Pengaturan Sekresi Insulin . Mekanisme Kerja

5.1.2.3.4 Pengaturan Sekresi Insulin .

Pada prinsipnya, sekresi insulin dikendalikan oleh tubuh untuk menstabilkan kadar gula darah. Apabila kadar gula di dalam darah tinggi,sekresi insulin akan meningkat. Sebaliknya, apabila kadar gula darah rendah,maka sekresi insulin juga akan menurun. Dalam keadaan normal, kadar gula darah di bawah 80 mgdl akan menyebabkan sekresi insulin menjadi sangat rendah. Faktor yang terutama berperan dalam pengaturan ini ialah bermacam nutrien, hormon saluran cerna, hormon pankreas dan neurotransmiter otonom. Glukosa, asam amino, asam lemak dan benda keton merangsang sekresi insulin. Sel-sel pulau Langerhans dipersarafi oleh saraf adrenergik dan kolinergik. Stimulasi reseptor g-2 adrenergik menghambat sekresi insulin, sedang -2 adrenergik agonis dan stimulasi saraf vagal akan merangsang sekresi. Secara umum, setiap keadaan yang mengaktivasi saraf adrenergik seperti hipoksia, hipotermia, operasi, luka bakar berat menekan sekreasi insulin melalui perangsangan reseptor g-2 adrenergik. Glukosa merupakan stimulan utama untuk sekresi insulin, disamping itu juga merupakan faktor esensial untuk bekerjanya stimulan yang lain Ganiswara,1995.

5.1.2.3.5 Mekanisme Kerja

Insulin mempunyai peran yang sangat penting dan luas dalam pengendalian metabolisme. Insulin yang disekresikan oleh sel-sel pankreas akan langsung diinfusikan ke dalam hati melalui vena porta, yang kemudian akan didistribusikan ke seluruh tubuh melalui peredaran darah. Efek kerja insulin yang sudah sangat dikenal adalah membantu transpor glukosa dari darah ke dalam sel. David Ginting : Laporan Praktek Kerja Profesi Di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota Medan, 2008 USU Repository © 2008 Kekurangan insulin menyebabkan glukosa darah tidak dapat atau terhambat masuk ke dalam sel. Akibatnya, glukosa darah akan meningkat, dan sebaliknya sel-sel tubuh kekurangan bahan sumber energi sehingga tidak dapat memproduksi energi sebagaimana seharusnya. Disamping fungsinya membantu transport glukosa masuk ke dalam sel, insulin mempunyai pengaruh yang sangat luas terhadap metabolisme, baik metabolisme karbohidrat dan lipid, maupun metabolisme protein dan mineral. Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian dimetabolisme menjadi tenaga. Bila insulin tidak aktif glukosa tidak dapat masuk sel dengan akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam darah meningkat. Dalam keadaan seperti itu badan akan jadi lemah tidak ada sumber energi di dalam sel. Inilah yang terjadi pada Diabetes Melitus Tipe 1 atau IDDM Insulin Dependent Diabetes Melitus. Pada Diabetes Melitus Tipe 2 atau NIDDM Non-Insulin Dependent Diabetes Melitus jumlah insulin normal, malah mungkin lebih banyak tetapi reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang-lubang kunci pintu masuk ke dalam sel Waspadji, 2002.

5.1.2.3.6 Sediaan Insulin