Komplikasi Gambaran Kejadian Appendisitis pada Anak Usia 0-14 tahun yang Menderita Hirscprung di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2006 - 2009

2. Keadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit, suhu tubuh tidak tinggi lagi 3. Pemeriksaan lokal abdomen tidak terdapat tanda – tanda peritonitis dan hanya teraba massa dengan jelas dan nyeri tekan ringan 4. Laboratorium hitung leukosit dan hitung jenis normal Tindakan yang dilakukan sebaiknya konservatif dengan pemberian antibiotik dan istirahat di tempat tidur. Tindakan bedah apabila dilakukan lebih sulit dan perdarahan lebih banyak, lebih – lebih bila masa apendiks telah terbentuk lebih dari satu minggu sejak serangan sakit perut. Pembedahan dilakukan segera bila dalam perawatan terjadi abses dengan atau tanpa peritonitis umum. Arif Mansjoer dkk, 2000

2.9. Komplikasi

1. Menurut Hartman, dikutip dari Nelson 1994 : a. Perforasi b. Peritonitis c. Infeksi Luka d. Abses intra abdomen e. Obstruksi intestinum 2. Menurut Arif Mansjoer, 2000 : Apendisitis adalah penyakit yang jarang meredea dengan spontan, tetapi penyakit ini tidak dapat diramalkan dan mempunyai kecenderungan menjadi progresif dan mengalami perforasi. Karena perforasi jarang terjadi dalam 8 jam pertama, observasi aman untuk dilakukan dalam masa tersebut. Arif Mansjoer dkk, 2000 Universitas Sumatera Utara Tanda – tanda perforasi meliputi meningkatnya nyeri, spasme otot dinding perut kuadran kanan bawah dengan tanda peritonitis umum atau abses yang terlokalisasi, ileus, demam, malaise, leukositosis semakin jelas. Bila perforasi dengan peritonitis umum pembentukan abses telah terjadi sejak klien pertama sekali datang, diagnosis dapat ditegakkan dengan pasti. Arif Mansjoer dkk, 2000 Bila terjadi peritonitis umum terapi spesifik yang dilakukan adalah operasi untuk menutup asal perforasi. Sedangkan tindakan lain sebagai penunjang : tirah baring dalam posisi fowler medium, pemasangan NGT, puasa, koreksi cairan dan elektrolit, pemberian penenang, pemberian antibiotik berspektrum luas dilanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan kultur, transfusi untuk mengatasi anemia, dan penanganan syok septik secara intensif, bila ada. Arif Mansjoer dkk, 2000 Bila terbentuk abses apendiks akan teraba masssa di kuadran kanan bawah yang cenderung menggelembung ke arah rektum atau vagina. Terapi dini dapat diberikan kombinasi antibiotik misalnya ampisilin, gentamisin, metronidazol, atau klindamisin . Dengan sediaan ini abses akan segera menghilang, dan apendiktomi dapat dilakukan 6 – 12 minggu kemudian. Pada abses yang tetap progresif harus segera dilakukan drainase. Abses daerah pelvis yang menonjol ke arah rektum atau vagina dengan fruktuasi positif juga perlu dibuatkan drainase. Arif Mansjoer dkk, 2000 Tromboflebitis supuratif dari sistem portal jarang terjadi tetapi merupakan komplikasi yang letal. Hal ini harus dicurigai bila ditemukan demam sepsis, menggigil, hepatomegali, dan ikterus setelah terjadi perforasi apendiks. Pada keadaan ini diindikasikan pemberian antibiotik kombinasi dengan drainase. Komplikasi lain yang terjadi Universitas Sumatera Utara ialah abses subfrenikus juga dapat terjadi akibat perlengketan. Arif Mansjoer dkk, 2000

2.10. Prognosis