2. Keadaan umum telah membaik dengan tidak terlihat sakit,
suhu tubuh tidak tinggi lagi 3.
Pemeriksaan lokal abdomen tidak terdapat tanda – tanda peritonitis dan hanya teraba massa dengan jelas dan nyeri
tekan ringan 4.
Laboratorium hitung leukosit dan hitung jenis normal
Tindakan yang dilakukan sebaiknya konservatif dengan pemberian antibiotik dan istirahat di tempat tidur. Tindakan
bedah apabila dilakukan lebih sulit dan perdarahan lebih banyak, lebih – lebih bila masa apendiks telah terbentuk lebih
dari satu minggu sejak serangan sakit perut. Pembedahan dilakukan segera bila dalam perawatan terjadi abses dengan
atau tanpa peritonitis umum. Arif Mansjoer dkk, 2000
2.9. Komplikasi
1. Menurut Hartman, dikutip dari Nelson 1994 :
a. Perforasi
b. Peritonitis
c. Infeksi Luka
d. Abses intra abdomen
e. Obstruksi intestinum
2. Menurut Arif Mansjoer, 2000 :
Apendisitis adalah penyakit yang jarang meredea dengan spontan, tetapi penyakit ini tidak dapat diramalkan dan mempunyai
kecenderungan menjadi progresif dan mengalami perforasi. Karena perforasi jarang terjadi dalam 8 jam pertama, observasi aman untuk
dilakukan dalam masa tersebut. Arif Mansjoer dkk, 2000
Universitas Sumatera Utara
Tanda – tanda perforasi meliputi meningkatnya nyeri, spasme otot dinding perut kuadran kanan bawah dengan tanda peritonitis
umum atau abses yang terlokalisasi, ileus, demam, malaise, leukositosis semakin jelas. Bila perforasi dengan peritonitis umum
pembentukan abses telah terjadi sejak klien pertama sekali datang, diagnosis dapat ditegakkan dengan pasti. Arif Mansjoer dkk, 2000
Bila terjadi peritonitis umum terapi spesifik yang dilakukan adalah operasi untuk menutup asal perforasi. Sedangkan tindakan lain
sebagai penunjang : tirah baring dalam posisi fowler medium, pemasangan NGT, puasa, koreksi cairan dan elektrolit, pemberian
penenang, pemberian antibiotik berspektrum luas dilanjutkan dengan pemberian antibiotik yang sesuai dengan kultur, transfusi untuk
mengatasi anemia, dan penanganan syok septik secara intensif, bila ada. Arif Mansjoer dkk, 2000
Bila terbentuk abses apendiks akan teraba masssa di kuadran kanan bawah yang cenderung menggelembung ke arah rektum atau
vagina. Terapi dini dapat diberikan kombinasi antibiotik misalnya ampisilin, gentamisin, metronidazol, atau klindamisin . Dengan
sediaan ini abses akan segera menghilang, dan apendiktomi dapat dilakukan 6 – 12 minggu kemudian. Pada abses yang tetap progresif
harus segera dilakukan drainase. Abses daerah pelvis yang menonjol ke arah rektum atau vagina dengan fruktuasi positif juga perlu
dibuatkan drainase. Arif Mansjoer dkk, 2000 Tromboflebitis supuratif dari sistem portal jarang terjadi tetapi
merupakan komplikasi yang letal. Hal ini harus dicurigai bila ditemukan demam sepsis, menggigil, hepatomegali, dan ikterus setelah
terjadi perforasi apendiks. Pada keadaan ini diindikasikan pemberian antibiotik kombinasi dengan drainase. Komplikasi lain yang terjadi
Universitas Sumatera Utara
ialah abses subfrenikus juga dapat terjadi akibat perlengketan. Arif Mansjoer dkk, 2000
2.10. Prognosis