Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT. Aster Decorindo Abadi

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

ANALISIS ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT, ASTER DECORINDO ABADI

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

MUHAMMAD ADRIANSYAH 062101053

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

(4)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II. PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Sinkat Perusahaan ... 8

B. Jenis Usaha ... 9

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 10

D. Job Description ... 12

E. Kinerja Usaha Terkini ... 13

F. Rencana Kegiatan Perusahaan ... 14

BAB III. PEMBAHASAN A. Anggaran Biaya Operasional ... 16

B. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional ... 18

C. Perencanaan Biaya Operasional ... 22

D. Pengawasan Biaya Operasional ... 24

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 33

B. Saran ... 33 DAFTAR PUSTAKA


(5)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 3.1 Laporan Anggaran Biaya Operasional Periode 2009 ... 27 Tabel 3.2 laporan realisasi Biaya OperasionalPeriode2009 ...28 Tabel 3.3 Perbandingan Anggaran Operasional dan Realisasi ... 29


(6)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Aster Decorindo Abadi ... .11 Gambar 3.1 Skema Prosedur Penyusunan Anggaran Pada


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada umumnya perusahaan dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Tujuan umum dari suatu perusahaan adalah adalah pencapaian laba (profit), kelangsungan hidup, dan pertumbuhan (growth). Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan harus menetapkan langkah-langkah dan kemudian diambil sebuah tindakan kreatif yang mengarah pada tujuan organisasi atau perusahaan.

Pertumbuhan dan perkembangan dewasa ini menunjukkan persaingan yang semakin sengit dan kuat, baik itu pada perusahaan industri maupun perusahaan jasa. Untuk dapat mengantisipasi persaingan yang demikian berat perusahaan dituntut dapat bekerja lebih efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya tersebut seperti perencanaan biaya dan berbagai teknik lain yang dapat meningkatkan efektifitas usaha.

Dalam melakukan perencanaan sangat erat kaitannya dengan anggaran, karena anggaran adalah menuntut keputusan pengalokasian sumber daya menuju pencapaian sasaran di samping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu mengawasi apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai


(8)

masa mendatang. Terutama pada anggaran biaya operasional karena anggaran biaya tersebut sangat penting bagi setiap perusahaan di dalam kegiatan operasinya. Hal itu untuk menghindari timbulanya biaya-biaya yang tidak diperlukan, yang akan menyebabkan biaya menjadi lebih besar. Bila biaya terlalu besar akan menyebabkan laba menjadi kecil dan sebaliknya jika biaya dapat ditekan seminim mungkin akan menjadikan laba semakin besar. Jadi dengan adanya biaya anggaran operasional, menyebabkan segala kegiatan perusahaan akan berpedoman pada anggaran yang telah ditetapkan dan pemborosan biaya yang tidak diperlukan dapat dihindari. Sehingga efisiensi sebagai unsur penting di dalam mencapai keberhasilan usaha dapat dicapai tepat waktu.

Dalam rangka pengambilan tindakan yang kreatif perusahaan memperoleh gambaran tentang perkembangan perusahaan . Salah satunya dapat dilihat dari perkembangan keuanganya untuk menunjang keefektifan penganggaran biaya operasional perusahaan. Untuk melihat perkembangan biaya operasional keuangan, perusahaan memerlukan adanya analisis terhadap data keuangan dari perusahaan yang bersangkutan, yaitu analisis atau mengukur biaya-biaya umum administrasi dan pemasaran.

Menurut Carter dan Usry mendefenisikan “Biaya (Cost) sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat, sehingga dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada saat akuisisi diwakili oleh penyusutan saat ini atau dimasa yang akan datang dalam bentuk kas atau aktiva lain”. Menurut Machfoedz mendefenisikan “Biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang


(9)

dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh ”. Menurut Mowen dan Handsen mendefenisikan “Biaya adalah nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau dimasa yang akan datang bagi organisasi atau perusahaan “.

Dari beberapa pendapat yang diberikan oleh para ahli, tentang pengertian biaya dapat diambil kesimpulan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan ekonomis yang harus dilakukan untuk memperoleh barang atau jasa. Hal ini membuktikan bahwa betapa pentingnya biaya yang dikeluarkan agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Seluruh rencana kegiatan perusahaan yang mencakup kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain, dinyatakan dalam satuan uang yang berlaku pada masa yang akan dating. Dengan berpedoman pada biaya operasional maka tujuan perusahaan akan tercapai. Perencanaan penyusunan anggaran merupakan tindakan atau langkah-langkah Pemikiran dan menghubungkan asumsi –asumsi mengenai masa yang akan dating sesuai dengan tujuan perusahaan yan diinginkan

Biaya operasional (operating exponsis) adalah biaya yang menjadi beban tanggungan perusahaan yang berhubungan erata dengan usaha pokokperusahaan. Biaya operasional merupakan komponen yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan.


(10)

atas pendapatan, beban, dan laba rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu.

Di dalam melaksanakan kegiatan usahanya, setiap perusahaan selalu dihadapkan pada masa yang penuh dengan ketidapastian, sehingga akan menimbulkan masalah pemilihan dari berbagai alternatif kebijakan yang akan ditempuhnya dalam melaksanakan kegiatan usahanya tersebut. Di samping itu, dalam pelaksanaan kebijakan yang telah diputuskan tersebut, perlu adanya suatu alat untuk mengkordinasikan semua kegiatan agar dapat berjalan secara resmi dan terkendali. Untuk keperluan tersebut banyak sarana manajemen yang dapat dipergunakan dan salah satunya dalam bentuk anggaran. Dengan kata lain, anggaran akan sangat bermanfaat untuk mensinergikan seluruh sumber dana dan daya pada suatu perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Secara umum anggaran dapat didefinisikan :

Menurut Carter dan Usri mendefenisikan “Anggaran (Budget) adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”. Menurut Sukarno mendefenisikan “Anggaran adalah rencana yang terorganisasi dan menyeluruh dinyatakan dalam unit moneter untuk operasi dan sumber daya suatu perusahaan selama periode tertentu dimasa yang akan datang ”. Menurut Adisaputro, Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang dikeluarkan dan pada hakekatnya dianggap habis dalam masa tahun buku.

Anggaran dan realisasi merupakan komponen yang sangat berhubungan dengan biaya dalam bidang operasional perusahaan. Anggaran dan realisasi


(11)

sangat penting guna menghindari terjadinya penyimpangan biaya yang tidak seharusnya dipergunakan yang dapat menyebabkan biaya operasional perusahaan semakin besar karena pada dasarnya perusahaan menginginkan keuntungan yang besar pertumbuhan yang cepat dan kelangsungan hidup yang lama.

Suatu anggaran yang baik dan tepat dapat membantu pihak manajemen dalam melakukan perencanaan terhadap pelaksanaan kegiatan usaha dan pengawasannya. Menurut anggaran keputusan pengalokasian sumber daya adalah untuk mencapai tujuan, disamping itu anggaran juga mempunyai fungsi pengawasan yaitu pengawasan realisasi dari anggaran apakah pelaksanaan suatu kegiatan itu sudah dijalankan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Berdasarkan gambaran informasi yang telah diperoleh peneliti dari pihak perusahaan bahwa dalam pelaksanaan operasional usaha, pimpinan belum mampu mengefektifkan dan mengefisiensi antara anggaran dengan realisasi biaya operasional yang telah direncanakan sehingga mengalami pemborosan atau kenaikan biaya diluar rencana yang sudah ditetapkan.

Melalui latar belakang masalah diatas, maka penulis mengambil kesimpulan untuk menyajikan pembahasan berikut dari jenis anggaran biaya operasional penulis berfikir untuk menulis judul “Analisis Anggaran Biaya Operasional Pada PT.Ater Decorindo Abadi


(12)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan penjelasan permasalahan diatas yang dijadikan sebagai dasar penulisan tugas akhir ini, maka penulis mengambil pokok pembahasan masalah sebagai berikut: “Apakah perencanaan penyusunan anggaran terhadap realisasi biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi ini telah ditetapkan dengan baik, dan kegiatan operasionalnya sudah berjalan secara efektif dan efisien?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian pada penyusunan ini adalah sebagai berikut :

a. Mengetahui bagaimana PT. Aster Decorindo Abadi melakukan perencanaan penyusunan anggaran biaya operasional.

b. Memahami tentang analisis biaya operasional yang telah di pelajari selama masa perkuliahan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh penulis dari hasil penelitian melalui laporan tugas akhir ini adalah:

a. Bagi penulis

Penulis mampu memahami dan menyusun anggaran biaya operasional sebagai penerapan ilmu perkuliahan dengan praktek di lapangan khususnya pada objek penelitian ini dan sebagai salah satu syarat untuk


(13)

menyelesaikan pendidikan Fakultas Ekonomi Program Diploma III Jurusan Keuangan Universitas Sumatera Utara.

b. Bagi perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan langkah untuk perencanaan dan penyusunan serta pengawasan biaya operasional perusahaan pada masa yang akan datang, sehingga diharapkan perusahaan dapat terus mengalami perkembangan.

c. Bagi pendidikan

Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi rekan-rekan yang akan melakukan penelitian pada masa yang akan datang.


(14)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. ASTER DECORINDO ABADI adalah perusahaan Industri yang ada di Indonesia yang bergerak di bidang distribusi keramik yang berbentuk Listello, Inserto, dan Panel. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 2001 di Indonesia yang tepatnya di Tangerang.

Setelah mulai beroperasi, PT. Aster Decorindo Abadi mulai meningkatkan penjualanan nya ke berbagai kawasan. Tanggal 18 juni 2003 PT. Aster Decorindo Abadi mulai beroperasi di Medan. Disamping itu kualitas barang yang dihasilkan juga di perhatikan oleh PT. Aster Decorindo Abadi.

PT. Aster Decorindo mulai berkembang di Medan dan mampu bersaing dengan perusahaan – perusahaan lain dan omset yang dihasilkan pun terus meningkat.

Sebagai perusahaan public, PT. Aster Decorindo Abadi berkomitmen dalam tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan segaligus kewajiban.

PT. Aster Decorindo Abadi Merupakan sebuah perusahaan pendistribusian keramik.


(15)

B. Jenis Usaha

PT. ASTER DECORINDO ABADI adalah perusahaan Industri yang ada di Indonesia yang bergerak yang bergerak dibidang distribusi keramik – keramik yang berbentuk Listello, Inserto, dan Panel. Dengan dukungan kuat Riset dan Pengembangan, segmen usaha yang dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi keramik – keramik yang berbentuk Listello, Inserto, dan Panel.

Di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk memasok keramik – keramik berbentuk Listello, Inserto dan Panel di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan tidak kalah saing dengan kualitas terbaik.

Adapun Visi dan Misi PT. Aster Decorindo Abadi

Visi : Komitmen pada peningkatan kualitas produk. Menjadi perusahaan yang dapat bersaing dengan perusahaan yang memiliki produk – produk berkualitas terbaik di pasaran Indonesia

Misi : Mengembangkan industri dengan melakukan pengembangan produk. Menyediakan produk terbaik untuk meningkatkan penjualan. Mengembankan kawasan penjualan untuk mendapatkan omset yang besar.


(16)

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah penting mengingat pembentukan struktur organisasi akan membantu melaksanakan pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara satu bagian dengan bagian yang lainnya, baik ada tingkat manajeman atas, menengah, maupun tingkat bawah.

Suatu perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang sesuai dengan sifat dan jenis kegiatan usaha. Namun harus diingat juga bahwa struktur tersebut haruslah bersifat sederhana dari sudut pandang ekonomis dan harus fleksibel, sehingga bila ada perubahan atau perluasan tidak mengganggu secara serius susunan bagi yang telah ada. Struktur tersebut juga harus memungkinkan pekerjaan semua bagian terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik.

Adapun syarat – syarat pembentukan organisasi dan struktur organisasi yang baik adalah sebagai berikut :

a) Harus ada tujuan yang jelas dari struktur organisasi yang dibentuk

b) Harus dapat dipahami dan diterima tujuan dari struktur organisasi tersebut oleh setiap individu yang ada dalam orgaisasi

c) Harus ada pembagian tugas dan wewenang yang jelas d) Harus ada struktur organisasi yang relatif permanen

Berikut ini disajikan struktur organisasi pada peruasahaan dengan maksud dan tujuan agar dapat lebih dipahami lagi fungsi dari seluruh bagian struktur yang ada.


(17)

STRUKTUR ORGANISASI

PT. ASTER DECORINDO ABADI

Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Kepala Cabang

Supervisor Administrasi & logistik

Supervisor Penjualan Kasir

Pengantar Barang


(18)

D. Job Description atau Uraian Pekerjaan

Berikut ini dapat diuraikan tugas dan tanggung jawab masing-masing komponen organisasi pada PT. Aster Decorindo Abadi

1. Kepala Cabang

PT. Aster Decorindo Abadi di Medan dipimpin oleh seorang kepala cabang yang bertanggung jawab atas pengendalian dan pengawasan kegiatan dan juga memiliki tugas yang lain sebagai berikut :

a) memimpin perusahaan

b) mampu mengurus, mengelola serta meningkatkan kinerja perusahaan dan mampu membuat rencana kerja perusahaan

c) mampu menetapkan dan melaksanakan kenijakan wilayah yang telah ditetapkan oleh direksi.

2. Supervisor Penjualan

Memiliki tugas dan tanggungung jawab untuk melakukan aktivitas promosi dan pemasaran ke setiap toko

3. Supervisor Administrasi & logistik

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

a) Melaksanakan pergudangan barang – barang, mengcek baik buruknya barang yang akan di jual kepada konsumen.


(19)

c) Mengatur, mengelola dan melaksanakan administrasi keuangan berdasarkan pedoman dan kebijakan serta prinsip – prinsip keuangan.

d) Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan pengawasan pengadaan barang dan jasa.

4. Kasir

Memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai penerimaan pembayaran dan merekapitulasi seluruh setoran penjualan ke bagian keuangan

E. Kinerja Usaha Terkini

Mengembangkan bisnis pendistribusian kermik – keramik yang berbentuk listello, inserto serta panel merupakan tujuan perusahaan. Sumber pendapatan utama dari perusahaan adalah penjualan barang yang sebanyak mungkin untuk mendapatkan untung yang semaksimal mungkin pula. Persediaan merupakan salah satu elemen yang paling aktif dalam operasi perusahaan secara kontiniu yang diperoleh atau di produksi dan dijual. PT. Aster Decorindo Abadi adalah Perusahaan yang mampu menyediakan barang jadi yang siap untuk dijual kepada masyarakat dalam memenuhi dekorasi bangunan. Biaya – biaya pengeluaran opersional juga harus diperhatikan dalam beroperasi yang merupakan salah satu elemen yang dapat mencapai tujuan paerusahaan. Kinerja usaha tekini PT. Aster Decorindo Abadi salah


(20)

Persediaan barang dalam Pergudangan juga harus diperhatikan dengan penyimpanan barang yang efektif.

PT. Aster decorindo Abadi mempunyai pangsa pasar yang cukup luas. Dewasa ini perusahaan harus dapat memenuhi permintaan pasar, tidak hanya denganbekerja dengan baik, tapi juga harus menjadi lebih unggul dalam berbagai sektor, guna menghadapi pasr yang semakin kompetitif. PT. Aster Decorindo Abadi membuat suatu rencana yang baik untuk memasuki segmen pasar yang dipilih. Keputusan – keputusan dalam pemasaran dikelompokkan atas beberapa strategi yaitu, strategi produk, harga distribusi dan strategi promosi.

Pada strategi produk ini perusahaan akan memberikan produk yang baik guna meningkatkan penjualan barang, disamping itu penentuan harga juga mendukung nilai dari suatu produk yang dipasarkan, perusahaan menentukan harga sama dengan tingat harga pasar agar dapat bersaing.

F. Rencana Kegiatan Perusahaan

Maksud dan tujuan pendirian perusahaan adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perrusahaan dapat melaksanakan rencana kegiatan usaha sebagai berikut :

1) Menyelenggarakan kegiatan pemasaran, perdagangan, dan distribusi dari hasil produksi.

2) Melakukan usaha bidang jasa, baik yang ada hubungan nya dengan kegiatan usaha perusahaan maupun jasa, upaya dan sarana


(21)

3) Menyelenggarakan jasa penunjang lainnya dengan maksud dan tujuan Perusahaan, baik yang dilakukan sendiri maupun kerjasama dengan pihak lainnya.

4) Meningkatkan produktivitas (efesiensi dan efektifitas) di semua unit bisnis secara menyeluruh dan berkesinambungan, dengan membangun sistem informasi yang terintegrasi, pengembangan organisasi dan SDM serta optimalisasi proses bisnis internal.


(22)

BAB III PEMBAHASAN A. Anggaran Biaya Operasional

Menurut Adisaputro (2003:289) Anggaran biaya operasional adalah anggaran atau taksiran semua biaya yang dikeluarkan dan pada hakekatnya dianggap habis dalam masa tahun buku.

Yang termasuk kedalam anggaran biaya operasional adalah sebagai berikut:

a. Anggaran Biaya Tetap

Anggaran biaya ini adalah anggaran biaya-biaya yang cenderung untuk bersifat konstan atau tetap secara total dari bulan ke bulan, tanpa terpengaruh oleh volume kegiatan, dengan beberapa asumsi tertentu seperti kebijakan manajemen, periode waktu dan lain-lain.

b. Anggaran Biaya Variabel

Anggaran biaya ini adalah anggaran biaya yang jumlahnya secara total selalu mengalami perubahan, dimana perusahaan itu searah dan sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.

c. Anggaran Biaya Semi Variabel

Anggaran ini adalah anggaran biaya-biaya yang tidak bersifat variabel. Biaya ini mengalami perubahan, tetap tidak sebanding dengan perubahan tingkat kegiatan.


(23)

PT. Aster Decorindo Abadi pada dasarnya membuat anggaran operasional sesuai dengan pengelompokan biaya yang di lakukan yaitu biaya tetap dan biaya variabel .

Yang termasuk ke dalam masing-masing kelompok biaya tersebut dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Anggaran Biaya Tetap a. Biaya Promosi Penjualan b. Biaya Gaji dan Tunjangan c. Biaya Asuransi

d. Biaya Penyusutan

e. Biaya Utility (air,listrik,telepon) 2. Anggaran Biaya Variabel

a. Biaya Komisi Penjualan b. Biaya Perjalanan Dinas c. Biaya Pemeliharaan Gedung d. Biaya Pemeliharaan Mesin

e. Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor f. Biaya Lain-lain

Kedua kelompok anggaran ini yang saat ini di pakai oleh PT. Aster Decorindo Abadi.


(24)

formal di dalam perusahaan yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan tanpa adanya pengecualian.

Hal ini terlihat, baik pada penyusunan maupun isi dari anggaran tersebut, sedangkan kegiatan untuk memperoleh pendapatan dimana kegiatan tersebut membutuhkan biaya, sehingga PT. Aster Decorindo Abadi menyatakan bahwa anggaran yang mereka susun tidak meliputi anggaran pendapatan biaya.

Menurut penulis, anggaran yang ada pada PT. Aster Decorindo Abadi cukup baik, selama anggaran tersebut dapat membentuk anggaran yang terealistis selama periode anggaran.

Hal ini dilihat dari biaya merupakan pengorbanan ekonomis yang diperlukan untuk memperoleh suatu manfaat dan terbukti betapa pentingnya biaya

B. Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Pada perusahaan kecil , penyusunan anggaran dapat dilaksanakan oleh pimpinan perusahaan itu sendiri secara mudah dan cepat , tetapi pada perusahaan –perusahaan besar pengaruh dan keputusan di dalam penyusunan anggaran biaya operasional didelegasikan kepada komite anggaran atau panitia anggaran yang berkewajiban membuat langsung laporan anggaran kepada pimpinan atau manajemen tingkat atas.

Pada perusahaan umumnya panitia anggaran dikepalai oleh Direktur yang bertugas membuat pedoman pembuatan anggaran biaya operasional atau membuat anggaran operasional yang mengenai instruksi pengumpulan data anggaran dan realisasi laporan anggota panitia penyusunan anggaran operasional adalah semua


(25)

Kepala Departemen fungsional yang meliputi manajemen pemasaran, marketing manajer keuangan dan akuntansi controller.

Dalam proses penyusunan anggaran operasional, panitia anggaran memberikan data-data anggaran perusahaan. Apabila ada yang tidak sesuai, panitia anggaran menyarankan anggota untuk melakukan revisi-revisi terhadap data-data anggaran yang tidak sesuai. Setelah anggota setiap bagian siap merevisi data-data yang tidak sesuai tersebut diserahkan kembali ke panitia anggaran. Bila panitia anggaran menyetujui anggaran yang telah direvisi tersebut, maka panitia anggaran akan menyusun anggaran tersebut sesuai dengan rencana induk perusahaan. Selanjutnya mengevaluasi anggaran-anggaran yang sudah disahkan. Setelah semua siap, baru untuk yang terakhir anggaran operasional tersebut ditetapkan dan disahkan menjadi anggaran final.

Penyusunan anggaran biasanya dilakukan dengan membentuk panitia anggaran. Pada umumnya anggaran biasa dilakukan pada rencana-rencana dan program-program tertentu. Pengalaman yang lalu disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang diharapkan dalam kebijakan manajemen dan dalam kondisi-kondisi umum perekonomian sangat membantu dalam penyusunan anggaran biaya operasional PT. Aster Decorindo Abadi. Catatan historis juga menjadi dasar untuk penyusunan anggaran ini.


(26)

Oleh karena itu penyusunan anggaran biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi, dilakukan secara bersama-sama dengan anggaran lainnya. Dalam penyusunan anggaran biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi menggunakan seksi khusus untuk menangani anggaran. Dalam hal ini Supervisor Tu / Administrasi yang bertanggung jawab terhadap penyusunan anggaran biaya operasional.

Gambar 3.1

Skema Prosedur Penyusunan PT. Aster Decorindo Abadi

Supervior Administrasi

&Logistik

Supervisor Bagian Bidang Lain Kepala Cabang

PT. Aster Decorindo


(27)

1. Supervisor Admisinistrasi &Logistikmemberikan formulir kepada unit-unit kerja yang berada dibawahnya, isi dari formulir ini adalah biaya-biaya yang diperlukan oleh unit-unit kerja masing-masing selama satu tahunnya. 2. Setelah data-data tersebut direvisi, lalu dikembalikan kepada Supervisor

Administrasi&Logistik, yang kemudian menyusun anggaran-anggaran biaya secara keseluruhan. Dalam hal ini terkadang Supervisor Administrasi &Logitikmasih merevisi terhadap anggaran-anggaran yang diajukan oleh setiap unit, karena belum harmonis atau kurang lengkap. Maka tugas Supervisor Administrasi &Logitik untuk menyelesaikannya, agar anggaran suatu bagian sejalan dengan anggaran bagian lainnya.

3. Anggaran yang telah dirampungkan oleh Supervisor Administrasi &Logitik, lalu dibicarakan kepada pimpinan atau Kepala Cabang PT. Aster Decorindo Abadi untuk mengesahkan anggaran biaya operasional tersebut.

Itulah beberapa prosedur yang dilakukan oleh PT. Aster Decorindo Abadi untuk mengesahkan anggaran biaya operasionalnya.

Di samping itu juga penyusunan anggaran biaya operasional dapat dimengerti oleh bawahan, karena penyusunan dan pelaksanaan anggaran biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi tidak begitu rumit sehingga bawahan dapat mengerti maksud dari anggaran tersebut. Untuk itu Kepala Bagian dan


(28)

sub-C. Perencanaan Biaya Operasional

Biaya operasional merupakan elemen yang sangat penting dalam pembentukan laba pada suatu perusahaan. Oleh karena itu harus direncanakan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada PT. Aster Decorindo Abadi dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal.

Masalah biaya pada suatu perusahaan hanya dapat dipecahkan secara meluas, bila perusahaan tersebut mengetahui biaya yang berkaitan dengan kegiatan produksinya. Biaya yang ada dalam PT. Aster Decorindo Abadi dibuat dalam suatu perkiraan yaitu biaya operasional. Biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi merupakan keseluruhan biaya pengeluaran yang dibedakan pada periode berjalan dalam operasi perusahaan. Biaya operasi dalam PT. Aster Decorindo Abadi dikelompokkan kedalam 8 jenis biaya operasi yaitu :

1. Biaya Operasi Penjualan 2. Biaya Gaji dan Tunjangan 3. Biaya Pemeliharaan Gedung

4. Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor 5. Biaya Utility (air, listrik, telepon) 6. Biaya Asuransi

7. Biaya Penyusutan 8. Biaya Lain-lain


(29)

Perencanaan biaya operasional dilakukan melalui penyusunan anggaran biaya. Penyusunan anggaran biaya pada PT. Aster Decorindo Abadi dimulai dengan penyusunan rencana biaya dalam menjalankan operasi normal. Pada struktur organisasi telah dijalankan biaya masing-masing diberi otoritas untuk menyusun anggarannya sendiri.

Penyusunan rencanan biaya berpedoman kepada data dan informasi realisasi anggaran pada tahun sebelumnya dengan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun atau periode anggaran berikutnya. Proses pembahasan anggaran dalam hal ini adalah tahapan diluar organisasi PT. Aster Decorindo Abadi yaitu proses pembahasan memperhitungkan tingkat kenaikan harga untuk tahun atau periode anggaran berikutnya.

Tehnik perencanaan yang PT. Aster Decorindo Abadi digunakan adalah melalui anggaran juga ada beberapa ketentuan-ketentuan yang perlu diperhatikan dalam merumuskan anggaran yaitu :

a. Anggaran harus bersifat formal, yaitu anggaran dengan sengaja dan sungguh-sungguh dalam bentuk tertulis sehingga diketahui oleh semua pihak yang telihat pada perusahaan.

b. Rencana kerja yang sistematis, artinya dibuat secara berurutan dan berdasarkan suatu logika hitungan dengan kata lain tujuan dapat dilaksanakan dan dicapai.


(30)

berdasarkan asumsi tertentu mengenai jasa yang akan datang berdasarkan periode yang lalu.

d. Dibuat dalam satuan uang sehingga memberikan gambaran yang cukup jelas tentang apa yang hendak dicapai.

e. Merupakan pencerminan tujuan, tujuan perusahaan dapat dilihat dari anggaran, tetapi perlu ditekankan bahwa tujuan anggaran melainkan cermin dari tujuan organisasi.

D. Pengawasan Biaya Operasional

Pengawasan pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan. Keduannya saling terkait dan mendukung untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dalam persiapan semula. Pengawasan merupakan usaha-usaha yang telah ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat tercapai. Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. Bagi manajer hal ini menunjukkan apakah rencana yang telah disusun realistik atau tidak, bila rencana tidak realistik atau praktek manajemen buruk atau menyebabkan rencana tidak dikerjakan seperti yang diharapkan.

Macam-macam pengawasan yang dilakukan PT. Aster Decorindo Abadi yaitu :

1. Pengawasan produksi, yaitu agar hasil produksi sesuai dengan permintaan, pemuasan langganan dalam jumlah, harga, waktu dan pelayanan.

2. Pengawasan persediaan, yaitu menjaminnya tersedianya bahan dalam jumlah, harga dan waktu yang tepat.


(31)

3. Pengawasan kualitas, yaitu menjamin agar kualitas hasil produksi bahan baku dan bahan proses serta bahan jadi memenuhi ukuran-ukuran standar yang telah ditentukan.

4. Pengawasan ongkos, yaitu agar produksi atyauoperasi dijalankan dengan ongkos minimum sesuai dengan standar.

Faktor-faktor yang menyebabkan pentingnya pengawasan dilakukan PT. Aster Decorindo Abadi yaitu :

1. Perubahan yang selalu terjadi baik diluar maupun didalam organisasi. 2. Kekompleksan organisasi memerlukan pengawasan formal karena adanya

desentralisasi kekuasaan.

3. Kesalahan-kesalahan atau penyimpangan yang dilakukan anggota organisasi memerlukan pengawasan dan pembenahan.

Ada banyak alasan untuk menentukan penyebab kegagalan suatu organisasi atau perusahaan, tetapi masalah yang selalu berulang dalam semua organisasi yang gagal adalah tidak atau kurang adanya pengawasan yang memadai. Pengawasan yang sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas. Untuk mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga manajer harus selalu merubah apa yang dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan.


(32)

prosedur pencatatan akuntansi yang sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan).

Dari struktur organisasi penulis dapat lihat pada PT. Aster Decorindo Abadi bahwa perusahaan ini menggunakan struktur organisasi garis dengan menggunakan sistem desentralisasi. Yang dipilih atas dasar kebijaksanaan pimpinan dengan suatu pemikiran yang melahirkan suatu ide-ide, inisiatif demi kemajuan perusahaan sejauh tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku, serta program kerja yang telah digariskan oleh pimpinan perusahaan. Namun kepada tiap bagian yang berada dibawahnya, mestinya kepala bagian masing-masing harus mengetahui segala kegiatan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Dalam bidang tugas dan struktur, wewenang perusahaan telah dianggap baik, dimana PT. Aster Decorindo Abadi membawahi beberapa seksi atau kepala bagian untuk membantu tugas-tugas yang diemban oleh direktur


(33)

Tabel 3.1

Laporan Anggaran Biaya Operasional Periode 2009

Uraian Jumlah

Biaya Promosi Penjualan Rp. 42.000.000

Biaya Komisi Penjulalan Rp. 27.000.000

Biaya Gaji dan Tunjangan Rp. 138.000.000 Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 5.000.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Rp. 5.000.000 Biaya Utility (air, listrik, telepon) Rp. 6.000.000

Biaya Penyusutan Rp. 5.800.000

Biaya Lain-lain Rp. 11.000.000

Total biaya Rp. 239.800.000


(34)

Tabel 3.2

Laporan Realisasi Biaya Operasional Periode 2009

Uraian Jumlah

Biaya Promosi Penjualan Rp. 40.000.000

Biaya Komisi Penjulalan Rp. 25.300.000

Biaya Gaji dan Tunjangan Rp. 138.000.000 Biaya Pemeliharaan Gedung Rp. 4.500.000 Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor Rp. 3.000.000 Biaya Utility (air, listrik, telepon) Rp. 5.700.000

Biaya Penyusutan Rp. 5.000.000

Biaya Lain-lain Rp. 9.600.000

Total biaya Rp. 232.200.000


(35)

Tabel 3.3

PT. Aster Decorindo Abadi

Perbandingan Anggaran Operasional Dengan Realisasi Periode 2009

Sumber : Laporan Keuangan PT. Aster Decorindo Abadi

Uraian Variance

Anggaran Realisasi Selisih %

Biaya Promosi Penjualan Rp. 42.000.000 Rp. 40.000.000 Rp. 2.000.000 4,8 Biaya Komisi Penjualan Rp. 27.000.000 Rp. 25.300.000 Rp. 2.300.000 8,5 Biaya Gaji dan Tunjangan Rp. 138.000.000 Rp. 138.000.000 - - Biaya Pemeliharaan

Gedung

Rp. 5.000.000 Rp. 4.800.000

Rp. 200.000 4 Biaya Pemeliharaan

Inventaris Kantor

Rp. 5.000.000 Rp. 3.800.000

Rp. 1.200.000 24 Biaya Utility (air, listrik,

telepon)

Rp. 6.000.000 Rp. 5.700.000

Rp. 300.000 5 Biaya Penyusutan Rp. 5.800.000 Rp. 5.000.000 Rp. 800.000 13,8 Biaya Lain-lain Rp. 11.000.000 Rp. 9.600.000 Rp. 1.400.000 12,7 Total Biaya Rp. 239.800.000 Rp. 232.200.000 Rp. 8.200.000 3,4


(36)

Secara keseluruhan pada tahun 2009 biaya operasional PT. Aster Decorindo Abadi mengalami penurunan dari yang dianggarkan sebesar Rp.239.800.000 sementara realisasinya sebesar Rp.232.200.000 sehingga persentase penurunannya mencapai 3,4 %, dimana penurunan-penurunan yang terjadi akibat meningkatnya aktivitas dan efisien aktivitas perusahaan disebabkan adanya peningkatan kinerja yang dilakukan perusahaan.

Masing-masing jenis biaya dapat dilihat sebagai berikut : 1. Biaya Promosi Penjualan

Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasinya dibanding tahun sebelumnya, sehingga biaya promosi penjualan sebesar Rp.2.000.000 yang menjadi persentase penurunannya menjadi 4,8 %.

2. Biaya Komisi Penjualan

Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasinya dibanding tahun sebelumnya, karena penjualan yang dilakukan perusahaan langsung kepada konsumen, sehingga penurunan biaya komi sebesar Rp.2.300.000 yang persentase penurunannya menjadi 8,5 %.

3. Biaya Gaji dan Tunjangan

Biaya ini tidak mengalami perubahan dibanding tahun sebelumnya, karena perusahaan tidak ada menambah atau mengurangi gaji dan tunjangan semua pekerjanya.

4. Biaya Pemeliharaan Gedung

Biaya ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena kondisi atau keadaan gedung tidak terlalu harus direnovasi atau perbaiki


(37)

secara menyeluruh, sehingga mengalami penurunan sebesar Rp. 200.000 yang persentasenya 4%.

5. Biaya Pemeliharaan Inventaris Kantor

Biaya ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena perusahaan menerapkan sistem efektif dan efisien kepada semua karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya dan meningkatkan kinerjanya, sehingga mengalami penurunan sebesar Rp. 1.200.000 yang persentasenya sebesar 24 %.

6. Biaya Utility (air, listrik, telepon)

Biaya ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, karena terkait sistem baru sehingga karyawan bekerja dengan efektif dan efisien dalam penggunaan fasilitas kantor, mengakibatkan penurunan sebesar Rp. 300.000 yang persentasenya sebesar 5 %.

7. Biaya Penyusutan

Biaya ini mengalami penurunan dalam realisasinya dibanding tahun sebelumnya, karena asset dan aktiva tetap perusahaan tidak sesuai terpakai. Menyebabkan sebagian asset dan aktiva perusahaan yang tidak terpakai ini mengalami nilai ekonomis yang tetap, sehingga penurunannya sebesar Rp. 800.000 yang persentasenya sebesar 13,8 %.


(38)

Berdasarkan varians antara anggaran dan realisasinya diatas banyak pos-pos yang mengalami penurunan biaya sehingga jumlah realisasi lebih kecil dibanding anggaran yang ditetapkan.

Dengan demikian, pada tahun 2008 Pusat PT. Aster Decorindo Abadi juga mengalami peningkatan penjualan sehingga otomatis meningkatkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih yang diterima mencapai Rp. 847.800.000 dari yang diperkirakan sebesar Rp. 482.200.000. Peningkatan laba ini memiliki persentase sebesar 56,9 %.


(39)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dalam Bab ini akan diterangkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya untuk menjadi sebuah kesimpulan yang menekankan penilaian yang berlandaskan teoritis agar didapat masukan yang bermanfaat. Kesimpulan ini akan dituangkan dalam poin-poin sebagai berikut:

1. Perencanaan anggaran yang dibuat PT. Aster Decorindo Abadi telah baik karena melibatkan semua bidang yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran dan realisasi.

2. Dilihat dari rencana kerja tahun 2009, perusahaan mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp. 232.200.000,- sedangkan biaya operasional yang dianggarkan Rp. 239.800.000,-. Setelah dianalisis terjadi varians sebesar 3,4 %. Kemudian penjualan ikut mengalami peningkatan, laba bersih yang diterima dari realisasi pada tahun 2009 sebesar Rp. 847.800.000,- dari semula yang diperkirakan sebesar Rp. 482.200.000,-. Pada tahun 2009 PT. Aster Decorindo Abadi menerima keuntungan laba bersih sebesar 56,9%

B. Saran


(40)

1. Untuk menghemat biaya, perusahaan haruslah efektif dan efisien dalam pemanfaatan semua yang menyangkut pengeluaran biaya. Ini disarankan agar perusahaan memiliki prosedur pengendalian biaya sehingga perusahaan akan memperoleh laba yang lebih besar. Mengingat jadi pentingnya peranan anggaran biaya, sebaiknya anggaran biaya disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus lainnya, sehingga anggaran biaya benar-benar merupakan pedoman kerja. 2. Agar anggaran perusahaan dapat lebih memenuhi fungsinya dengan lebih

baik lagi, maka penyusunan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan analisis.

3. Dalam analisis anggaran biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi ini, perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan baik dilihat dari laba bersih yang diperoleh, namun sekiranya perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaannya lebih baik lagi dengan diimbangi sumber daya yang kompeten dan efektif yang dimiliki perusahaan.


(41)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003 Anggaran Perusahaan. Penerbit BPFE-Yogyakarata. Yogyakarta

Mowen and Hansen, 2000 Akuntansi Manajemen. Penerbit Erlangga. Jakarta Salvatore, Dominick.2002, Managerial Economics. Penerbit Erlangga. Jakarta.


(42)

(43)

(1)

Berdasarkan varians antara anggaran dan realisasinya diatas banyak pos-pos yang mengalami penurunan biaya sehingga jumlah realisasi lebih kecil dibanding anggaran yang ditetapkan.

Dengan demikian, pada tahun 2008 Pusat PT. Aster Decorindo Abadi juga mengalami peningkatan penjualan sehingga otomatis meningkatkan laba bersih yang diterima oleh perusahaan. Laba bersih yang diterima mencapai Rp.

847.800.000 dari yang diperkirakan sebesar Rp. 482.200.000. Peningkatan laba


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Dalam Bab ini akan diterangkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya untuk menjadi sebuah kesimpulan yang menekankan penilaian yang berlandaskan teoritis agar didapat masukan yang bermanfaat. Kesimpulan ini akan dituangkan dalam poin-poin sebagai berikut:

1. Perencanaan anggaran yang dibuat PT. Aster Decorindo Abadi telah baik karena melibatkan semua bidang yang ada dalam perusahaan sehingga semua pihak dapat bertanggung jawab dalam penyusunan anggaran dan realisasi.

2. Dilihat dari rencana kerja tahun 2009, perusahaan mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp. 232.200.000,- sedangkan biaya operasional yang dianggarkan Rp. 239.800.000,-. Setelah dianalisis terjadi varians sebesar 3,4 %. Kemudian penjualan ikut mengalami peningkatan, laba bersih yang diterima dari realisasi pada tahun 2009 sebesar Rp. 847.800.000,- dari semula yang diperkirakan sebesar Rp. 482.200.000,-. Pada tahun 2009 PT. Aster Decorindo Abadi menerima keuntungan laba bersih sebesar 56,9%

B. Saran

Dalam bagian terakhir ini penulis mencoba memberiakn beberapa saran yang mungkin berguna bagi PT. Aster Decorindo Abadi dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan yaitu :


(3)

1. Untuk menghemat biaya, perusahaan haruslah efektif dan efisien dalam pemanfaatan semua yang menyangkut pengeluaran biaya. Ini disarankan agar perusahaan memiliki prosedur pengendalian biaya sehingga perusahaan akan memperoleh laba yang lebih besar. Mengingat jadi pentingnya peranan anggaran biaya, sebaiknya anggaran biaya disusun secara teliti dengan membentuk suatu panitia anggaran atau seksi khusus lainnya, sehingga anggaran biaya benar-benar merupakan pedoman kerja. 2. Agar anggaran perusahaan dapat lebih memenuhi fungsinya dengan lebih

baik lagi, maka penyusunan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengawasan masih perlu diadakan peningkatan dalam hal kegiatan dan analisis.

3. Dalam analisis anggaran biaya operasional pada PT. Aster Decorindo Abadi ini, perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya dengan baik dilihat dari laba bersih yang diperoleh, namun sekiranya perusahaan dapat menjalankan kegiatan perusahaannya lebih baik lagi dengan diimbangi sumber daya yang kompeten dan efektif yang dimiliki perusahaan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gunawan. 2003 Anggaran Perusahaan. Penerbit BPFE-Yogyakarata. Yogyakarta

Mowen and Hansen, 2000 Akuntansi Manajemen. Penerbit Erlangga. Jakarta Salvatore, Dominick.2002, Managerial Economics. Penerbit Erlangga. Jakarta.


(5)

(6)