BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang melaksanakan perantara keuangan dari pihak-pihak yang kelebihan dana kepada pihak-pihak lain yang
membutuhkan berdasarkan prinsip-prinsip ajaran agama Islam, diantara prinsip- prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak diperkenankannya perbankan untuk
meminta atau memberikan bunga kepada nasabahnya Idat, 2005. Bank syariah memiliki produk atau jasa yang tidak akan ditemukan dalam operasi bank
konvensional. Prinsip-prinsip seperti musyarakah, mudharabah, muarabahah, ijarah, istishna dan sebagainya tidak memuat adanya prinsip bunga seperti yang
dikembangkan oleh bank konvensional. Aturan ekonomi yang ada dalam Al Qur’an dan Al Hadits, jelas bahwa
Islam benar-benar telah mengatur sistem ekonomi dengan teliti dan jelas melalui nilai- nilainya yang universal, yaitu bahwa setiap transaksi ekonomi muamalah harus
didasarkan pada asas kejujuran, keadilan, toleransi dan suka sama suka, baik dalam perdagangan, kerjasama sharing ataupun semua aspek ekonomi. Indikasinya bisa
dilihat dari dibolehkannya sistem barter materi dan manfaat, baik melalui jual beli, sewa menyewa, penggadaian, kerja sama dan lainnya. Islam juga telah memberikan
kebebasan yang seluas – luasnya dalam melakukan transaksi ekonomi selama tidak melanggar nilai-nilai universal Islam bahkan menyuruh untuk terus dinamis dalam
menciptakan kemudahan transaksi melalui beberapa instrumen agar selalu update dan valid dengan perubahan waktu dan tempat.
Universitas Sumatera Utara
Perkembangan Akuntansi Bank Syariah secara konkrit baru dikembangkan pada tahun 1999, Bank Indonesia BI sebagai pemprakarsa membentuk tim
penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Bank Syariah yang tertuang dalam edaran Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No.116KEPDGB1999, yang meliputi unsur-unsur komponen dari Bank Indonesia BI, Ikatan Akuntan Indonesia IAI, Bank Muamalat Indonesia BMI, dan
Departemen Keuangan. Hal ini seiring dengan pesatnya perkembangan Perbankan Syariah yang merupakan implementasi Undang-undang No.10 Tahun 1998.
Hasil implementasi tersebut maka dihasilkan kebijakankeputusan yaitu, Lembaga keuangan Bank syariah masih menggunakan PSAK 59 sedangkan Lembaga
Keuangan Non-Bank atau lembaga keuangan syariah, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan PSAK Syariah No. 100 sd 108 IAI,2004, meliputi :
1 PSAK No.100 : Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian laporan Keuangan
Syariah. 2
PSAK No. 101 : Penyajian Laporan Keuangan Syariah 3
PSAK No. 102 : Akuntansi Murabahah 4
PSAK No. 103 : Akuntansi Salam 5
PSAK No. 104 : Akuntansi Istishna 6
PSAK No. 105 : Akuntansi Murabahah 7
PSAK No. 106 : Akuntansi Musyarakah 8
PSAK No. 107 : Akuntansi Ijarah 9
PSAK No. 108 : Akuntansi untuk Penyelesai Utang piutang Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan pengkajian ilmiah
terhadap ”Analisis Penerapan Pembiayaan Murabahah Dan Perlakuan
Universitas Sumatera Utara
Akuntansi Murabahah Pada PT. Bank Muamalat Indonesia,Tbk. Cabang Medan”.
B. Identifikasi Masalah