berbeda untuk elemen yang berbeda seperti terlihat pada gambar 2.13.b. Hal ini menunjukkan dengan jelas bahwa dengan meningkatkan jumlah elemen akan didapat
hasil yang mendekati sempurna. Semakin kecil ukuran elemen, semakin kecil kesalahannya, pemecahan yang diperoleh semakin dekat dengan pemecahan
sesengguhnya. Dalam penggunaanya untuk menganalisa persoalan-persoalan akustik, perlu
dianalogikan beberapa parameter yang sering digunakan dalam menganalisa persoalan – persoalan struktur, seperti terlihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Analogi structural dan Akustikal
[Sumber : Noise and Vibration Control Engineering, hal 588.]
2.5.2. MSC NASTRAN for WINDOWS
MSC NASTRAN for WINDOWS adalah suatu sistem permodelan dan pemprosesan elemen hingga yang memungkinkan analisa keteknikan secara cepat dan
tepat, yang menyediakan kapabilitas membangun analisa tegangan, suhu, dan performa dinamis yang dibuat langsung dimodelkan pada komputer [7].
Perangkat lunak ini pada awalnya dikembangkan oleh NASA National Aeronautic and Space Administration. Dalam penggunaanya pada permodelan ini,
perangkat lunak MSC NASTRAN yang digunakan adalah MSC NASTRAN for WINDOWS ver.4.5 dari MacNeal – Schwendler Corporation dengan bantuan
perangkat lunak FEMAP ver. 7.0. Gambar perintah – perintah utama pada program MSC NASTRAN diperlihatkan pada gambar 2.14 dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Nastran memiliki format yang kaku yang menentukan respon struktur dinamis untuk eksitasi yang ditetapkan dalam hal riwayat waktu gaya, tetapi mereka tidak
memperhatikan segenap kasus-kasus yang excitiation tersebut dituliskan dalam hal riwayat waktu gerak, misalnya percepatan. Metode disajikan di sini dengan paket
DMAP ALTER dan atau preprosesor menggunakan atau dengan menulis DUMMOD dalam format kaku baru. hanya kasus-kasus tertentu riwayat waktu gerak dapat
ditangani dalam metode yang disajikan. Metode membatasi excitatins untuk accellerations dasar kaku. Ini menyiratkan bahwa semua percepatan masukan akan
sinkron dan semua poin yang gembira memenuhi hubungan tubuh kaku. Metode yang dikembangkan untuk tanggapan untuk percepatan sinusoidal atau transient mantap
untuk diselesaikan dengan baik integrasi langsung atau dengan metode modal. khusus, modifikasi disediakan untuk memberikan solusi melalui RFs 8, 9, 11 dan 12. Teknik
ini akan menangani kebanyakan kasus gerakan pendukung seperti gerakan tanah untuk pondasi bangunan, gerak sampai dasar mesin, dan masukan shaker gerak sebuah
artikel uji. Sebuah proyek kursus multi-fase baru-baru ini ditambahkan ke kurikulum untuk
meningkatkan pengalaman belajar di lingkungan desain yang lebih terbuka. Proyek bertahap bertugas memerlukan strategi pemodelan semakin kompleks untuk
memecahkan masalah yang sama dari sebuah balok statis tak tentu, yang solusi analitis dapat dengan mudah diperoleh. Proyek ini berhasil dibangun berdasarkan sebelumnya
dipelajari dan dipraktekkan metode analisis sambil memberikan dasar untuk perbandingan terhadap mekanisme solusi bahan. Pendekatan tiga cabang dari latar
belakang teoritis, tutorial instruksional dan proyek program multi-bertahap menyediakan kerangka kerja yang sukses untuk dasar yang kuat dalam metode elemen
hingga.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.11 Program utama MSc. Nastran for Windows
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. METODOLOGI PENELITIAN
Sesuai dengan namanya, metodologi penelitian yang berarti tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap melakukan penelitian [8], maka pada Bab
ini akan dipaparkan cara-cara mendapatkan nilai-nilai propertis yang dilakukan dengan permodelan fisik hingga dilakukannya pegujian tarik untuk mendapatkan
nilai-nilai propertis yang selanjutnya dipergunakan untuk menganalisa dengan perangkat lunak MSC NASTRAN for Windows Versi 4.5.
Pada Bab ini akan terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu permodelan fisik serta pengujian tarik, dan analisa dengan perangkat lunak.
3.2. PEMBUATAN MODEL FISIK DAN PENGUJIAN TARIK
Pembuatan model fisik hingga dilakukan pengujian tarik diperlihatkan pada gambar 3.1
3.2.1 Peralatan dan Bahan Spesimen
Adapun bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1 dan 3.2.
Tabel 3.1. Bahan yang digunakan dalam pembuatan specimen NO
BAHAN KETERANGAN
1 2
3
4 5
Batang Kelapa Sawit Blowing Agent
Polyurethane Katalis
Kaca 5 mm Wax
Diambil pada bagian inti batang kelapa sawit Berfungsi sebagai bahan pecampur resin agar
matrik polimer bergelembung Berfungsi untuk mempercepat pengeringan
polimer Berfungsi untuk membuat cetakan spesimen
Berfungsi untuk mempermudah pelepasan spesimen dari cetakan
Universitas Sumatera Utara