Penyiraman Pemupukan Penyiangan dan Pembumbunan Pengendalian Hama dan Penyakit

Apriin Bukit : Pengaruh Berat Umbi Bibit Dan Dosis Pupuk Kcl Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kentang Solanum tuberosum L., 2008. USU Repository © 2009

a. Penyiraman

Penyiraman dilakukan setiap hari yaitu pagi atau sore hari serta tergantung keadaan cuaca. Penyiraman dilakukan dengan menggunakan gembor dan diusahakan agar tanahnya tidak terlalu basah. b. Penyulaman Penyulaman dilakukan bila terdapat tanaman yang mati atau tumbuh tidak sehat. Penyulaman ini dilakukan hingga umur tanaman satu minggu setelah tumbuh. Tujuan penyulaman untuk mengganti tanaman yang mati, layu, rusak atau kurang baik tumbuhnya.

c. Pemupukan

Pupuk yang digunakan adalah pupuk anorganik Urea 200 kg, SP-36 300 kg , KCl 0 g KCl, 5,3 g KCl, 10,6 g KCl tanaman diberikan sesuai dengan perlakuan yang telah dibuat. Pupuk buatan anorganik SP-36 diberikan langsung pada waktu tanam dan dicampur dengan pupuk kandang lembu 20 tonha. Pupuk KCl diberikan setelah tanaman berumur 4 MST, sedangkan pupuk urea diberikan secara bertahap yaitu setengah bagian urea diberikan pada saat tanam dan sisanya diberikan satu bulan setelah tanam bersamaan dengan pembumbunan pertama.

d. Penyiangan dan Pembumbunan

Penyiangan dilakukan untuk mengendalikan gulma sekaligus menggemburkan tanah. Tumbuhan pengganggu perlu dikendalikan agar tidak menjadi saingan bagi tanaman utama dalam hal penyerapan unsur hara serta untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan secara manual dengan mencabut gulma agar perakaran tanaman tidak terganggu. Apriin Bukit : Pengaruh Berat Umbi Bibit Dan Dosis Pupuk Kcl Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kentang Solanum tuberosum L., 2008. USU Repository © 2009 Pembumbunan dilaksanakan sebanyak dua kali. Pertama dilaksanakan setelah tanaman berumur satu bulan 4 MST bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Pembumbunan kedua dilaksanakan pada saat tanaman berumur 60 HST.

e. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan secara intensif dengan pestisida. Pengendalian penyakit dilakukan dengan fungisida Kocide 77 WP, dosis 2 gl. Frekuensi penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali dan apabila terserang penyakit dilakukan 2 kali seminggu . Hama dicegah dengan insektisida Decis 2.5 EC dengan dosis 0.5 mll. Interval penyemprotan dilakukan 1 minggu sekali. Penyemprotan harus merata sampai belakang sisi daun. Panen Pemanenan dilakukan dengan kriteria daun-daun dan batangnya telah menguning, umbinya sudah tidak mudah lecet mengelupas dan umur telah mencapai 90 hari setelah tanam. Umbi kentang dipanen dengan cara mencabut dan membongkarnya dengan hati-hati agar tidak menimbulkan cacat pada umbi. Pengamatan Parameter Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, jumlah batang utama, berat umbi per sampel, berat umbi per plot, jumlah umbi per sampel, jumlah umbi kelas A, B, C, dan D dan produksi per hektar. Apriin Bukit : Pengaruh Berat Umbi Bibit Dan Dosis Pupuk Kcl Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Kentang Solanum tuberosum L., 2008. USU Repository © 2009

a. Tinggi Tanaman cm