Pihak-Pihak Dalam Transaksi Elektronik

20 saat ini ada, khususnya kenyataan kepustakaan hukum yang membicarakan tentang transaksi e-commerce. Ada ketidakjelasan dalam mengungkapkan makna yang hakiki dari suatu transaksi elektronik. Khusus mengenai hakikat dari EDC, bahkan terlihat dari uraian di atas bahwa tidak satu pun kepustakaan yang membicarakan mengenai hal itu. Namun, seperti telah Penulis kemukakan di atas, bahwa pada hakikatnyya transaksi elektronik dimana EDC menjadi alat yang membantu melancarkan transaksi yang bersangkutan sebagai suatu kontrak. Untuk lebih memerjelas hakikat kontraktual seperti itu, maka berikut ini tinjauan kepustakaan yang lebih rinci, yang akan dimulai dari pihak-pihak dalam setiap transaksi elektronik, termasuk pihak-pihak dalam transaksi yang menggunakan EDC sebagai sarana yang membantu transaksi.

2.2. Pihak-Pihak Dalam Transaksi Elektronik

Transaksi e-commerce termasuk yang menggunakan EDC sebagai sarana, melibatkan beberapa pihak, baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung, tergantung kompleksitas transaksi yang dilakukan. Perlu dikemukakan dalam kaitan dengan itu, bahwa tidak semua proses transaksi dilakukan secara on- line, hanya beberapa tahap saja yang dilakukan secara on-line. Apabila seluruh transaksi e-commerce dilakukan secara on-line 9 , mulai dari proses terjadinya transaksi sampai dengan pembayaran, maka pihak-pihak yang terlibat terdiri dari: Pihak Penjual merchant, yaitu perusahaanprodusen 9 Dalam konteks tinjauan kepustakaan dalam Bab ini, sudah barang tentu yang dimaksud juga EDC. 21 yang menawarkan produknya melalui internet. 10 Untuk menjadi merchant, maka seseorang harus mendaftarkan diri sebagai merchant account pada pihak bank, tentunya ini dimaksudkan agar Pihak merchant dapat menerima pembayaran dari pihak customer dalam bentuk credit card, maupun debit card. 11 Di samping Pihak Penjual, transaksi on-line dengan menggunakan EDC melibatkan pihak konsumencard holder, yaitu orang-orang yang ingin memperoleh hak atas produk barang atau jasa melalui pembelian pembayaran atau transaksikontrak secara on-line. Pihak Konsumen yang akan berbelanja atau membayar menggunakan EDC yang terhubung dengan jaringan telekomunikasi internet, dapat berstatus perorangan atau perusahaan. Apabila Pihak konsumen merupakan perorangan, maka yang perlu diperhatikan dalam transaksi e-commerce adalah bagaimana metode pembayaran yang dipergunakan, apakah pembayaran dilakukan dengan menggunakan credit card kartu kredit atau dimungkinkan pembayaran dilakukan secara manualcash. Hal ini penting untuk diketahui, mengingat tidak semua Pihak konsumen yang berbelanjamembayar melalui EDC on-line internet adalah pemegang kartu kreditcard holder. Pemegang kartu kredit card holder adalah seseorang yang namanya tercetak pada kartu kredit yang dikeluarkan oleh pihak penerbit berdasarkan perjanjian yang telah dibuat dengan pihak Bank Penerbit. Pihak selanjutnya dalam transaksi e-commerce adalah 10 Di Indonesia, Hukum positif yang mengatur tentang Informasi dan Transaksi Elektronik tidak mengenal istilah Penjual, tetapi Pengirim. Istilah Penjual barangkali lebih tepat dipergunakan dalam transaksi konvensional saja. 11 Perlu dikemukakan bahwa pihak-pihak dalam transaksi on-line yang dimaksudkan disini adalah transaksi , misalnya pembayaran barang dengan menggunakan EDC. 22 Acquirer, yaitu pihak perantara penagihan antara penjual dan penerbit dan perantara pembayaran antara pemegang dan penerbit. 12 Perantara dan penagih adalah pihak yang meneruskan tagihan kepada penerbit berdasarkan data yang masuk kepadanya atau yang dikoleksi oleh mesin EDC yang diberikan oleh pihak penjual barangjasa. Pihak perantara penagihan inilah yang melakukan transaksi elektronik dengan pihak penjual. Pihak perantara pembayaran antara pemegang dan penerbit adalah pihak bank dimana pembayaran kredit dilakukan oleh pihak pemilik kartu kreditcard holder. Selanjutnya pihak yang menerima pembayaran ini akan mengirimkan uang pembayaran tersebut ke pihak Bank penerbit kartu kredit issuer. Pihak selanjutnya dalam transaksi e-commerce adalah Issuer. Yang dimaksud dengan issuer adalah perusahaan credit card yang menerbitkan kartu. Di Indonesia ada beberapa lembaga yang diijinkan untuk menerbitkan kartu kredit, yaitu : a Bank dan lembaga keuangan bukan bank. Tidak setiap bank dapat menerbitkan credit card, hanya bank yang memperoleh ijin dari Card International, dapat menerbitkan credit card, seperti Master dan Visa Card; b Perusahaan non bank dalam hal ini PT. Dinner Jaya Indonesia Internasional yang membuat perjanjian dengan perusahaan yang ada di luar negeri; c Perusahaan yang membuka cabang dari perusahaan induk yang ada di luar negeri, yaitu American Express. 12 Perlu Penulis kemukakan di sini bahwa setiap kali konsep penerbit digunakan dalam pembayaran, dalam hukum, asumsinya adalah bahwa penerbit itu adalah suatu Bank. 23 Pihak berikutnya dalam transaksi e-commerce adalah Certification Authorities; Pihak ketiga yang netral yang memegang hak untuk mengeluarkan sertifikat kepada pihak merchant, kepada issuer, dan dalam beberapa hal diberikan pula kepada pihak card holder. Certification Authorities dapat merupakan suatu lembaga pemerintah atau lembaga swasta. Di Italia, dengan alasan kebijakan publik, menempatkan pemerintahan Italia sebagai organ yang diberikan kewenangan untuk menyelenggarakan pusat certification authorities. Sebaliknya di Jerman, jasa sertifikasi terbuka untuk dikelola oleh sektor swasta untuk menciptakan iklim kompetisi yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan jasa dalam bidang teknologi informasi information technology tersebut. 13 Apabila transaksi e-commerce tidak sepenuhnya dilakukan secara on-line, maka hanya sebagian proses transaksi saja yang on-line. Sementara pembayaran, tetap dilakukan secara manualcash. Maka dalam hal ini pihak acquirer, issuer, dan certification authorities tidak terlibat. Di samping pihak-pihak tersebut, seperti telah dikemukakan di atas, pihak lain yang terlibat tidak secara langsung dalam transaksi electronic commerce yaitu pihak yang menyelesaikan transaksi berupa jasa pengiriman ekspedisi, dan pengangkutan dan penyerahan barang. 14 13 Drs. Dikdik M. Arief Mansur, SH.,MH. dan Elisatris Gultom., SH., MH., Cyber Law : Aspek Hukum Teknologi Informasi., Bandung., PT. Refika Aditama., 2005., hal. 152-153. 14 Drs. Dikdik M. Arief Mansur, SH.,MH. Dan Elisatris Gultom., SH., MH., Op.Cit., hal. 152 - 154. 24

2.3. Saat Terjadinya Transaksi Elektronik

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Pemegang Uang Elektronik (E-Money) dalam Transaksi Elektronik T1 312012063 BAB II

5 58 73

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transaksi Elektronik Via Electronic Data Capture (EDC) dalam Perspektif Hukum Mayantara T1 312008058 BAB I

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transaksi Elektronik Via Electronic Data Capture (EDC) dalam Perspektif Hukum Mayantara T1 312008058 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Transaksi Elektronik Via Electronic Data Capture (EDC) dalam Perspektif Hukum Mayantara

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Electronic Tones (Komposisi Musik Elektronik untuk Resital Drum) T1 852009022 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Electronic Tones (Komposisi Musik Elektronik untuk Resital Drum) T1 852009022 BAB II

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Electronic Tones (Komposisi Musik Elektronik untuk Resital Drum) T1 852009022 BAB I

0 0 6

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Stop Kontak Terkendali oleh Android Application Via Bluetooth T1 BAB II

0 1 9

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Jaringan dan Informasi serta Transaksi Elektronik T1 BAB II

0 1 52

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menguak Identitas Lesbian di Salatiga dalam Perspektif Erving Goffman T1 BAB II

0 0 9