. Pada pertanyaan ketiga (Bapak/Ibu dapat berkomunikasi dengan baik secara
tulisan maupun lisan) sebanyak 32 orang atau 55.2% yang menyatakan sangat
setuju, 24 orang atau 41.4% menyatakan setuju, dan 2 orang atau 3.4%
menyatakan ragu-ragu.
d. Pada pertanyaan keempat (Bapak/Ibu dapat mematuhi aturan yang berlaku di
dalam pekerjaan Bapak/Ibu) sebanyak 28 orang atau 48.3% yang menyatakan
sangat setuju, 28 orang atau 48.3% menyatakan setuju, dan 2 orang atau 3.4%
menyatakan tidak setuju.
4.3.1.3 Kinerja karyawan sebagai variabel Y Tabel 4.7
Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Keputusan Pembelian Ulang
Pernyataan Frekuensi Pendapat Responden (%) Total
(%) Skor: 5
SS
Skor: 4 S
Skor: 3 RG
Skor: 2 TS
Skor: 1 STS
N % N % N % N % N % N %
1 28 48.3 29 50.0 1 1.7 - - - - 58 100
2 31 53.4 25 43.1 1 1.7 1 1.7 - - 58 100
3 26 44.8 32 55.2 - - - 58 100
4 29 50.0 27 46.6 1 1.7 1 1.7 - - 58 100
5 27 46.6 30 51.7 - - 1 1.7 - - 58 100
6 20 34.5 38 65.5 - - - 58 100
7 26 44.8 31 53.4 1 1.7 - - - - 58 100
(1)
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
X1P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4,00 50 86.2 86.2 86.2
5,00 8 13.8 13.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
X1P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3,00 2 3.4 3.4 3.4
4,00 27 46.6 46.6 50.0
5,00 29 50.0 50.0 100.0
(2)
X1P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
3,00 5 8.6 8.6 10.3
4,00 32 55.2 55.2 65.5
5,00 20 34.5 34.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
X1P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3,00 1 1.7 1.7 1.7
4,00 40 69.0 69.0 70.7
5,00 17 29.3 29.3 100.0
Total 58 100.0 100.0
X1P5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3,00 4 6.9 6.9 6.9
4,00 37 63.8 63.8 70.7
5,00 17 29.3 29.3 100.0
Total 58 100.0 100.0
(3)
3,00 4 6.9 6.9 8.6
4,00 35 60.3 60.3 69.0
5,00 18 31.0 31.0 100.0
Total 58 100.0 100.0
X1P8
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
3,00 1 1.7 1.7 3.4
4,00 34 58.6 58.6 62.1
5,00 22 37.9 37.9 100.0
Total 58 100.0 100.0
X2P1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
4,00 25 43.1 43.1 44.8
5,00 32 55.2 55.2 100.0
(4)
X2P2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
3,00 1 1.7 1.7 3.4
4,00 36 62.1 62.1 65.5
5,00 20 34.5 34.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
X2P3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3,00 2 3.4 3.4 3.4
4,00 24 41.4 41.4 44.8
5,00 32 55.2 55.2 100.0
Total 58 100.0 100.0
X2P4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3,00 2 3.4 3.4 3.4
4,00 28 48.3 48.3 51.7
5,00 28 48.3 48.3 100.0
Total 58 100.0 100.0
(5)
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
3,00 1 1.7 1.7 3.4
4,00 25 43.1 43.1 46.6
5,00 31 53.4 53.4 100.0
Total 58 100.0 100.0
YP3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4,00 32 55.2 55.2 55.2
5,00 26 44.8 44.8 100.0
Total 58 100.0 100.0
YP4
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
3,00 1 1.7 1.7 3.4
4,00 27 46.6 46.6 50.0
5,00 29 50.0 50.0 100.0
(6)
YP5
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2,00 1 1.7 1.7 1.7
4,00 30 51.7 51.7 53.4
5,00 27 46.6 46.6 100.0
Total 58 100.0 100.0
YP6
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 4,00 38 65.5 65.5 65.5
5,00 20 34.5 34.5 100.0
Total 58 100.0 100.0
YP7
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 3,00 1 1.7 1.7 1.7
4,00 31 53.4 53.4 55.2
5,00 26 44.8 44.8 100.0