Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
minat siswa untuk membaca serta mempelajari modul pembelajaran tersebut.
3. Validasi, bertujuan untuk meminta pengesahan dan persetujuan terhadap
kelayakan modul yang telah dibuat. Pada masing-masing tahap validasi terhadap masing-masing validator, maka modul pembelajaran dianalisis
kembali dan direvisi guna penyempurnaan modul yang telah dibuat. Validasi pada modul pembelajaran Membaca Gambar Teknik dilakukan
terhadapa beberapa ahli, yaitu ahli materi oleh dosen, ahli media oleh dosen dan ahli bahasa oleh guru mata pelajaran.
4. Uji coba, merupakan tahapan akhir sebelum produk dihasilkan. Pada
masing-masing tahap uji coba terhadap masing-masing responden, maka modul pembelajaran dianalisis kembali dan direvisi guna penyempurnaan
modul yang telah dibuat. Uji coba produk ini dibagi menjadi 2, yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar. Uji coba kelompok
kecil ini dilakukan oleh seorang guru mata pelajaran dan 6 siswa kelas X MA. Sedangakan untuk uji coba kelompok besar dilakukan oleh seluruh
siswa kelas X MB. 5.
Hasil produk, dari hasil produk yang ada, modul yang mendapatkan persentase kurang dari 55, modul dianggap tidak layak digunakan
sebagai media pembelajaran, sehingga modul perlu di kaji ulang. Penilaian kelayakan modul dalam validasi ahli dan uji coba produk
pada penelitian ini menggunakan angket sebagai instrumen penilaiannya. Skala yang digunakan dalam angket tersebut menggunakan skala Likert
yaitu dengan skor penilaian 1 sampai 4. Skor 1 berarti kurang baik, skor 2 berarti cukup, skor 3 berarti baik dan skor 4 berarti sangat baik. Selanjutnya
data yang terkumpul diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase. Kriteria penilaian
kelayakan modul mengacu pada skala persentase menurut Suharsimi Arikunto yaitu 0-39 berarti kurang baik, 40-55 cukup, 56-75
berarti baik dan 76 -100 berarti sangat baik. Hasil penilaian ahli materi ditinjau dari aspek karakteristik modul
mendapatkan persentase 90. Berdasarkan skala persentase pencapaian
tersebut maka kualitas materi modul Membaca Gambar Teknik termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan sebagai media
pembelajaran. Selain data kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran, yaitu: cari gambar latihan yang diambil dari
gambar-gambar permesinan yang ada di industri. Sehingga revisi yang dilakukan dari ahli materi adalah pada suaian pada soal latihan, penambahan
keterangan pada materi etiket gambar, dan penunjukkan ukuran lubang dengan garis penunjuk.
Hasil penilaian ahli media ditinjau dari aspek tampilan, organisasi dan konsistensi dari modul pembelajaran. Secara keseluruhan, persentase
dari ketiga aspek tersebut adalah 85,513. Berdasarkan skala persentase
pencapaian tersebut maka kualitas modul Membaca Gambar Teknik termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan sebagai
media pembelajaran. Selain data kuantitatif, validator juga memberikan data
kualitatif yang berupa saran, yaitu: tata tulis disesuaikan dengan EYD, definisi sesuaikan dengan textbook dan layout diperbaiki di beberapa
bagian. Sehingga revisi yang dilakukan dari ahli media adalah pada beberapa tulisan yang kurang baku, definisi dari beberapa istilah yang
kurang tepat, dan penyesuaian layout. Hasil penilaian ahli bahasa ditinjau dari aspek komunikasi dan
kebenaran penggunaan bahasa dalam modul pembelajaran. Secara
keseluruhan, persentase dari kedua aspek tersebut adalah 70,835.
Berdasarkan skala persentase pencapaian tersebut maka kualitas bahasa pada modul Membaca Gambar Teknik termasuk dalam kategori baik
sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran. Selain data kuantitatif, validator juga memberikan data kualitatif yang berupa saran,
yaitu: layak digunakan dengan perbaikan pada bagian tertentu. Sehingga revisi yang dilakukan dari ahli bahasa adalah pada beberapa kalimat yang
masih ambigu dan kurang huruf pada kata-kata tertentu. Hasil penilaian uji coba kelompok kecil dibagi menjadi 2, yaitu
untuk guru dan siswa. Dari keduanya, penilaian modul pembelajaran ditinjau dari aspek karakteristik modul, tampilan, bahasa dan manfaat media
dari modul pembelajaran. Secara keseluruhan, persentase dari keempat
aspek tersebut adalah 82,95. Berdasarkan skala persentase pencapaian
tersebut maka kualitas modul Membaca Gambar Teknik termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan sebagai media pembelajaran.
Hasil penilaian uji coba kelompok dilakukan oleh siswa dan penilaian modul ditinjau dari aspek karakteristik modul, tampilan, bahasa
dan manfaat media dari modul pembelajaran. Secara keseluruhan,
persentase dari keempat aspek tersebut adalah 78,28. Berdasarkan skala
persentase pencapaian tersebut maka kualitas modul Membaca Gambar Teknik termasuk dalam kategori sangat baik sehingga layak digunakan
sebagai media pembelajaran. Setelah dilakukan validasi dan uji coba, didapatkan hasil penilaian
dari validator dan responden pada masing-masing tahapan. Melihat hasil tersebut, maka sesuai kriteria penilaian menurut skala persentase Suharsimi
Arikunto 1993: 208, modul Membaca Gambar Teknik dinilai layak digunakan sebagai media pembelajaran pada mata diklat Membaca Gambar
Teknik di SMK Negeri 2 Wonosari.
82