Perubahan Persepsi Hubungan dengan Orang Lain

a. Penghargaan terhadap Hidup

Merupakan perubahan mengenai hal apa yang penting dalam kehidupan seseorang. Perubahan yang mendasar adalah perubahan mengenai prioritas hidup seseorang yang juga dapat meningkatkan penghargaan kepada hal-hal yang dimilikinya misalnya menghargai kehidupannya. Subjek 1 merupakan pribadi yang baik, terbuka, enjoy ketika diajak berbicara. Pada diri subjek 1 ada perubahan terutama mengenai prioritas hidup untuk lebih fokus pada kuliah yang sedang ditempuhnya. Subjek 2 merupakan pribadi yang baik, terbuka, humoris dan enjoy ketika diajak berbicara. Pada diri subjek 2 ada perubahan terutama mengenai prioritas hidup untuk berpikir positif untuk masa depan dan ingin menjadi pebisnis demi masa depan anaknya. Subjek 3 memiliki gaya bicara yang ceplas-ceplos dan antusias saat diajak bicara. Hal ini juga dibuktikan selama wawancara berjalan, subjek 3 terlihat sangat terbuka dan apa adanya dalam menjawab setiap pertanyaan. Pada diri subjek 3 ada perubahan terutama mengenai prioritas hidup untuk berpikir positif untuk masa depan dan mengikhlaskan semua masalah yang pernah terjadi dalam hidupnya.

b. Hubungan dengan Orang Lain

Merupakan perubahan seperti hubungan yang lebih dekat dengan orang lain, lebih intim dan lebih berarti. Seseorang mungkin akan memperbaiki hubungan dengan keluarga atau temannya. Pasca terjadinya perceraian membuat subjek 1 jarang sekali bermasyarakat. Sehingga perceraian memberikan dampak yang buruk bagi subjek 1 dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan cara memotivasi diri sendiri serta dukungan dari keluarga dan teman terdekat subjek 1, subjek 1 mampu bangkit dari permasalahan yang dialaminya, salah satunya yakni subjek 1 lebih terbuka pada orang lain. Hubungan subjek 2 dengan orang lain pada saat setelah bercerai semakin baik. Hubungan subjek 2 dengan keluarganya baik, walaupun subjek 2 belum bisa memaafkan kakak iparnya hingga sekarang. Subjek 2 semakin mempunyai banyak teman, subjek 2 bisa berkomunikasi kembali dengan teman-teman SMP dan SMAnya dan banyak dukungan dari mereka untuk subjek 2. Selain teman-temannya, banyak juga dukungan yang diberikan tetangga pada subjek 2 sehingga hubungan mereka baik dan harmonis. Hubungan subjek 3 dengan orang lain pada saat setelah bercerai semakin baik. Subjek 3 semakin mempunyai banyak teman. Subjek 3 bisa berkomunikasi kembali dengan teman-teman SMP dan SMAnya. Akan tetapi hubungan subjek 3 dengan tetangganya mengalami kerenggangan sejak subjek 3 bercerai. Subjek 3 berupaya untuk memperbaiki hubungannya dengan tetangga. Orang yang paling berperan saat subjek 3 mengalami masa krisis yakni ibu dan teman terdekat subjek 3.

c. Kekuatan dalam Diri

Merupakan perubahan yang berupa peningkatan kekuatan personal atau mengenal kekuatan dalam diri yang dimilikinya. Subjek 1 mempunyai kekuatan dalam diri serta keyakinan bahwa mampu melewati masa-masa krisis tersebut. Begitu juga yang dialami oleh subjek 2 dan subjek 3. Berdasarkan hasil wawancara, ketiga subjek menuturkan bahwa selain dukungan dan motivasi dari keluarga dan teman-teman terdekatnya, sikap optimis akan mampu menghadapi ujian yang timbul setelah proses perenungan kepada Allah dan kekuatan dalam diri merupakan salah satu faktor dalam proses pemulihan.

d. Kemungkinan-kemungkinan Baru

Merupakan identifikasi baru individu mengenai kemungkinan baru dalam kehidupan atau kemungkinan untuk mengambil pola yang baru dan berbeda. Yang ditampakkan oleh ketiga subjek adalah mengejar cita-cita dan harapan pendamping masa depan yang lebih baik. Adapun hal-hal yang ingin dicapai oleh subjek 1 di kehidupannya yang baru yakni ingin lebih terbuka pada orang lain, ingin segera lulus kuliah dan menggapai cita-cita yang diinginkannya, serta mendapatkan pengganti seorang suami yang lebih baik dari sebelumnya. Serta usaha-usaha yang telah dilakukan