1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karya sastra diungkapkan sebagai karakter manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, semangat, ide, dan keyakinan dalam suatu bentuk gambaran
kehidupan yang dapat membangkitkan pesona dengan alat bahasa yang diceritakan dalam bentuk tulisan. Karya sastra bukan hanya merupakan kumpulan atau himpunan
hal atau benda yang berdiri sendiri melainkan saling berkaitan dengan ilmu yang lainnya.
Salah satu karya satra adalah novel. Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan,
dunia imajinatif yang dibangun melalui berbagai unsur intrinsiknya seperti peristiwa, alur, tema, plot, amanat, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu saja
bersifat imajinatif. Nurgiantoro, 2005:4. Melalui sebuah karya sastra seorang pengarang berusaha untuk meyampaikan
pemikiran-pemikiran melalui jalinan cerita. Begitu halnya juga dengan Pramoedya Ananta Toer, seorang pengarang dalam kesusasteraan Indonesia berusaha
menemukan pengertian kepada pembaca tentang masalah kehidupan yang terjadi melalui tokoh-tokoh yang tersusun dalam sebuah jalinan cerita. Dalam sebagian
besar karangannya, Pramoedya Ananta Toer memperlihatkan rasa keadilan yang kritis dan bahkan cenderung fanatik serta kebencian mendalam terhadap segala
macam ketidakadilan. Hampir dalam seluruh karya Pramoedya Anan Toer, tokoh- tokoh protagonisnya hadir untuk berjuang demi cita-citanya secara gigih, namun
kemudian secara paksa menyerah kepada kenyataan yang ada. Pramoedya Ananta
2
Toer memang seringkali tidak menempatkan karya sastranya dalam semboyan atau teriakannya tentang cita-cita yang muluk. Yang penting bagi dirinya adalah
bangkitnya kesadaran pembaca masyarakat akan tanggungjawab sebagai manusia untuk keadilan dan kebenaran. Kurniawan, 1999:16.
Novel Midah Simanis Bergigi EmasMSMBEmerupakan suatu novel yang menggambarkan pengaruh orangtua terhadap anaknya serta serta situasi keadaan
keluarga. Pengaruh pola asuh yang diterapkan kepada anaknya yang bernama Midah, dan ketika Midah menjadi seorang ibu. Novel ini sangat menarik untuk
diteliti karena pengarang mampu mengangkat situasi sebuah keluarga dan memberi motivasi kepada pembaca untuk memaknainya. Gaya bahasa dalam penulisan novel
ini sangat sederhana dan mudah dipahami. Dalam novel tersebut, pengarang menceritakan seorang perempuan yang bernama Midah. Pada awalnya ia berasal dari
keluarga terpandang danpatuh terhadap agama. Karena ketidakadilan dalam rumah akibat orangtua yang memberikan pola asuh yang berbeda pada anak dalam keluarga
tersebut, akibatnya ia memilih kabur dan terhempas di tengah jalanan Jakarta pada tahun 50-an yang ganas. Midah tampil sebagai orang yang tidak mudah menyerah
dengan nasib hidup, walaupun ia hanya seorang penyanyi dengan panggilan “Simanis Bergigi Emas” dalam kelompok pengamen keliling dari satu resto ke resto
lain, bahkan dari pintu ke pintu rumah warga. Dalam kondisi hamil berat Midah memang tampak kelelahan. Tapi manusia tidak boleh menyerah pada kelelahan.
Kondisi kehidupan jalanan yang liar dan ganas harus diarungi dan ujung-ujungnya Midah memang kalah secara moral dalam pertahanan hidup.
3
1.2 Rumusan Masalah