Permasalahan Optimasi Aplikasi Penggunaan Algoritma Tabu Search Pada Pencarian Jalur Terpendek

D 1 E 1 1 F 1 1 3. Senarai Ketetanggaan adjacency list Jika dilihat dari segi implementasinya terhadap komputer matriks tetanggaan memiliki kebutuhan ruang memori yang boros. Hal ini dikarenakan matriksnya memiliki banyak elemen nol sedangkan didalam komputer elemen nol tidak perlu disimpan. Untuk mengatasi hal tersebut maka senarai ketetanggaan yang lebih baik. Senarai ketetanggaan mengurutkan simpul-simpul yang bertetangga dengan setiap simpul di dalam graf. Sebagai contoh perhatikan senarai ketetanggaan gambar 1.1 pada bab 1.

2.2 Permasalahan Optimasi

Secara umum pencarian jalur terpendek dapat dibagi menjadi dua metode, yaitu metode konvensional dan metode heuristik. Metode konvensional diterapkan dengan menggunakan perhitungan matematika murni, sedangkan metode heuristik diterapkan dengan menggunakan perhitungan kecerdasan buatan. 1. Metode Konvensional Metode konvensional adalah metode yang diterapkan menggunakan perhitungan matematika murni. Ada beberapa metode konvensional yang sering digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi, diantaranya: algoritma Djikstra, algoritma Floyd-Warshall, dan algoritma Bellman-Ford. 2. Metode Heuristik Metode heuristik adalah salah satu dari bidang kecerdasan buatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi. Terdapat beberapa algoritma dari metode heuristik yang sering digunakan dalam permasalahan Tabel 2.2 Matriks bersisian graf ABCDEF Universitas Sumatera Utara optimasi, diantaranya adalah algoritma genetika, algoritma pencarian tabu, jaringan saraf tiruan, algoritma semut dan lain-lain.

2.2.1 Permasalahan Lintasan Terpendek Shortest Path Problem

Menurut Munir, 2009 persoalan lintasan terpendek di dalam graf merupakan salah satu persoalan optimasi. Graf yang digunakan dalam pencarian lintasan terpendek adalah graf berbobot weighted graph, yaitu graf yang setiap sisinya diberikan suatu nilai atau bobot. Bobot pada sisi graf dapat dinyatakan sebagai jarak antar kota, waktu pengiriman pesan dan lain-lain. Dengan kata lain lintasan terpendek merupakan suatu jaringan atau kerangka jalur petunjuk perjalanan dari suatu simpul atau titik ke simpul lainnya atau yang menjadi tujuan perjalanan dengan beberapa pilihan jalur yang mungkin untuk di jalani. Gambar 2.6 menunjukkan graf berarah ABCDEF dan tidak berberbobot. Dapat dilihat pada Gambar 2.6 untuk malakukan suatu perjalanan dari simpul awal A ke simpul tujuan F, maka terdapat beberapa pilihan jalur yang mungkin untuk di tempuh, yaitu : Jalur ke-1 : A B C F Jalur ke-2 : A B E F Jalur ke-3 : A C F Jalur ke-4 : A D E F E D A F C B Gambar 2.6 graf berarah ABCDEF Universitas Sumatera Utara Jalur ke-5 : A D E F Dari uraian jalur diatas dapat ditentukan jalur atau lintasan terpendek dengan mencari jarak suatu jalur antara simpul-simpulnya kemudian membandingkan dengan jarak pada jalur yang lain dan menentukan total jarak yang terpendek atau yang paling kecil.

2.3 Algoritma Tabu Search TS