pimpinan mempunyai wewenang dalam mengarahkan pekerjaan untuk tercapainya tujuan.
3. Pimpinan harus mampu mengendalikan orang-orang dalam organisasi agar
perilaku mereka sesuai dengan yang diinginkan oleh pimpinan. Tujuan ini baru dapat direalisasikan bila terdapat kerjasama diantara
pimpinan dan bawahannya. Kerja sama tersebut dibutuhkan karena terbatasnya kekuatan fisik, mental, dan waktu. Seorang pimpinan harus mempunyai keinginan
untuk memimpin dan menetapkan standar prestasi yang lebih besar bagi dirinya sendiri. Pimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar-benar
difungsikan untuk memenuhi tujuan jangka panjang mereka, bukan menyia- nyiakan sumber daya mereka yang langka.
B. Gaya kepemimpinan
Menurut Nawawi 2003:115 Gaya kepemimpinan adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin dalam mempengaruhi pikiran,
perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasiataubawahannya. Beberapa gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Gaya kepimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sentralistik sebagai satu-satunya penentu,
penguasa dan pengendali anggota organisasi dan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis menempatkan manusia sebagai faktor terpenting dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan
orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi. 3.
Gaya Kepemimpinan Bebas Laissez Faire atau Free-Rein Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota
organisasi mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian
petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing- masing sebagai bagian dari tugas pokok organisasi.
Berdasakan observasi yang dilakukan penulis, gaya kepemimpinan pada PT. Bank Negara Indonesia Persero, Tbk KCU Universitas Sumatera Utara
adalah gaya kepemimpinan otoriter. Karena pemimpin terpusat kepada peraturan- peraturan yang ditetapkan olehnya.
C. Tujuan dan peranan pemimpin
Menurut Matondang 2008:6, Peranan pemimpin sangat dominan bahkan determinan dalam mencapai sasaran pokok organisasi dan mewujudkan visi,
pemimpin adalah seseorang yang ditempatkan sedemikian rupa dalam suatu organisasi dimana dia harus mampu membuat keputusan yang cepat, tepat di
antara kepentingan yang berbeda – beda. Seorang pemimpin harus visioner, harus mampu membuat keputusan dan mampu mengantisipasi gejolak perubahan
strategis masa depan. Bagaimanapun jeleknya suatu keputusan masih lebih baik
daripada tidak ada keputusan. Setiap keputusan pasti mengandung resiko tetapi resiko dapat diperhitungkan. Untuk itu mutu seorang pemimpin dapat dilihat dari
mutu keputusan yang diambilnya. Ada delapan hal menjalani peranan sebagai seorangpemimpin, yaitu:
a. Memberdayakan pengikut Empowering followers b. Membelajarkan organisasi secara terus menerus
c. Menciptakan Visi d. Mengembangkan budaya organisasi
e. Menciptakan sinergi f. Meciptakan perubahan
g. Memotivasi pengikut h. Menjadi tokoh, simbol sosial di luar organisasi.
D. Teori dan Tipe Kepemimpinan