Metode Penelitian SINKRETISME AJARAN JAWA DAN ISLAM PADA TOKOH SYEKH SITI JENAR

Untuk mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode Studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan sumber- sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain. 7  Sumber Data Sumber data adalah subyek darimana dapat diperoleh, sumber data ini meliputi data primer dan sekunder :  Sumber primer Dalam tulisan ini penulis tidak menemukan karya yang ditulis oleh tokoh yang dibahas, maka sebagai sumber primer penulis menggunakan naskah atau manuskrip yang menggambarkan ajaran dan kehidupan tokoh. Manuskrip itu antara lain ialah “Serat Syekh Siti Jenar” dan “Serat Dewaroetji”.  Sumber sekunder Sumber Sekunder merupakan sumber yang digunakan untuk mencari data yang dapat dijadikan rujukan pendukung penguat dan pelengkap dalam melakukan analisis. Data ini didapat dari jurnal ilmiah, buletin, hasil studi, skripsi, tesis, studi historis, easy ilmiah, dan sebagainya  Analisa data Dalam pembahasan ini penulis menggunakan content analysis yaitu metode apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar 7 Meztika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan Yayasan Obor Indonesia, 2008, hlm. 1-2 konteksnya. Metode yang lebih mengedepankan pada pengungkapan aspek isi esensi dari proposisi yang ada.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematisasi pembahasan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab yang pertama berisi pendahuluan yang terdiri dari Latar belakang, Rumusan masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan. Bab yang kedua akan berisi pembuktian keberadaan Syek Siti Jenar serta perjalanan hidup Syekh Siti Jenar. Pembahasan ini akan menggambarkan bagaimana Syekh Siti Jenar menemukan ajarannya dan dari mana saja ia belajar. Bab yang yang ketiga memuat ajaran yang diusung Syekh Siti Jenar dan menerangkan bagaimana ajarannya tersebut terbentuk, termasuk unsur sinkretisme ajaran islam dan jawa didalamnya Bab yang keempat akan menjelaskan bagaimana ajaran sinkretisme itu terbentuk dan faktor faktor apa saja yang menjadi penyebabnya. Bab yang kelima adalah bab terakhir yang menjadi penutup skripsi yang memuat kesimpulan dari semua pembahasan. BAB II SYEKH SITI JENAR DAN KONTROVERSINYA

A. Biografi Syekh Siti Jenar

Diperkirakan Syekh Siti Jenar dilahirkan pada tahun 1426 dilingkungan pakuwunan Cirebon Keraton Cirebon sekarang. Orang tuanya bernama bernama Syekh Datuk Sholeh bin Syekh ‘Isa Alawi bin Ahmadsyah Jamaludin Husain bin Syekh ‘Abdullah Khannuddin bin Syekh Sayid ‘Abdul Malik al-Qazam yang merupakan salah satu keturunan ulama terkenal Syekh ‘Isa al-Muhajir al- Bashari Al-‘Alawi, yang semuanya keturunannya bertebaran di berbagai penjuru dunia untuk mendakwahkan agama Islam. Jika diruntut sampai ke atas silsilah Syekh Siti Jenar berpuncak pada Sayidina Husain bin ‘Ali bin Abi Thalib, menantu Rasulullah. Pada masa kecil, Syekh Siti Jenar bernama San Ali. Nama tersebut diberikan oleh bapak tiri Syekh Siti Jenar yaitu Ki Danusela yang beragama hindu. Hal ini karena sesungguhnya ketika masih bayi, Syekh Siti Jenar sudah menjadi yatim. Selain Ki Danusela, Syekh Siti Jenar juga diasuh oleh Ki Samadullah alias Pangeran Walangsungsang yang merupan penasehat Ki Danusela yang berguru kepada Syekh Datuk Kahfi di Cirebon. Syekh Datuk Kahfi inilah yang juga kemudian menjadi guru Syekh Siti Jenar.