SMK Nasional Berbah Deskripsi Data

71

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. SMK Nasional Berbah

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Nasional Berbah. Sekolah ini merupakan sekolah yang dikelompokkan dalam bidang keahlian Teknologi dan Industri. Secara geografis, sekolah ini beralamat di Tanjungtirto, Kalitirto, kecamatan Berbah, kabupaten Sleman, propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi sekolah yang berada tidak jauh dari jalan raya memberikan terciptanya suasana kegiatan belajar mengajar yang kondusif. SMK Nasional Berbah memiliki 4 program keahlian yaitu program keahlian Teknik Konstruksi Listrik, Teknik Mesin, Teknik Otomotif dan Teknik Konstruksi Instalasi. Dalam penelitian ini, kelas yang digunakan adalah kelas XII TP Teknik Mesin dengan mata pelajaran kerja mesin bubut. Hal ini dikarenakan peneliti melakukan kegiatan mengajar pada saat PPL Praktik Pengalaman Lapangan, sehingga memudahkan peneliti dalam mengambil data berdasarkan kondisi yang telah diamati pada saat PPL. Fasilitas praktikum untuk mendukung kegiatan belajar tergolong masih terbatas. Baik dari kondisi jumlah mesin maupun kondisi fisik. Jumlah mesin yang bisa digunakan pada bengkel terdapat 4 buah, hal ini mengakibatkan bahwa proses praktikum dilakukan secara berkelompok 72 dalam satu kelas. Jumlah siswa kelas XII TP ini berjumlah 30 siswa, sehingga setiap mesin digunakan 4 orang. Siswa yang terlibat dalam penelitian saya berjumlah 22 siswa. Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan observasi. Observasi ini dilakukan dengan cara berdiskusi seputar proses pembelajaran di kelas bersama guru mata pelajaran. Dari hasil diskusi tersebut diketahui permasalahan bahwa soft skills siswa belum dapat muncul atau berkembang pada saat proses pembelajaran berlangsung, maka dari itu peneliti beserta guru akan membantu siswa dalam mengembangkan atau melatih soft skills yang dimiliki siswa agar semakin berkembang. Lulusan SMK biasanya diarahkan menuju dunia industri atau dunia usaha sedangkan kebutuhan soft skills pada dunia industri sangat diperlukan. Berkaitan dengan observasi yang dilakukan peneliti pada siswa SMK yang faktanya soft skills yang dimiliki masih rendah dan diperlukannya soft skills pada dunia industri, maka dari itu peneliti mulai merencanakan untuk dapat mengembangkan soft skills siswa dengan cara tidak mengubah kulikulum yang sudah berjalan melainkan pada saat proses pembelajaran. Dari pemikiran dan pertimbangan masalah di atas peneliti mencoba mengembangkan soft skills siswa dengan cara melalui penerapan strategi pembelajaran kooperatif. Alasan pemilihan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif ini dasari bahwa pembelajaran koperatif biasanya dilakukan dengan cara berkelompok, 73 kemudian dari kelompok tersebut bisa dilaksanakan metode diskusi yang dilanjutkan dengan metode presentasi. Berbeda dengan metode konvensional atau metode ceramah yang biasa digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Dalam metode ceramah guru yang berbicara, siswa hanya mendengarkan sehingga bisa dikatakan siswa tersebut pasif, tidak dapat menggembangkan soft skills yang dimiliki. Jadi untuk mengembangkan soft skills dapat dilakukan dengan cara merubah strategi pembelajaran sehingga proses pengembangan soft skills siswa dapat dilakukan pada saat proses pembelajaran dan sekaligus menerangkan materi pelajaran seperti biasanya. Selain merencanakan sebuah strategi belajar, peneliti dan guru mata pelajaran kolaborator menentukan materi pembelajaran agar dalam melatih soft skills siswa juga dapat menerima pelajaran dengan baik. Materi yang disiapkan yakni pada mata pelajaran kerja mesin bubut khususnya standar Kompetensi Mengoperasikan Mesin. Pada Siklus I akan disajikan materi berupa langkah kerja membubut bentuk, berdiskusi cara mengerjakan benda kerja dengan langkah pengerjaan benda kerja yang benar dari proses awal pengerjaan sampai proses selesai dari gambar kerja. Kemudian pada siklus II yakni berupa materi langkah kerja membubut dan membuat ulir dalam, berdiskusi cara mengerjakan benda kerja dengan langkah pengerjaan benda kerja yang benar dari proses awal pengerjaan sampai proses selesai dari gambar kerja. Selanjutnya pada siklus III materi langkah kerja membubut dan membuat ulir luar, 74 berdiskusi cara mengerjakan benda kerja dengan langkah pengerjaan benda kerja yang benar dari proses awal pengerjaan sampai proses selesai dari gambar kerja.

2. Hasil Penelitian