Sifat – Sifat Bunyi BUNYI

Gambar 2.5 Amplitudo dari bel Gambar 2.5 menjelaskan dua implus tunggal yang memiliki ketinggian magnitude atau amplitude berbeda menjauh dari sumber bunyi. Perubahan tekanan yang membawa informasi bunyi ini bergerak pada arah yang sama dengan muka gelombang, yaitu secara longitudinal, sehingga dapat dikatakan bunyi merupakan gerakan gelombang mekanis yang longitudinal.

2.3.1. Sifat – Sifat Bunyi

Bunyi mempunyai beberapa sifat, seperti frekuensi bunyi, kecepatan perambatan, panjang gelombang, intensitas, kecepatan partikel. 2.3.1.a. Frekuensi Frekuensi adalah ukuran jumlah putaran ulang per peristiwa dalam selang waktu yang diberikan. Untuk memperhitungkan frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah kejadian peristiwa, dan membagi hitungan ini dengan panjang jarak waktu. Fenomena ini dikemukan pertama kali oleh pakar fisika jerman Heinrich Rudolf Hertz [5]. Frekuensi bunyi dapat didefinisikan sebagai jumlah periode siklus kompresi dan regangan yang muncul dalam satu satuan waktu. 2-6 Universitas Sumatera Utara dimana : = Frekuensi Hz = Waktu s Dalam tabel 2.1 berikut dapat dilihat perbedaan dari jarak frekuensi yang dapat ditransmisikan dan diterima oleh beberapa sumber dan penerima bunyi [6]. Tabel 2.1 Jarak Frekuensi yang ditransmisikan dan diterima oleh sumber dan penerima bunyi Sumber Bunyi Jarak Frekuensi Hz Manusia 85 – 5000 Anjing 450 – 1080 Kucing 780 – 1520 Piano 30 – 4100 Pitch Music Standart 440 Terompet 190 – 990 Drum 95 – 180 Kelelawar 10.000 – 120.000 Jangkrik 7.000 – 100.000 Burung Nuri 2.000 – 13.000 Burung Kakak Tua 7.000 – 120.000 Mesin Jet 5 – 50.000 Mobil 15 – 30.000 Penerima Bunyi Jarak Frekuendi Hz Manusia 20 – 20.000 Anjing 15 – 50.000 Kucing 60 – 65.000 Kelelawar 1000.120.000 Jangkrik 100 – 15.000 Burung Nuri 250 – 21.000 Burung Kakak Tua 150 – 150.000 2.3.1.b. Kecepatan Perambatan Universitas Sumatera Utara Bunyi bergerak pada kecepatan berbeda-beda pada tiap media yang dilaluinya. Pada media gas udara, cepat rambat bunyi tergantung pada kerapatan, suhu, dan tekanan. 2-7 atau dalam bentuk yang sederhana dapat ditulis : 2-8 dimana : c = Cepat rambat bunyi ms γ = Rasio panas spesifik untuk udara = 1,41 P a = Tekanan atmosfir Pascal ρ = Kerapatan Kgm 3 T = Suhu K Pada media padat bergantung pada modulus elastisitas dan kerapatan, sedangkan pada media cair bergantung pada modulus bulk dan kerapatan. 2-9 dimana : E = Modulus Young Pascal ρ = Kerapatan Kgm 3 2.3.1.c. Panjang Gelombang Panjang suatu gelombang bunyi dapat didefinisikan sebagai jarak antara dua muka gelombang berdase sama. Hubungan antara panjang gelombang, frekuensi, dan cepat rambat bunyi dapat ditulis : 2 – 10 dimana ; λ = Panjang gelombang bunyi c = Cepat rambat bunyi ms f = Frekuensi Hz 2.3.1.d. Intensitas Bunyi Intensitas bunyi adalah aliran energy yang dibawa gelombang udara dalam suatu daerah per satuan luas. Intesitas bunyi pada tiap titik dari sumber dinyatakan dengan : Universitas Sumatera Utara 2-11 dimana : I = Intensitas bunyi Wm 2 W = Daya akustik Watt A = Luas area m 2 Ambang batas pendengaran manusia, yaitu nilai minimum intensitas daya bunyi yang dapat dideteksi telinga manusia, adalah 10 -6 Wcm 2 . 2.3.1.e. Kecepatan Partikel Radiasi bunyi yang dihasilkan suatu sumber bunyi akan mengelilingi udara sekitarnya. Radiasi bunyi ini akan mendorong patikel udara yang dekat dengan permukaan luar sumber bunyi. Hal ini akan menyebabkan bergeraknya partikel- partikel di sekitar radiasi bunyi yang disebut dengan kecepatan partikel. 2-12 dimana : = Kecepatan partikel ms p = Tekanan Pa ρ = Massa jenis bahan Kgm 3 c = Kecepatan rambat gelombang mdetik untuk permasalahan solid borne dapat dianologikan menjadi persamaan 2-13 dengan asumsi : 1. Gelombang yang terjadi di solid adalah gelombang bidang 2. Persamaan diatas dapat diturunkan menjadi gerak di benda solid 3. Reaksi medium solid berupa tegangan, sedangkan pada udara berupa tekanan

2.3.2. Tekanan Bunyi dan Tingkatan Tekanan Bunyi