berdasarkan asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode yang lalu.
d. Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup
jelas tentang apa yang hendak dicapai. e.
Merupakan pencerminan tujuan, tujuan perusahaan dapat dilihat dari anggaran, tetapi perlu ditekankan bahwa tujuan anggaran melainkan
cermin dari tujuan organisasi.
D. Pengawasan Biaya Operasional
Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan. Keduannya saling terkait dan mendukung untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dalam persiapan semula. Pengawasan merupakan usaha-usaha yang telah ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai.
Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Bagi manajer hal ini menunjukkan apakah rencana yang telah disusun realistik atau tidak, bila
rencana tidak realistik atau praktek manajemen buruk atau menyebabkan rencana tidak dikerjakan seperti yang diharapkan.
Macam-macam pengawasan yang dilakukan PT. Aster Decorindo Abadi yaitu :
1. Pengawasan produksi, yaitu agar hasil produksi sesuai dengan permintaan,
pemuasan langganan dalam jumlah, harga, waktu dan pelayanan. 2.
Pengawasan persediaan, yaitu menjaminnya tersedianya bahan dalam jumlah, harga dan waktu yang tepat.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengawasan kualitas, yaitu menjamin agar kualitas hasil produksi bahan
baku dan bahan proses serta bahan jadi memenuhi ukuran-ukuran standar yang telah ditentukan.
4. Pengawasan ongkos, yaitu agar produksi atyauoperasi dijalankan dengan
ongkos minimum sesuai dengan standar. Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan dilakukan PT.
Aster Decorindo Abadi yaitu : 1.
Perubahan yang selalu terjadi baik diluar maupun didalam organisasi. 2.
Kekompleksan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya desentralisasi kekuasaan.
3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota
organisasi memerlukan pengawasan dan pembenahan. Ada banyak alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu
organisasi atau perusahaan, tetapi masalah yang selalu berulang dalam semua organisasi yang gagal adalah tidak atau kurang adanya pengawasan yang
memadai. Pengawasan yang sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas. Untuk mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga manajer harus selalu merubah
apa yang dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan.
Pengawasan biaya operasional terdiri dari pengawasan operasional dan pengawasan akuntansi. Pengawasan operasional adalah pengawasan yang
dilakukan pimpinan melalui kegiatan operasional perusahaan, sedangkan pengawasan akuntansi adalah pengawasan yang dilakukan melalui prosedur-
Universitas Sumatera Utara
prosedur pencatatan
akuntansi yang
sesuai dengan
SAK Standar
Akuntansi Keuangan. Dari struktur organisasi penulis dapat lihat pada PT. Aster Decorindo
Abadi bahwa perusahaan ini menggunakan struktur organisasi garis dengan menggunakan sistem desentralisasi. Yang dipilih atas dasar kebijaksanaan
pimpinan dengan suatu pemikiran yang melahirkan suatu ide-ide, inisiatif demi kemajuan perusahaan sejauh tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku,
serta program kerja yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. Namun kepada tiap bagian yang berada dibawahnya, mestinya kepala bagian masing-
masing harus mengetahui segala kegiatan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Dalam bidang tugas dan struktur, wewenang perusahaan telah dianggap baik, dimana PT. Aster Decorindo Abadi membawahi beberapa seksi atau kepala
bagian untuk membantu tugas-tugas yang diemban oleh direktur
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 Laporan Anggaran Biaya Operasional
Periode 2009 Uraian
Jumlah
Biaya Promosi Penjualan Rp. 42.000.000
Biaya Komisi Penjulalan Rp. 27.000.000
Biaya Gaji dan Tunjangan Rp. 138.000.000
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 5.000.000
Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Rp. 5.000.000
Biaya Utility air, listrik, telepon Rp. 6.000.000
Biaya Penyusutan Rp. 5.800.000
Biaya Lain-lain Rp. 11.000.000
Total biaya Rp. 239.800.000
Sumber : Laporan Keuangan PT. Aster Decorindo Abadi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2 Laporan Realisasi Biaya Operasional
Periode 2009 Uraian
Jumlah
Biaya Promosi Penjualan Rp. 40.000.000
Biaya Komisi Penjulalan Rp. 25.300.000
Biaya Gaji dan Tunjangan Rp. 138.000.000
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 4.500.000
Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Rp. 3.000.000
Biaya Utility air, listrik, telepon Rp. 5.700.000
Biaya Penyusutan Rp. 5.000.000
Biaya Lain-lain Rp. 9.600.000
Total biaya Rp. 232.200.000
Sumber : Laporan Keuangan PT. Aster Decorindo Abadi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 PT. Aster Decorindo Abadi
Perbandingan Anggaran Operasional Dengan Realisasi Periode 2009
Sumber : Laporan Keuangan PT. Aster Decorindo Abadi
Uraian Variance
Anggaran Realisasi
Selisih Biaya Promosi Penjualan
Rp. 42.000.000 Rp. 40.000.000
Rp. 2.000.000 4,8
Biaya Komisi Penjualan Rp. 27.000.000
Rp. 25.300.000 Rp. 2.300.000
8,5 Biaya Gaji dan Tunjangan
Rp. 138.000.000 Rp. 138.000.000
- -
Biaya Pemeliharaan Gedung
Rp. 5.000.000 Rp. 4.800.000
Rp. 200.000 4
Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor
Rp. 5.000.000 Rp. 3.800.000
Rp. 1.200.000 24
Biaya Utility air, listrik, telepon
Rp. 6.000.000 Rp. 5.700.000
Rp. 300.000 5
Biaya Penyusutan Rp. 5.800.000
Rp. 5.000.000 Rp. 800.000
13,8 Biaya Lain-lain
Rp. 11.000.000 Rp. 9.600.000
Rp. 1.400.000 12,7
Total Biaya Rp. 239.800.000
Rp. 232.200.000 Rp. 8.200.000
3,4
Universitas Sumatera Utara
Secara keseluruhan pada tahun 2009 biaya operasional PT. Aster Decorindo Abadi mengalami penurunan dari yang dianggarkan sebesar
Rp.239.800.000 sementara realisasinya sebesar Rp.232.200.000 sehingga persentase penurunannya mencapai 3,4 , dimana penurunan-penurunan yang
terjadi akibat meningkatnya aktivitas dan efisien aktivitas perusahaan disebabkan adanya peningkatan kinerja yang dilakukan perusahaan.
Masing-masing jenis biaya dapat dilihat sebagai berikut : 1.
Biaya Promosi Penjualan Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasinya dibanding tahun
sebelumnya, sehingga biaya promosi penjualan sebesar Rp.2.000.000 yang menjadi persentase penurunannya menjadi 4,8 .
2. Biaya Komisi Penjualan
Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasinya dibanding tahun sebelumnya, karena penjualan yang dilakukan perusahaan langsung
kepada konsumen, sehingga penurunan biaya komi sebesar Rp.2.300.000 yang persentase penurunannya menjadi 8,5 .
3. Biaya Gaji dan Tunjangan
Biaya ini tidak mengalami perubahan dibanding tahun sebelumnya, karena perusahaan tidak ada menambah atau mengurangi gaji dan tunjangan
semua pekerjanya. 4.
Biaya Pemeliharaan Gedung Biaya ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena
kondisi atau keadaan gedung tidak terlalu harus direnovasi atau perbaiki
Universitas Sumatera Utara
secara menyeluruh,
sehingga mengalami
penurunan sebesar
Rp. 200.000 yang persentasenya 4. 5.
Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Biaya ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena
perusahaan menerapkan sistem efektif dan efisien kepada semua karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dan meningkatkan kinerjanya,
sehingga mengalami penurunan sebesar Rp. 1.200.000 yang persentasenya sebesar 24 .
6. Biaya Utility air, listrik, telepon
Biaya ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena terkait sistem baru sehingga karyawan bekerja dengan efektif dan efisien
dalam penggunaan fasilitas kantor, mengakibatkan penurunan sebesar Rp. 300.000 yang persentasenya sebesar 5 .
7. Biaya Penyusutan
Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasinya dibanding tahun sebelumnya, karena asset dan aktiva tetap perusahaan tidak sesuai
terpakai. Menyebabkan sebagian asset dan aktiva perusahaan yang tidak terpakai ini mengalami nilai ekonomis yang tetap, sehingga penurunannya
sebesar Rp. 800.000 yang persentasenya sebesar 13,8 . 8.
Biaya Lain-lain Biaya lain-lain mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena
berkurangnya juga biaya yang dikeluarkan perusahaan, sehingga penurunannya sebesar Rp. 1.400.000 yang persentasenya 12,7 .
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan varians antara anggaran dan realisasinya diatas banyak pos- pos yang mengalami penurunan biaya sehingga jumlah realisasi lebih kecil
dibanding anggaran yang ditetapkan. Dengan demikian, pada tahun 2008 Pusat PT. Aster Decorindo Abadi juga
mengalami peningkatan penjualan sehingga otomatis meningkatkan laba bersih
yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih yang diterima mencapai Rp. 847.800.000 dari yang diperkirakan sebesar Rp. 482.200.000. Peningkatan laba
ini memiliki persentase sebesar 56,9 .
Universitas Sumatera Utara
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan